Sehun's POV
Sejak aku kecil, hidupku memang dilatih untuk bekerja dan berjuang untuk hidup.
Dilahirkan di tengah2 keluarga yg kurang mampu dan juga bersama dengan eomma serta nenekku, di usia 12 tahun aku sudah mulai mencari uang sendiri. Entah itu menjadi kuli cuci piring, penjaga kasir minimarket, atau pekerjaan part time lainnya.
Berkat usaha ku itulah aku sempat merampungkan sebuah kuliah sarjana ekonomi di universitas menengah di Seoul.
Meskipun sempat berpikir untuk drop out karena himpitan ekonomi, pada akhirnya aku lulus juga dan kini mendapatkan sebuah pekerjaan yang cukup menghidupi. Setidaknya aku sudah tidak benar-benar bergantung lagi dengan eommaku. Beliau hidup mandiri dengan nenek sekarang. Dan aku, karena pekerjaanku ini, harus hidup pisah dengan mereka di sebuah apartemen.
Pekerjaan baruku tidak begitu wah, jika kau bertanya. Hanya seorang pegawai kantor biasa di sebuah perusahaan properti di Seoul.
Namun aku sudah cukup bersyukur.
Itu adalah lebih dari cukup."Sehun-a. Beristirahat lah. Sudah pukul 22.00. Bukankah kau butuh istirahat? Pegawai yang lain sudah pulang daritadi.." Suho sunbaenim menyapaku.
Aku membungkuk lalu mengangguk pelan.
"Ndae, Sunbae. Kurang sedikit lagi maka semuanya akan selesai.aku tak ingin menunda-nunda, Sunbaenim" jawabku.
"Yaaa. Kau memang pekerja yang keras Sehun-a."
"Ah gomapta,Sunbaenim."Ya
Aku sudah biasa untuk bekerja keras.
Semua ini tidak ada apa-apanya
Bisa dibilang, hidupku memang kededikasikan untuk bekerja keras.
Aku hampir tak mengenal sebuah hiburan.
Aku tak mempunyai sosmed sama sekali. Games juga. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa hidupku sangat membosankan. Satu-satunya hiburan bagiku adalah bekerja keras.
Cinta?
Ah. Aku juga memiliki seorang yeojachingu. Bisa dibilang dia juga sebuah hiburan bagiku.
Yeja tercantik sedunia. Namanya Han Eunha. Dia seorang mahasiswi di universitas ku dulu. Juga seorang mahasiswa jurusan ekonomi.
Kami saling mencintai, sudah selama dua tahun. Sudah tak terasa.Peep!
Ponselku berbunyi, menandakan ada panggilan masuk.Mungkinkah Eunha?
"Yoboseyo."
Setelah itu, aku hampir tidak bernafas. Telingaku tidak bisa mempercayainya. Oh Tuhan, apakah aku bermimpi?
"Ada penghargaan untukku? Sebagai pegawai ter-rajin?"
Aku tidak sadar, sama sekali, bahwa itu semua awal dari malapetaka yang terjadi pada diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Love) Desire
RomanceAku bisa membeli waktumu, sesukaku. Jangankan waktumu, aku bahkan bisa membelimu. Untuk memenuhi hasratku. -Jang Hyojoo 18+++ Mature content alert! Please be honest, if youre below the age I warned you, dont ever dare to read. God is watching us!