Pesta (yang tidak biasa)

515 17 2
                                    

Hari ini adalah harinya.
Aku ingin melihat Eunha dengan gaun yang kubelikan kemarin.
Dan juga, aku ingin berterimakasih kepada Ny. Jang yang telah memberikan semua apresiasi ini.
Berkat uang ini juga aku bisa membeli setelan jas yang kupakai ini untuk ke pesta.

Tak lama, Eunha turun dari tangga rumahnya. Dengan gaun yang kubelikan.
Tak ada kata lain yg bisa lolos dari bibirku kecuali kata-kata pujian, dan takjub.
"It suits you a lot" pujiku.
Semburat merah segera tampak di pipi Eunha.

Kemudian kami berangkat ke alamat yang tertera pada undangan pesta itu

Aku menuntun Eunha keluar dari taksi. Sebuah gerbang besar terbuka menyambut kami berdua. Dengan langkah pelan, kami memasuki pelataran yang sangat luas dari rumah itu. Sungguh sangat luas! Mungkin saking luasnya bisa dijadikan untuk lapangan golf.

Banyak yang hadir di pesta itu. Aku dan Eunha memasuki sebuah ruang tamu besar dari rumah besar itu. Kami disambut oleh banyak pelayan.

Aku melihat sekeliling dan sejauh yang dapat terlihat di mataku adalah para manusia high class dengan pakaian terbaik mereka.

"Oppa~ Tidakkah kau haus?" ujar Eunha padaku.

Aku mengangguk "Akan kuambilkan minum"

Aku dan Eunha melihat ke arah sekeliling.
Tak ada meja bertumpuk minuman atau sejenisnya. Atau mungkin container berisi minuman dan beberapa gelas. Yang terlihat hanyalah sebuah counter yang mengelelilingi seorang bartender.

"Tanpa alkohol, arrasso, oppa?" Eunha bersyarat. "Untukmu juga, bisa-bisa abuji tidak mengijinkanmu untuk menjemput lagi jika nanti ketika mengantarku pulang tercium bau alkohol dari mulutmu..."

"Arrasso" jawabku seraya mengacak-acak rambut Eunha, disusul dengan sebuah protes menggemaskan dari mulutnya.

Sang bartender melihat ke arahku, seperti nya ia tahu aku akan memesan minuman kepadanya. Namun perhatian nya teralihkan lagi ke arah pelanggan lain. Sepertinya tak hanya diriku yang kehausan di ruangan ini.
Menunggu lama, akhirnya aku terduduk di tempat duduk yg tersedia di sekitar counter.

Akhirnya tibalah giliranku memesan.

Setelah mendapatkan apa yang kumau, aku mendekat ke arah Eunha.
"Orange juice!"

Itu adalah kata terakhir yang kuucapkan pada Eunha hari ini karena setelahnya, aku merasakan kepalaku pusing.
Dan pandanganku mulai kabur.
Aku pun ijin ke kamar kecil pada Eunha.

Kubasuh wajahku dengan air. Namun tak ada kemajuan apapun. Pandangan ku semakin memburuk, keaadaranku seakan disedot terus menerus. Aku mulai merasa seperti terbang. Dan blackout. Hitam.

Empuk, wangi.
Aku membuka mataku.
Hal pertama yang kudengar adalah sebuah musik aneh yang terputar. Bukan musik pesta tadi.
Dinding atas ruangan yang terukir sedemikian rupa menyambut penglihatanku.
Kulihat sekitar dan ternyata diriku sedang berada di atas sebuah...bed?
Apa yang telah terjadi? Dimana sebenarnya diriku berada saat ini?

"Yaaa. Jongin-a. Kau mulai membosankan jika sudah berbicara tentang cinta dan cinta." Sebuah suara yeoja menyapa telingaku, di sela musik-musik aneh itu.
Namun yang membuatku merasa tidak biasa adalah...dia hanya mengenakan lingerie-nya?

"Aku bosan dengan pesta wanita itu.. Jadi aku memutuskan untuk bersenang-senang sebentar." ujarnya lagi melalui ponselnya.
"Jangan ganggu aku, arra?"
Setelah mengucapkan itu yeoja itu mematikan ponselnya dan melemparnya ke atas meja.

Perasaanku sungguh tidak enak..sehingga aku memutuskan untuk kembali tertidur namun...

Baru saja aku akan menutup mataku dan berpura2 belum terbangun namun yeoja itu menatapku terlebih dahulu sebelum aku bisa melakukannya.

Ia menatapku tanpa ekspresi lalu mendekatiku.

Benar-benar dekat
Yeoja berbalut lingerie itu semakin mendekatiku dan menempelkan bibirnya ke bibirku.
Tidak! Aku sudah berusaha untuk lari dari semua ini. Berusaha terbangun dan pergi dari tempat ini. Akan tetapi tidak bisa.

"Percuma saja mencoba untuk memberontak. Obat itu bertahan 5 jam lamanya.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Love) DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang