Nafasku sempat terhenti sebentar.
Baru saja, Kim Jongin, manajer departemen di departemen tempatku bekerja menelponku, mengatakannya. Suaranya terdengar begitu lemah. Sepertinya ia telah bekerja sangat keras. Manajer departemen di Jang's Company biasanya mereka yang telah berkepala 4 ke atas namun dia masih berusia kepala 2... Ah mungkin dia bekerja lebih keras dariku...meski begitu aku sedikit iri dengannya.Jongin tak pernah berbicara terus pada intinya. Ia berputar-putar, memujiku dan lain sebagainya hingga pada akhirnya ia mengatakan bahwa aku mendapatkan penghargaan sebagai pegawai ter-rajin...what?
"Ada penghargaan untukku? Sebagai pegawai ter-rajin?"
Jeda sebentar..lalu.."Bwo?!" kejutku."Ah maaf Jongin-sunbae. Saya terlalu terkejut." jawabku ketika ia marah karena telah meneriakinya.
Setelah itu, ia menutup telponnya dan aku menghentikan semua aktivitasku. Mematikan komputer, menata file-file yang berserakan di meja dan memasukkan barang-barangku ke dalam tas.
Amplop itu ia letakkan begitu saja di atas meja. "Ambillah." instruksinya.
Setelah membungkuk, aku mengambil amplop yang cukup tebal itu."Istri tuan Jang menitipkan itu untukmu."
"Wakil CEO perusahaan ini?" mataku terlihat berbinar.
Semua ini terasa seperti mimpi.
Jongin mengangguk."Yaaa segera ambillah. Aku sangat lelah hari ini. Ambil amplop ini dan pergilah."
Aku mengangguk lalu mengambilnya. Bagaimanapun juga Jongin berada satu posisi di atasku saat ini sehingga aku diam-diam saja ia memperlakukan ku seperti ini.
Setiap kerja keras pasti ada imbalannya bukan.
Mungkin setahun lagi diriku juga bisa dipromosikan....ah tidak berdosa bukan jika aku bermimpi untuk dipromosikan sbg manajer sepertinya.Bodohnya, Aku menatap amplop itu lama. Seraya bertanya2, bagaimana seseorang penting seperti Nyonya Jang bisa memperhatikan hal seperti ini?
Seakan mengerti tanda tanya besar di dahiku, Jongin menjelaska semuanya.
"Hal ini biasa terjadi setiap tahun. Semua orang telah bersaksi bahwa kau bekerja sangat keras sehingga tak heran jika wakil direktur memberikannya padamu. Terimalah dan gunakanlah sebaik mungkin." ucapnya seraya membuka ponselnya dan berusaha untuk menghubungi seseorang. Ia kemudian menggerakkan tangannya, pertanda bahwa ia tidak ingin aku berlama-lama di dalam ruangannya.
Aku pun keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk.
Segera kubuka amplop cokelat besar itu dan terlihatlah lembar bernominal 10000 setebal hampir 5cm.
Amplop itu terjatuh ketika aku telah melihat isinya.
Kuambil amplop itu dan kupastikan isinya lagi.
Benar-benar uang.
U.a.n.g.
Sesuatu yang selama ini kuperjuangkan. Demi menghidupi diriku sendiri, eomma dan nenek, aku berjuang demi ini.Setelah kucek lagi, kulihat dua buah tiket pesta di dalamnya.
Pesta ulang tahun wakil CEO dari Jang Company, pesta ulang tahun dari Go Jinhee.
Orang terpenting kedua dari perusahaan ini.
Dua buah? Saat itu juga aku teringat dengan Eunha.
Waktunya beristirahat sejenak dari semua pekerjaan ini.
Segera saja aku membayangkan Eunha menggunakan dress panjang topless.
Ia pasti terlihat cantik menggunakannya.
Aku jadi tidak sabar untuk melihatnya.Pendek. Mianhae. Apa yang akan terjadi di pesta nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
(Love) Desire
RomanceAku bisa membeli waktumu, sesukaku. Jangankan waktumu, aku bahkan bisa membelimu. Untuk memenuhi hasratku. -Jang Hyojoo 18+++ Mature content alert! Please be honest, if youre below the age I warned you, dont ever dare to read. God is watching us!