Jang Hyojoo, namaku

501 14 0
                                    

Hyojoo's POV
*MATURE CONTENT AHEAD*

Tak ada yang berarti dari hidup seseorang sepertiku.
Umurku 19 tahun. Seorang mahasiswi semester 3 sarjana ekonomi di sebuah universitas di Seoul.
Ayahku kaya. Sengaja aku tidak menyebutkan orang tua karena meskipun di atas kertas aku memiliki seorang ibu, di kehidupan ini aku menganggap bahwa aku tidak ber-ibu.
Ya, ayahku kaya. Seorang pemilik perusahaan properti terbesar di Korea Selatan. Apakah aku terlalu percaya diri dengan menyebutnya terang-terangan sbg perusahaan properti terbesar, bukannya salah satu perusahaan properti terbesar? Oh sudah lah. Itu sudah watakku.
Aku bisa membeli apapun, ayah pun tak pernah melarangku untuk membeli apapun. Aku bisa mendapatkan apapun. Ayahku tak melarangnya.
Ia sibuk dengan urusan bisnisnya dan sibuk bercinta dengan istrinya.
Saking gampang nya aku mendapatkan apapun, aku hingga berpikir bahwa aku sedang tidak memperjuangkan apapun. Yang kulakukan selama ini hanyalah memperjuangkan nikmat dunia. Menikmati semua kenikmatan yang telah tersedia di dunia ini.

Hidup hanya sekali, bukan?

"Aaaaaahhh!" itu adalah teriakan penuh kenikmatan terakhir yang kukeluarkan sebelum namja dibawahku menarik tanganku untuk mendekat ke wajahnya, dan menciumku.
"Jongin-a. Bagaimana bisa kau--mmmmm" belum sempat kuselesaikan kalimatku, namja berkulit sedikit gelap itu melumat bibirku.
Permainan namja ini memang bukan main. Aku tak pernah bosan oleh setiap gerakan tangannya, bibirnya dan semua polah yang ia lakukan di atas tempat tidur.

Seraya melimati setiap sudut mulutku, ia memainkan buah dadaku dengan irama. Tangannya lalu mulai semakin ke bawah, dan ke bawah, hingga akhirnya ia memasukkan tangannya ke lubang itu lagi dengan tiga jari.
Aku nyaris tersedak.

Kemudian aku melepasnya, bernafas sebentar lalu mendorong tubuhnya yang tanpa dibalut kain sedikitpun. "Yaaa. Kau mendominasi sekalii.." ujarku masih terengah-engah.
"Bukankah itu yang kau mau?" jawabnya dengan suara serak yang semakin merangsangku untuk menggodanya. Namja ini benar-benar menyebalkan.
Dia sama sekali tidak bersuara sementara aku sepertinya ribut sendiri daritadi. Seakan-akan ia memenangkan semua permainan ini.

Dengan gerak cepat, aku mengambil sesuatu dari tasku. Setelah mengambil benda itu, aku memborgol tangan Jongin dan merayapi setiap bagian tubuhnya. Kulitnya yang sedikit gelap dan sedikit mengkilap karena mengkilat semakin memotivasi diriku untuk mengusili dirinya.

Tangan kiriku meraih tas di lantai dekat bed, dan mengambil sesuatu.

"Jongin-a. Aku sangat lapar."
Kusemprotkan whipped cream yang kubawa ke benda berharganya.
Begitu tebal, dan aku pun mulai menjilatinya. Mulai dari pangkal hingga ujung.
Benda itu mulai berdiri, lagi.
Tak lama, desahan Jongin yang ingin sekali kudengar pun terdengar.

"Aaarrghhh. F**k Hyojoo. F**k!!"

Apakah cerita nc disini dibanned? Sorry, very new to wattpad-land.

(Love) DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang