-6- Setelah Hari Itu

3.4K 194 1
                                    


Setelah perempuan kemaren yang menyebut dirinya adalah tunangan dari seorang Yuhandi Putra Mahesa yang membuatku terkaget kaget bahkan sangat kaget. Rasa sakit memang masih ada walaupun aku sudah mencoba melupakannya. Tetapi aku tetap saja tidak bisa melupakannya begitu saja. Semenjak aku kenal dengannya dia menyebutnya masih sendiri bahkan dia tidak sama sekali memberi tauku tentang pacarnya, tunangannya atau perempuan lainnya yang memiliki ikatan dengannya.

'dasar bodoh! Kenapa sebelum aku menjalani hubungan dengannya aku gak selidiki dulu latar belakang dan seluk beluknya. Kan jadinya gini kan sakit. Tapi aku harus tetep semangat move on. Ganbate!!!'

***

"heh ngelamun aja! Kenapa sih?" sahut Mira yang mungkin bakal bikin kuping aku cumpleng beberapa hari.

"hah. Gapapa kok Mir. Aku Cuma bingung bikin desain yang kemaren baru aku dapet. Mintanya dua minggu jadi." sahutku sejadinya

"oh itu. Tapi gak gitu juga kali mikirinnya. Dari pada gitu mending kamu mikirin aku aja." sahutnya sambik mengedipkan sebelah matabya ke arahku. Yang membuat perutku terasa seperti banyak sekali kupu - kupu yang sedang berterbangan didalamnya.

"idih najong. Apaan sih kamu tuh. Malah ketawa." Sambil mengerucutkan bibirku kedepan aku memilih untuk menyelesaikan tugasku membuat desain dan segera menyelesaikan segala tugas yang sedang bertumpukan di mejaku.

***

AUTHOR POV

Bip

From Bang Handi : Den minggu besok ini kamu bisa ketemu aku gak?

Pesan masuk ke ponsel pemilik boutique yang baru berdiri beberapa bulan ini.
Bang Handi
tiba - tiba raut wajah Dena berubah seketika menjadi lebih datar dari sebelumnya.

jari - jari cantik Dena sudah mulai menari - nari di atas layar handphonenya. Lebih tepatnya membalas pesan dari bang Handi.

To Bang Handi : iya bang bisa, memangnya ada apa?

From Bang Handi : enggak apa apa Den, abang Cuma mau bilang sesuatu aja.

To Bang Handi: oh ya udah kalo gitu.

From Bang Handi: nanti aku smsin alamtnya sama jamnya ya. See you

Seketika Dena melongo melihat pesan terakhir yang diberikan kepadana setelah kalimat see you. Dena kaget di bawah situ ada emot peluk yang baru pertama kali Dena dapatkan dari bang Hadi setelah beberapa lama mereka berkomunikasi.

Bagi Dena saat ini itu rasanya tuh berjuta rasanya. Mau dibilang seneng keinget perempuan kemaren. Mau sedih juga kalo dipikir pikir kenapa harus sedih.

Bip

From Bang Handi: di restaurant Solaria Armada Town Square(ARTOS). Jam 4 sore.

To Bang Handi: siap bang.

Wajah Dena pun semakin kaget mengetahui alamat yang di kirimkan oleh seseorang yang sangat dibangga banggakannya sekarang. Di sebuah restaurant mahal yang dibilang sangat mewah dan di pusat perbelanjaan di kota sejuta bunga ini.

Karena Aku Memilih Mu (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang