-5- Pesanan Tak Terduga

3.7K 201 0
                                    

Tingtong tingtong

Kulihat ada seseorang masuk dari pintu yang terbuka. Karena suara yang membuatku mendongakkan kepalaku dan Mira saat sedang asik mendesain baju untuk di produksi dan di pasarkan. Seorang perempuan dewasa beserta perempuan yang sudah lumayan tua dan seorang anak yang sangat lucu dan imut mendatangi boutique ku

'Mungkin mereka satu keluarga.'

“permisi buk ada yang bisa saya bantu?” sambar salab satu pelayanku setelah membukakan pintu untuk dua orang dan satu anak lucu itu.

“oh iya mbak, saya bisa bertemu dengan orang yang mendesain semua baju disini?” tanya perempuan dewasa itu tadi tak kalah ramah dan sopannya.

“bisa bu, mari saya antar ke ruangannya.” Sambil berjalan menuju ruangan ku, perempuan dewasa itu mengelilingi penglihatannya ke seluruh sudut ruangan yang ada. Mungkin dia ingin memesan desain dari ku atau Mira.

“ini bu ruangannya silahkan masuk.”

“terimakasih mbak.”

***

“Silahkan duduk mba, bu.”

“terimakasih.”

Seraya menarik kursi mereka membenarkan posisi duduk mereka hingga menduduki titik ternyaman. Setelah mendapatkan titik ternyaman mereka, perempuan dewasa yang masih belum aku ketahui siapa namanya menanyakan apakah aku bisa mendesain gaun pengantin selama dua minggu.

“mba bisa desain gaun pengantin selama dua minggu gak?”

“tergantung mba minta modelnya seperti apa dulu mba.”

“saya mau modelnya seperti ini. Bisa mbak?” sambil menunjukkan ponselnya ke arahku dengan layar yang redup. Sambil memindahkan ponselnya ke tanganku aku memberikan senyum ku kepada wanita dewasa ini.

“kalau ini bisa mbak. Mbak mau bahannya sama persis seperti ini apa ada sedikit perubahan?”

“terserah mbak. Pokoknya sebagus mungkin.”

Sambil menyodorkan buku tamu dan pesanan, perempuan dewasa tersebut menscroll layar handphonenya. Entah apa yang dilihat. Aku pun tidak peduli.

Setelah selesai menulis dan melengkapi segala administrasi atas gaunnya, perempuan tadi memberikan kartu nama nya kepada ku. Setelah kulihat kartu tadi aku jadi tau namanya.

Andini Zahara Putri.

Nama yang bagus. Dia juga memberi tau nama seseorang yang aku gak tau siapanya. 

Yuhandi Putra Mahesa ...

Aku kaget setelah perempuan itu memberi tau nama seseorang itu kepadaku. Nama itu nama yang selalu aku ingat setiap jam bahkan setiap detiknya. Dan nama itu yang telah memenuhi memori otakku setelah aku lama mengenalnya. Mengetahui itu membuat hatiku sakit.  Entah kenapa. Rasa sakitnya melebihi tanganku yang tadi pagi tertusuk gunting.

“itu nama tunangan saya mbak. dia sedang sekolah sekarang. Nanti kalo dia keluar saya ajak kesini untuk memberikan desain bajunya ke mbak. makasih ya mbak.”

Perempuan itu pergi seenak jidatnya setelah berbicara seperti itu kepadaku. Memang dia tidak tau hubungan apa aku dengan bang Handi. Dan mungkin yang mengetahui hubungan itu hanya aku dan bang Handi. Bahkan ayahku pun tidak tau. Perempuan bernama Andini  Zahara Putri itu hanya melambaikan tangannya seraya membuka pintu ruangan ku. Dan hanya ku balas senyuman.

mungkin ini akibatnya aku menjalani hubungan tanpa status dengan seorang taruna yang aku sendiri gak tau seluk beluknya dan latar belakangnya secara rinci dan pastinya. Mungkin memang aku ditakdirkan tidak untuknya. Sudahlah lupakan.’










Karena Aku Memilih Mu (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang