Concert

51 6 4
                                    

13 hari sudah berlalu semenjak kejadian Sofiya menjelaskan apa sebenarnya hubungan Asa dan Arkan. Dan itu artinya besok, di hari Sabtu Blackout akan maju untuk mewakili sekolah Westbird dalam lomba band tahunan.

Pengumuman ditujukan bagi siswa yang mengikuti ekskul musik diharap berkumpul di ruang musik sekarang.

Suara pak Adwin terdengar menggema di microfon sekolah. Hal ini sontak membuat anak-anak ekskul musik bertanya-tanya sekaligus senang. Mereka dikumpulkan di jam mata pelajaran terakhir dan itu artinya mereka tidak perlu mengikuti delapan puluh menit yang membosankan itu.

"Akhirnya, kita bebas dari kungkungan bu Lestari" Nicole tersenyum penuh kemenangan saat memasukkan buku-buku math miliknya ke dalam tasnya.

"Akhirnya bisa dengerin musik" sementara Nicole berjingkrak-jingkrak, Sofiya bersyukur dan menghela napasnya pelan sambil memasang derp facenya.

"Wajah lo. Uda kaya tikus beranak aja" sahabat Sofiya itu memegang perutnya sambil menahan tawanya, mengingat mereka berdua masih berada di dalam kelas.

"Apa? Minggir lo siberian husky" Sofiya melenggang pergi ke luar kelas dan langsung diikuti oleh Nicole. Mereka berdua berjalan beriringan sampai ke ruang musik. Murid-murid duduk dengan tenang sambil menunggu kedatangan pak Adwin. Selang lima belas menit barulah pak Adwin masuk.

"Selamat siang semua" Sapa dari guru kesayangan Arkan itu.

"Siang pak" dan anak anak menjawab dengan sopannya.

"Kalian semua sudah tahu, bahwa besok akan diadakan konser band tahunan. Dan karena siswa kelas 12 sudah dibebastugaskan, maka kelas 11 yang akan diberi tugas. Arkan? Apa persiapannya sudah matang?" Pak Adwin menoleh serius kepada Arkan, pasalnya besok adalah hari lombanya.

"Sudah pak, kami sudah mempersiapkan semuanya dengan latihan yang keras" Berganti Arkan yang menjawab dengan wajah serius kali ini.

"Bagus, lalu lagu apa yang akan kalian bawakan? Akan saya data disini" Sambil menyiapkan alat tulis guru musik itu memakai kacamatanya.

"Karena kategorinya adalah satu lagu original, dan satu lagu cover. Maka kami membawakan Another time dari Blackout dan Wake up dari The Vamps" Jelas Arkan pada pak Adwin yang sibuk menuliskan formulir pendaftaran ulang.

"Ya, lagu sudah ditentukan. Nanti siang saya sendiri yang akan mengirimkan formulir ini. Untuk anak-anak ekskul musik yang lain, besok diwajibkan untuk menonton penampilan teman kalian, maka dari itu kalian harus sampai di sekolah sebelum pukul 8 dan berangkat bersama sama" Ucap Pak adwin sambil meletakkan formulir di atas meja.
"Sekarang, saya ingin mendengar bagaimana penampilan kalian besok, silahkan tampilkan" Lanjut guru tersebut.

"Siap pak" Devan langsung berdiri dan menjawab perintah pak Adwin dengan cengirannya.

Saat member lain sibuk dengan alat musiknya masing-masing, seperti Arkan dengan gitar, Danis dengan drum, Thomas dengan Bass, dan Marvel dengan keyboard, Devan bukannya membantu malah langsung mengambil mic dan duduk manis di depan sambil bersedekap tangan.

"Lo bantuin kek, bukannya malah berlagak kaya Raja" Nicole mencibir Devan yang santai saat melihat teman-temannya kesusahan.

"Ye biar aja kali, udah biasa tau. Lagian siapa suruh mereka pegang alat musik, kan repot" Dan Devan tidak mau dicibir begitu saja oleh Nicole.

"Eh woy, sini ya gue kasih tau. Kalo ga ada mereka, suara lo yang jelek cempreng itu ga bakalan enak didenger tau" Nicole juga tak mau kalah begitu saja pada ucapan Devan.

" Enak aja lo ngatain suara gue jelek. Liat aja ya besok, blackout pasti menang, dan kalo blackout menang lo harus traktir gue seharian itu" Devan akhirnya memberi tantangan yang tidak bermutu pada Nicole.

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang