"SOFIYA ARABELLA BANGUN SAYANG" Teriakan Nicole menggema di kamar bernuansa putih itu.
"Buset dah, E flat aja kali, ga usah sampe tinggi banget gitu" Terdengar bentakan Sofiya yang mengomentari nada teriakan Nicole.
"Mana ada orang teriak pake ngepasin nada dulu. Bege, buruan mandi, gue yang masak" Nicole yang sudah rapi segera turun lagi ke bawah menuju dapur.
***
"Semangat banget kayanya lo? Ada apa emang? Adam Levine dateng?"
Sofiya yang sudah rapi langsung duduk di kursi meja makan."Ye, kalo adam levine dateng gua uda dandan pasti" Nicole menjawab ketus sambil menyiapkan sarapan di meja makan.
"Terus kenapa? Luke putus sama Arzayleak?" Sofiya mengucapkan salah satu nama yang masuk dalam list cewek yang Nicole benci.
"Ga usah dihubungin sama pembantunya Luke deh" Seketika Nicole menjadi sewot.
"Ya lo kenapa? Gue takut aja lo kesambet gitu" Sofiya mengambil onigiri yang dibuat sahabatnya 10 menit yang lalu.
"Elo tuh kesambet. Gini loh, hari ini kan gue mau minta imbalan taruhan ke Devan" Nicole juga mengikuti sofiya yang sedang melahap sarapannya.
"Oh iya gue lupa. Bagus deh kalo gitu, sering sering adain taruhan sama Devan aja. Lo hoki nya bagus kayanya" Sofiya yang awalnya kurang setuju dengan taruhan Nicole dan Devan, sekarang malah mendukungnya.
"Haha, pasti itu mah. Ga usah khawatir" Nicole mengangguk dan menyeringai kepada sahabatnya.
Ting tong
Bel rumah Nicole berbunyi. Dia berasumsi bahwa yang datang adalah ibunya yang mengabari bahwa beliau akan pulang dalam waktu dekat ini karena ayah Nicole yang berada di Jerman sudah sehat. Namun seluruh praduga tersebut salah. Hal pertama kali yang dilihat Nicole adalah cowok yang memakai baju seragam SMA yang kusut tapi rapi dengan rambut acak acakan yang seolah melengkapi stylenya.
"Loh abang ngapain disini? Kenapa ga langsungan aja? Dari rumah kak Revan kan?" Nicole kebingungan mengapa Nicholas harus pulang ke rumah terlebih dahulu. Padahal Nicole tidak minta jemput.
"Gue ada masalah nih. Sofiya disini?" Nicholas mengguncang bahu adik perempuannya tersebut.
"Oh ada bang, bentar gue panggilin" Nicole kembali masuk ke dapur dan menyeret Sofiya yang baru saja melahap suapan terakhirnya dengan mulut penuh.
"Eh siapa sih? Gue ga make ganja kok" Pikiran Sofiya mendadak parno karena Nicole menyeretnya dengan keras.
"Ga tau nih. Abang gue nyariin lo sambil pake tampang ngeden gitu" dan akhirnya mereka berdua sampai ke pintu depan tepat saat Sofiya menelan makanannya
"Oke, gue masuk dulu ke dalem ya" Nicole pamit masuk untuk mengambil tasnya dan tas sofiya
"Ada apa kak?" Sofiya membuka pembicaraan setelah Nicole masuk ke dalam lagi.
"Em, gini dek. Bisa ikut gue ga?" Nicholas mendadak mengajukan pertanyaan yang membuat sofiya bingung.
"Lah? Apa? Pergi? Kemana?" Sofiya masih linglung sehingga kalimat yang diucapkannya terlihat berantakan.
"Iya ikut gue. Tolong, ini penting" Nicholas memohon lagi kepada Sofiya dengan wajah khawatir.
"Eh oh? Lah Nicole gimana?" Sofiya paham. Dia bisa tapi kasihan Nicole, sudah numpang di rumahnya masa tidak berangkat bersama.
"Please, bantuin gue. Gue ada masalah, nanti gue ceritain di jalan" Tumben banget kak Nicholas cemas gini-pikir Sofiya
"Dih gapapa kali. Gue uda SMA tolong. Udah lo berangkat aja, gue gampang" Nicole mendorong Sofiya setelah sebelumnya dia menyerahkan tas sahabatnya itu pada Nicholas. Dan akhirnya mereka pun berangkat bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choices
Teen FictionNicole Alexander William Cewek ceroboh yang bersekolah di salah satu SMA terkenal di Jakarta. Selalu tampil sederhana, tanpa aksesoris lainnya selain anting dan juga jam tangan. Gadis berumur 16 tahun yang juga penyuka segala benda berwarna merah...