Ternyata...hmm

4.3K 216 4
                                    

Lee ingat, ya sangat ingat kalo Anggoro punya pacar itu yang di bilang Rio saat pertama kali Lee lihat Anggoro tapi kenapa Anggoro menembaknya? Lee semakin bingung di buatnya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, terlihat siswa siswi berjalan menuju gerbang, termasuk Lee dan kedua sahabatnya.

"Lee lu nggak jadi rapat rutin? "tanya Thalita.

"iya, biasanya lu paling heboh kalo ada rapat, trus aneh aja lu hari ini liat Johan biasa aja nggak ada ekspresi ngfly biasanya aja ampe ngeblush gitu kaya kepiting rebus." samber Al.

"tanya atu-atu kek, dasar wartawan gadungan " ucap Lee kesal.

"hahaha maaf kek, munyuk yang katanya mirip SG marah ciyeehh" ejek Al.

"whatever you say, gue udah izin gue nggak enak badan, dan gue udah nggak suka Johan " jawabnya santai.

"wtf lu udah nggak suka? buat gue aja ya? " kata Thalita.

"ambil sono ,terong goreng gitu "

"hahaha terong goreng? lu pernah nge bayangin terong di goreng?" tanya Al pada Lee dan Thalita.

"hahaha anyir lu, lu bayangin terong yang mana nyet?" tanya Thalita.

"woy kampret, mau nyerempet keman lu, udah jangan racunin gue yang masih polos ini " cletuk Lee dengan candaannya .

"gundul mu itu polos" kata Thalita sambil jitak pala Lee.

Mereka bersenda gurau sambil menunggu jemputan masing-masing yang meninggalkan mereka pertama adalah Al disusul Thalita, tinggallah Lee sendiri di depan gerbang. Tiba-tiba hp Lee berbunyi ternyata sms dari Rio.

"udah pulang? "

"udah nunggu di depan gerbang, cepetan!!! "

Tak ada balasan lagi dari Rio. Sekitar 10 menit Rio sudah sampai.

"Lama amat " ucap Lee kesal. "maaf adik ku sayang, abang mu ini banyak kerja ,uangnya juga buat ngejajanin elu nyet"
"bang nanti ke toko buah dulu ya? gue nggak minta traktir lu, ntar pake uang gue "ajak Lee. "pengertian banget kalo abangnya lagi bokek, mau beli apa? "
"lu ngemeng mulu Bang kapan sampe toko buahnya? mau beli underwear!! ketoko buah masih tanya!! " ucap Lee kesal. "iya udah ayo naik!" suruh Rio.

Sesampainya di toko buah Lee mulai memilih beberapa buah.

"bang mau buah apa?"

"pisang, oh iya nanti anggoro kerumah "

"ngapain?!"tanya Lee penasaran.

"nggak tau katanya tunggu aja ntar malem,sekalian beli buah buat jamuan"

"kesempatan buat tanya sama dia nih"batin Lee bengong.

"kenapa bengong weh? "

"gpp"

"ini semua berapa mbak? "lanjut Lee.

"Rp 45.000 mbk"

Selesai membayar Lee dan Rio langsung menuju rumah.

Skip..

Jam menunjukkan pukul 19.00 WIB . Terdengar suara kenalpot milik Anggoro yang sangat Rio kenal.

Tok..Tok..

"Assalamualaikum " Lee langsung berlari membukakan pintu.

"Wa'alaikum..sal..am" jawab Lee kaget dan heran.Anggoro tersenyum karena Lee dengan cepat membukakan pintu untuknya.

"belum jadi istri aja udah tanggap banget bukain pintu buat gue gimana kalo jadi istri gue" batin Anggoro.Mereka berdua malah diam dan saling tatap.

"Ngapain masih di depan pintu masuk woy! "suara berat Rio mengagetkan mereka.

"Yaudah bang, silahkan masuk" kata Lee.Dan pergi meninggalkan Rio dan Anggoro.

Anggoro menjabat tangan Rio.

"Bapak ibu lu ada ?"

"ada, kenapa? ada perlu? "

Dijawab anggukan oleh Anggoro.

"ya udah bentar gue panggilin dulu"

Tak lama Lee datang dan membawa beberapa cangkir minuman dan beberapa buah ,makanan ringan untuk jamuan. Mata Lee rasanya ingin sekali menatap lelaki berkaos putih yang tertutup kemeja merah hitam itu, tapi ya Lee tetap jaim gitu. Orang tua Lee sudah duduk diruang tamu yang ucapannya akan mengagetkan mereka. Saat Lee akan beranjak pergi..
"Lee duduk disini aja, semua disini berhak tau"
Lalu Lee duduk di sebelah Rio.Anggoro memulainya.

"Maaf sebelumnya bu pak Rio dan Lee, saya malam-malam bertamu tujuan saya kesini untuk..."kata anggoro menggantung membuat semua bingung.

"to the point aja Ro" cletuk Rio.Yang membuat Lee tambah bingung."Saya mau mengajak Lee untuk berta'aruf "kata anggoro yang membuat Lee kaget.Tapi ibu dan bapak Lee menyambutnya dengan antusias."sampai kapan kamu mau menta'aruf Lee? "tanya Bapak Lee dengan nada antusias."Sampai Lee lulus sekolah dan sampai Lee siap menjadi pendamping saya dan.."

"bang bukanya kamu udah punya pacar? "potong Lee.
"kata siapa?"Anggoro heran.
"kata bang Rio" sambil nunjuk Rio.
"dan cewek waktu di Polda itu siapa? "lanjut Lee.
Orang tua Lee hanya bisa menatap diam dan heran.
"Rio bohong abang nggak punya pacar kalo abang punya pacar nggak mungkin ngajak ta'aruf kamu kan dek,itu cewek cuma letting abang dek " ucap Anggoro halus tapi meyakinkan.
"hahahaha, maaf maaf ane khilaf "tawa Rio memecah ketegangan.
"Saya memperbolehkan kalian berta'aruf, tapi kamu le, Anggoro harus bertanggung jawab dengan kata-katamu"Bapak Lee mendukung.
"kamunya gimana Nduk?"
"Aku masih harus ngejelasin ke satu orang dulu"
"Abang tunggu dek"kaya anggoro.
"Besok temenin saya nemuin bang Jo, mau? "
"oke, besok abang jemput kamu jam?"
"jam 14.30,di sekolah "
"oke, ya udah bu pak Rio Lee saya pamit dulu terimakasih pak bu" berpamitan dan pulang.
"uuu ternyata abangku ini tukang bohong"Lee berkacak pinggang di depan Rio dan mengerucutkan bibirnya.
"maaf maaf abangmu ini kan suka bercanda"sambil menarik ke depan jilbab Lee.
"Abaaaaanggg!!!!"teriak Lee dengan jengkel.
Sekarang Lee tinggal memikirkan Josua.


*ini lumayan panjang tapi awut-awutan juga.

votementnya dong

Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang