Ashton menguap lebar, sambil melirik ke arah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 2 dini hari.
Ditemani oleh Calum dan Luke, ketiganya sedang menunggu Michael yang belum menampakkan batang hidungnya sejak tadi sore.
Sebenarnya, mereka sudah mencoba untuk menghubungi Michael, hanya saja hasilnya nihil.
"Jangan-jangan Michael sudah mati?" tanya Luke memecah keheningan diantara ketiganya.
"Sshht, jaga bicaramu Luke!" sahut Ashton sambil memberi Luke tatapan tajam.
"Kalau begitu, pasti dia sedang mabuk." ujar Calum angkat bicara. Ia sebenarnya tidak mengantuk, hanya saja lama kelamaan ia bosan menunggu Michael.
"Ya, Calum benar. Mungkin ia pergi ke bar." tambah Luke. "Mengapa tidak kita biarkan saja? Maksudku, mengapa kita harus menunggunya hingga larut malam-"
Ashton menghela nafas panjang, "Luke, Michael juga teman kita. Kau tidak khawatir padanya? I mean, kita di negara orang. Bagaimana kalau ia pergi ke hutan dan dimakan buaya?"
"Ya.. kau benar." dukung Calum yang tengah asik memainkan ponselnya. Ia membuka aplikasi snapchat dan melihat umpan baru dari kekasihnya, Summer.
Ia ingat, terakhir kali ia berkomunikasi dengan Summer adalah dua hari lalu ketika Summer tiba-tiba meneleponnya. Dan kini, ia rindu.
@summergoldy
LDR Fighter!!
Di layar ponsel Calum, terpampang jelas foto selfie Summer dengan kualitas rendah, dimana ia sedang tiduran di kasur dan terdapat tank top hitam milik Calum di sebelahnya.
Calum menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, ia tahu gadisnya juga rindu.
"Astaga, Michael!!" seru Ashton kesal, sembari berdiri dari duduknya.
Sementara Michael hanya garuk-garuk tengkuk tak berdosa, ia tidak tahu teman-temannya mengkhawatirkan dirinya.
"Kau ini darimana saja? Kami menunggumu, demi Tuhan Michael. Kau membuat kami khawatir!" sembur Luke sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Hmm.. Ummm.." Michael menggumam tak jelas, ia takut kena semprot teman-temannya lagi.
"Michael, is that a hickey?" tanya Ashton, jari telunjuknya menunjuk pada leher Michael yang terdapat bekas kemerahan yang jumlahnya lebih dari satu.
"B-bukan! Wah, ini p-pasti ulah nyamuk." Jawab Michael beralibi, Ia pun mengusap lehernya dengan telapak tangan.
"Jangan berbohong, Michael." sahut Calum sambil memutar bola mata, mengetahui temannya yang satu ini tak pandai berbohong.
"Kalau begitu, lepas celanamu." tantang Luke, menunjuk ke arah celana jins ketat milik Michael.
"A-apa? K-kenapa aku harus melepas celanaku?" tanya Michael terbata-bata. Ia menatap ke arah Ashton, seolah meminta pertolongan. Namun Ashton hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah.
"Aku hanya ingin memastikan kau tidak bermain grupi lagi." jawab Luke, berjalan ke arah Michael dan meraih resleting Michael untuk diturunkan.
"L-luke! Kau ini- hush, pergi dariku!" usir Michael sambil mendorong tubuh Luke menjauh darinya.
"Hey, sudah, sudah! Hentikan!!" pekik Ashton melerai keduanya.
Dan jangan tanya apa yang dilakukan Calum, karena ia justru menyemangati kedua temannya yang hampir berkelahi itu.
"Aku hanya meminta satu hal darimu, Mike. Kejujuran." ucap Ashton lembut setelah melerai keduanya. Michael hanya dapat terbungkam sambil menatap ke arah bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Groupie (sequel to Groupie)
Fanfiction"you know what, summer? calum has another groupie."