ONE - Excited

864 207 67
                                    

- Andrea -

Ya Tuhan! Aku tidak bisa memendam rasa bahagiaku yang amat sangat ini. Tanpa memperdulikan orang-orang yang berada di bandara, aku melakukan tarian kecil dan berteriak kegirangan bak anak kecil.

Tak percaya rasanya, aku benar-benar menginjakkan kaki ku di kota Paris. Kota yang selama ini aku impikan. Kota yang selama ini hanya ada dalam daftar tempat yang akan ku kunjungi. Tapi kali ini, semua angan-anganku menjadi nyata; helo, aku ada di Paris!

Tidak ingin membuang waktu, aku lekas pergi meninggalkan bandara. Rencananya, aku akan langsung pergi mengunjungi menara kebanggan Perancis, eiffel. Tidak ada kata lelah bagi seorang backpacker. Apalagi diriku, aku tidak mau hanya membuang-buang waktuku di Paris untuk tidur di penginapan. Itu sih, bisa ku lakukan di negaraku.

Tapi ini Paris, kau bisa melihat menara eiffel di sini.

Karna aku adalah turis, tidak tahu dimana percisnya letak menara eiffel (sebenarnya aku tahu, karna aku mencari tahu, tapi aku takut. Jadi aku pilih aman). Jadi kuputuskan untuk menaiki taksi saja. Dengan cepat, aku segera menaiki taksi yang sudah menunggu pelanggan sedari tadi di halaman bandara.

Setelah aku mengatakan tempat tujuanku, aku memasuki taksi. Supir pun membawaku menuju tempat tujuan, menara eiffel.

***

"Terimakasih." kataku pada supir sembari membayar sesuai dengan argo yang tertera.

Percaya atau tidak, aku sedang berada di hadapan menara Eiffel!!

Oh, aku sungguh senang. Akhirnya, akhirnya. Aku kembali melakukan tarian konyolku. Ransel besar yang sedari tadi berada di punggung ku, tidak menghalangi aksiku.

"WOOHOO! EIFFEL!!" aku tidak bisa menahan teriakkanku, membuat para pengunjung yang lain menatapku aneh.

Bodoh, aku tidak peduli. Yang jelas aku benar-benar bahagia sekarang!!

Aku membetulkan posisi ransel besar di punggung. Setelah nyaman, aku kembali berjalan menghampiri menara Eiffel.

Aku sedikit berlari ketika menyadari jarak menara Eiffel semakin dekat. Aku berlari kecil. Senyuman terus mengembang di wajahku. Ya ampun, aku kelewat senang!

Akhirnya, aku bisa menyentuh menara Eiffel. Besi dingin yang kokoh ini sangat membuatku gila!

Aku memeluk salah satu kaki menara Eiffel. Mencium nya, dan terus memeluknya.

"Oh, Eiffel..." kataku kemudian lanjut memeluknya.

Aku tahu ini kelewat gila, tapi siapa peduli? Toh, aku tidak kenal siapapun di sini. Mereka juga tidak ada yang mengenaliku. Jadi, kenapa harus malu? (sebenarnya itu prinsip ku tiap kali berkunjung ke negara lain).

"Aku akan berfoto bersamamu, ya sayang?" kataku yang masih memeluk bagian dari menara kebanggaan Prancis ini. Aku mengelusnya perlahan, kemdian kembali mencium besi di hadapanku. Kemudian aku melepas pelukanku.

Aku merapikan rambut, dan melihat sekeliling. Oh sial, mereka menatapku seolah-olah aku adalah alien. Apalagi seorang pria keriting di arah timurku, dia memperhatikan ku dengan sangat jiji. Jk.

Tapi aku tidak peduli.

Setelah dirasa penampikanku cukup baik untuk berfoto dengan menara Eiffel, aku merogoh kamera di dalam tas kecil yang di selempangkan di bahuku. Aku menyakakan tombol on pada kamera.

"Siap? Satu.. Dua.. Tiga..." suara jepretan kamera terdengar setelah aku selesai memberi aba-aba. Berhubung aku melakukan selfie, jadi menara itu hanya terlihat sedikit di kameraku.

TWO SIDES | Harry Styles [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang