PERSIAPAN 2

260 5 0
                                    

Hari ke 2

Mika dan lee merasa tersiksa karena tak dapat berkomunikasi bersama, lee sempat berpikir untuk diam diam menelepon mika, tapi hasilnya malah ke tahuan oleh orang tua lee

Lee hanya urang urangan karena tak dapat menahan rasa kangennya ke mika, " ini baru hari ke dua, kapan hari terakhir datang " kata lee dengan lesu di kamar yang tanpa sengaja terdengar oleh bunda lee yang melewati kamar lee

Bunda lee membuka kamar lee " lee sabar, hadapi dengan senyuman dan hati yang senang, kamu akan merasa itu bukan beban, mama gak nyangka anak mama sudah dewasa rupanya " kata bunda dengan hati senang " tentu saja bunda, aku bukan anak kecil lagi, aku sudah kan sudah besar " kata lee dengan bahagia

" iya, bunda tahu kamu sudah besar, ayo makan sebentar lagi jam makan " kata bunda " siap bunda " kata lee bahagia

" bunda turun dulu ya " kata bunda " iya bun " kata lee

Bunda pun pergi dari kamar menuju meja makan, " mika, aku sabar menanti meski aku tersiksa meskipun aku tersiksa tak melihatmu " kata lee yang kemudian di lanjutkan menuju meja makan

Dimeja makan lee tampak senyum seyum sendiri, tertawa, wajah yang sendu, ayah dan bunda lee terheran melihat tingkah lee yang seperti itu " lee kamu, kenapa kok kamu senyum senyum sendiri kadang kadang tertawa, kadang kadang sendu" tanya bunda, lee asik dengan khayalannya sehingga tidak dapat mendengar perkataan bunda, " lee? " tanya bunda sekali lagi " lee " tanya bunda dengan nada yang di tekan " lee " kata bunda yang sudah naik pitam
" ah, ya? " kata lee kaget " kamu sedang melamun tentang apa?, sampai kamu tak mendengar bunda" kata bunda dengan menahan emosinya " maaf bunda, aku memikirkan mika, aku rindu dia " kata lee dengan lesu

Bunda dan ayah hanya menggeleng geleng kepalanya karena heran dengan perkataan lee

" ingat kamu sudah membuat keputusan untuk menerima tradisi itu " kata bunda " iya bunda " kata lee dengan lesu

°°°° MIKA POV °°°°
DI RUMAH MIKA

Aku menghembuskan nafas berat berulang ulang kali " mika!!! Kamu ini kenapa? Sudah yang ke sekian kalinya kamu menghembuskan nafas beratmu " omel kak arnold " oppa, aku kangen lee " kata mika lesu " kan salah kamu sendiri, minta lee yang buat keputusan, sekarang lee udah buat keputusan gak bisa di ubah " omel kak arnold

" arra oppa, aku ke kamar dulu " kata mika,  " dasar anak kecil " kata kak arnold yang sambil menggeleng gelengkan kepalanya

Di kamar aku membanting tubuhku ke ranjangku dengan beban berat yang aku pikirkan

" ARGH.... " teriak aku kesal sambil mengacak acak rambut aku, tiba tiba telepon rumah berbunyi, aku langsung berlari menuju telepon " yoboseyo, ini siapa? " tanyaku " ini dengan ibu lee, oh bunda, kenapa bunda? " tanyaku

" mama ada sayang ? " tanya bunda " ada, sebentar saya panggilkan " kataku, aku meneriaki nama mama, mama dari arah dapur khawatir sambil berlari menujuku " ada apa?, kamu kenapa " tanya mama khawatir " ini ada telepon dari bunda " kataku " kamu ini bikin khawatir mama saja " kata mama " maaf " kataku

Aku memberikan telepon genggam itu dan mama menyuruhku pergi aku meguping dari arah kamar

" yoboseyo "

" iya "

" hahahaha, iya  "

" iya "

" iya, sampai jumpa "

Mama menutup telepon dengan bahagia, aku penasaran karena aku tak dapat mendengat kata bunda, yang aku dengar hanya percakapan mama aku mulai frustasi

MY LOVE IS [ COMPLATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang