Park Soo Hyun POV
Aku menghela nafas pelan. Harusnya hari ini merupakan hari yang membuatku bahagia. Namun entah mengapa hatiku terasa sakit dan sesak, membuat setiap langkahku tidak bersemangat.
Hari ini adalah hari pernikahan Appa dengan Eomma tiriku yang dikenalnya sejak mereka menjadi rekan kerja ditempat kerja Appa. Aku akui, dia sangat baik, lembut dan sangat menghargaiku. Bahkan ia sudah menganggapku seperti anak kandungnya, namun entah mengapa tidak ada yang dapat menggeser sosok Eomma dihatiku. Eomma meninggal sekitar 2 tahun yang lalu karena penyakit kanker yang dideritanya. Appa memutuskan untuk pindah dan menetap disalah satu rumah di Seoul. 2 tahun kemudian Appa membawa calon Eomma tiriku kerumah san memperkenalkannya padaku. Awalnya aku marah san menolak mentah-mentah,namun dengan kelembutannya, dia mampu membuatku ingin diajak bicara dengannya.
BRUUKK
"Ah!" aku memekik kaget begitu menabrak seseorang. Aku cepat-cepat menoleh kedepan dan mendapati Jimin disana juga sedang menatapku. Siapa Jimin? Dia adalah kakak tiriku. dia anak dari Eomma tiriku. Kami hanya berbeda 1 tahun.
"J-Jimin-ssi?"
"Haish.. dasar ceroboh! Lihat jasku terkena tumpahan minumanmu!" dia langsung mengomel, membuat beberapa pengunjung menoleh kearah kami, aku merasa sangat malu dan berusaha mengontrol emosiku.
"Mianhae Jimin-ssi.. akan aku keringkan." ucapku sebiasa mungkin. Bagaimanapun dia, dia kakak tiriku sekarang.
"Ya! Tidak bisakah kau memanggilku Oppa? Aku kakakmu sekarang."
Dia semakin menjadi-jadi. aku kesal dan langsung menarik tangannya keluar dari rumah dan menuju taman belakang rumah.
****************
"Apa-apaan kau huh?" dia menghempaskan tangannya-memaksa lepas dari genggamanku-aku langsung melepaskan tangannya dan menarik tanganku.
"Tidak bisakah kau menjaga kata-kata dan suaramu Jimin-ssi? Jangan membuat pesta menjadi kacau dan membuatku malu!" omelku. aku benar-benar kesal dengan sikap kekanakannya. apa benar ia setahun lebih tua dariku?
"Ya! kau yang seharusnya menjaga bahasamu! panggil aku Oppa! aku kakakmu!" dia mengalihkan pembicaraan membuatku semakin panas.
"Ka! bersihkan jasku seperti apa yang kau bilang tadi." dengan seenaknya dia melemparkan jas hitamnya kearahku, aku reflek langsung menangkapnya.
"Ya! kau benar-bemar-"
"Aku tidak akan mengacaukan pernikahan Eomma dan Appamu." Potongnya datar seraya menjauh dariku. Seketika aku membeku. Ada nada kebencian, keputusasaan, kekesalab dari kata-katanya. aku menggeleng keras, dia pasti belum bisa menerima pernikahan ini, sama sepertiku.
TBC~
Hufff.. akhirnya ngepost juga :D ini ff pertama yang aku post di Wattpad ^^ mohon partisipasinya. Jangan jadi silent reader ya :D
Makasih untuk kalian yang nunggu ff ini dipost, makasih untuk dukungannya ^^ semoga kalian suka ^^Salam kenal, Harum ^^