1.2

105 19 2
                                    


Setelah 3 jam kelelahan mengelilingi kota Melbourne, Colleen menanyakan kepastian pada Irene dimana seharusnya mereka bertemu. Colleen sangat bersemangat dan tidak sabar untuk bertemu dengan internet best friendnya, apalagi ditambah Ash dan Bryana.

Sambil menunggu balasan dm dari Irene, Colleen melanjutkan penjelajahannya bersama dua orang sahabatnya tersebut. Mereka berhenti disebuah toko eskrim. Nikki dan Emma memilih varian eskrim sedangkan Colleen sibuk dengan ponselnya.

Tapi apa yang diharapkan, ternyata tidak sesuai kenyataan.

Irene meminta maaf pada Colleen dan menjelaskan bahwa Bryana sedang ada jadwal pemotretan majalah dan Ash sedang sibuk di gym untuk persiapan liburan di Bali. Sehingga ia tidak dapat pergi ke Melbourne sendirian karena tanpa Brashton.

Sedangkan liburan Colleen di Melbourne bisa dihitung tinggal hari.

colliscool: ok then aku akan melanjutkan perjalananku :-)

IreneHuston: shit coll, im so so so sorry

colliscool: nooo its totally fine Irene. kita bisa bertemu kapan kapan lagi.

IreneHuston: really? whaa lysm Coll! have fun there!!!

colliscool: thanks :)
[read]

Sekali lagi, Coll bisa terlihat cool di internet, tetapi tidak nyatanya.

Ia sebenarnya amat kecewa. Ia sebenarnya sangat lelah. Ia sebenarnya sangat mengharapkan bisa bertemu Irene, sahabat internetnya. Ia sebenarnya mengharapkan bisa bertemu dengan setidaknya 1 dari 4 orang yang sudah ia dukung karirnya sejak 3 tahun lalu.

Colleen langsung bangkit dari duduknya ketika mereka telah selesai membeli eskrim. "Gak beli?" pertanyaan Emma dibalas dengan gelengan singkat. Emma menatap Colleen penuh tanya, sebenarnya ia penasaran apa yang sedang Colleen lihat dalam ponselnya, tetapi ia mengerti privasi. Ia pun beralih ke sisi Nikki.

Colleen memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya, lalu berjalan dalam hening sedangkan Nikki sedang terbahak-bahak atas lelucon yang dilontarkan Emma.

Pikirannya pun melayang.

Dulu ia berpikir, dengan Ashton memfollow akun twitternya ia merasa dirinya dikenal dan spesial. Awalnya ia merasa dikenal saat mereka mengobrol via dm ataupun snapchat. Awalnya ia merasa spesial dapat video chat via omegle.

Tapi ia tak tahu apa anggapan mereka terhadap dirinya.

Dan sekarang ia menyadari, bahwa ia tetap sama dengan belasan juta fans lainnya. Ia sama dengan YouTubers lainnya. Sekarang dia merasa bahwa mereka mengenalnya sebatas fans, bukan teman apalagi lebih.

Colleen saat ini merasa dirinya bodoh. Mengapa ia begitu semangat untuk menemui band favoritnya? padahal ia tahu band tersebut bukan lagi sebuah band biasa yang mana penggemarnya sudah mencapai puluhan juta. Mengapa ia begitu percaya dengan Irene?

Nikki dan Emma berbalik badan ketika menyadari Colleen tertinggal di belakangnya sedang berjalan dalam lamunan.

"Coll? You're okay?" tanya Nikki sambil berlari kecil ke arahnya. Colleen tidak bergeming, melainkan hanya menyunggingkan senyuman. Sebuah senyuman bodoh.

Dengan matanya yang berkaca-kaca lengkap dengan wajah yang sangat terlihat lelah, iapun duduk di pinggiran trotoar. Ia mengusap wajahnya kasar.

Emma ikut berlari ke arah Colleen.
"Lo kenapa sih? kok gak cerita ke kita? ada apa?" Nikki makin panik. Air mata pun turun mengaliri pipi Colleen.

NoticedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang