1

5.1K 190 0
                                    

Pagi itu suasana kelas sudah nampak rame. Maklum guru sedang rapat ditambah tidak ada tugas. Murid pada sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang ngegosip, main hp, ada pula yang ngusilin teman.Gadis berambut coklat itu hanya menelungkupkan wajahnya dimeja.

"Vio.."pekik seseorang. Gadis cantik itu tetap diam tidak bergeming.

"Viona alexandra.."teriak gadis berambut hitam legam itu kekuping vio. Mau tak mau vio mengangkat wajah dan melihat sahabatnya itu.

"Araaa..ganggu banget deh orang lagi nyantai."vio mengendus kesal kearah sahabat yang dipanggil ara itu.

"Yaila lagi lo bengong aja kek orang gila."ejeknya kearah vio. Vio hanya memutar bola matanya malas.

"Oiya vi, lo kenal sama prince es ga? Anak XIIPA-2 itu loh?"tanya ara menyelidik.

"Gatau tuh gue."vio menjawab dengan malas.

"Masa gatau? Gaasik lo ah. Dia itu dingin banget dan dia cuma punya temen dikit. Karena dinginnya itu orang jadi takut sama dia."jelas ara panjang lebar.

"Gue gatau dan ga mau tau."vio berujar dengan cepat. Demi apapun dia refleks mengatakan itu.

"Bener ya lo?kalo lo udah ngeliat orangnya jangan bilang lo nanti kepicut sama dia."ara berkata sambil berjalan keluar kelas. Sedangkan vio, dia hanya membungkam mulutnya itu.

'Dingin?apa yang dimaksud ara pemuda itu?'batinnya bergemuruh ingin tau. Tapi gengsinya terlalu besar untuk bertanya kesahabatnya itu.
****
Bel pelajaran usai diganti dengan bel istirahat. Para siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas menuju kekantin. Tapi tidak dengan vio, dia masih asik menelungkupkan wajahnya ditas sambil memakai earphone.

"Vi, kekantin yukk."ajak ara menepuk pundak vio.

"Viiii... yaelah nih anak budek emang kalo udah pake gituan!"ujar ara kesal langsung menarik earphone dari telinga vio.

"Araaaaa... apa-apaan sih lo lagi asik juga ih."ucap vio sambil cemberut. Dan mengambil earphone nya kembali.

"Lo mau kekantin gak dari tadi gue panggil-panggil gak denger makanya gue cabut."ara memutar bolanya malas melihat tuan putri tak bertuan ini.

"Ayo dong vionaaa yang cantik kaya princesss gue laper ini!"bujuk ara malas kearah vio.

"Gak ah males! lo aja sana."ujar vio santai tanpa memperdulikan sahabatnya itu yang sedang berdecak pinggang.

"Anjirr lo ah!bilang kek dari tadi biar gue kekantin duluan."omel ara berlalu dari kelas sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Vio POV

Lantunan musik dari earphone menemani gue dalam keheningan kelas. Jelas saja cuma gue yang ada didalam kelas, yang lain?dikantin pasti.
Gue mengedarkan pandangan keruangan kelas ini. Ternyata tanpa gue sadari ini kelas nyaman banget. Cat tembok yang berwarna biru muda dicampur dengan hijau daun membuat suasana menjadi segar dan nyaman.

Saat gue menengok kepintu kelas gue liat cowo dingin itu.
'Apa dia sekolah disini?'batin gue bergemuruh ingin tau. Yatuhan kalo bener gimana?huh malu pasti gue mengingat kejadian minggu lalu.

"Hayooo...lagi mikirin apaan lo!"pekik seseorang yang membuat kaget dan membuyarkan lamunan gue.

"Araaaaa...lo tuh selalu aja ya. Rese banget."ucap gue setengah teriak. Untung belom ada anak-anak yang dateng.

"Vio tuh mulut bisa pelan sedikit ga? Nyaring amat sih kek kaleng rombeng."ujarnya lalu duduk dibangku sebelah gue.

"Gabisa!udah dari lahir."jawabku asal. Dia hanya mengerucutkan bibirnya lucu. Gue sama ara udah dari kecil kita sahabatan. Mungkin dari dalam kandungan juga kali ya.*ehh

"Oiya vi, tadi gue ketemu pangeran es lo."ucap ara tiba-tiba yang membuat gue membulatkan mata.

"Hah?dia emang siapa?"tanyaku kikuk.

"Kan gue udah kasih tau waktu itu.gimana sih lo."

"Gakenal tapi gue."

"Yaudah derita lo. Orang cuma ngasih tau itu doang."ucapnya memakan kripik yang dibawa dari kantin tadi.

Gue makin penasaran. Feeling gue kali ini pasti bener. Itu cowo sekolah disini pasti. Omggggg!gue gak siap kalo harus bertatap muka sama dia.

"Gakkkkkkk..."

"Dih, lo kenapa vi tiba-tiba teriak gitu?"tanya ara heran. Gue langsung menutup mulut gue dengan tangan. Gue juga gatau tiba-tiba aja.mungkin refleks.

"Gapapa kok gue."

"Yaudah. Kirain lo kenapa gitu."
Tidak lama bel masuk berbunyi dan belajar kembali.

#################

 The Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang