2

3.5K 153 1
                                    

Author POV

hari minggu yang cerah membuat siapa pun enggan untuk bangun pagi. Tapi tidak dengan gadis cantik yang sedang duduk di balkon rumahnya itu. Dia bersandar disofa sambil memainkan gadget nya itu.

*via line

Vio
Lo lagi dimana ra? Ada acara gak?

Ara
Gue lagi dirumah sepupu. Emgnya kenapa?

Vio
Yahh, baru gue pengen ajak refresing:(

Ara
Hehe.. sorry ya princess next time aja ya

Vio
Yaudah deh

Vio menghela nafasnya sejenak. Hari ini dia akan jalan-jalan sendiri. Nampak agak malas, tapi dia juga bosen kalo cuma dirumah sendirian.
Vio bersiap-siap. Hari ini dia memakai pakaian serba biru. Mulai dari baju, celana, dan flatshoesnya. Cantik natural terpancar dari wajahnya yang berseri dipagi hari. Tapi tidak dengan hatinya yang dilanda kekosongan. Mungkin orang beranggapan bahwa dia sedang baik-baik saja,tapi anggapan itu salah malah sebaliknya.

Vio turun kelantai dasar rumahnya. Seperti biasa dia hanya menemukan kekosongan diruangan itu. Hatinya sedih bila mengingat waktu hanya untuk pekerjaan. Seakan tidak perduli dengan keadaannya. Vio buru-buru menghapus air matanya dan kembali tersenyum, melangkahkan kakinya menuju bagasi untuk mengambil mobil. Dan menuju ketempat tujuannya.
*****
Vio sudah sampai ditempat tujuannya. Ternyata tempat itu taman yang sangat indah dan masih asri. Jarang di padatnya ibukota ini masih ada taman kaya seperti ini. Vio duduk dikursi taman dengan menatap lurus kedepan hamparan danau yang masih hijau. Suasana yang sejuk menambah kenyamanan bagi vio.

"Aku kangen kalian"lirihnya seperti itu. Keristal bening itu mengalir begitu saja di pipi chubby nya. Dia kangen suasana lama yang begitu hangat. Tidak seperti sekarang yang nampak hambar.

"ma, pa, kak aku kangen."ucapnya sangat lirih. Vio memang sudah ditinggal keluarganya keluar negeri karena pekerjaan yang memadai. Karena itu dia sangat tidak suka kalau nanti kuliah mengambil jurusan bisnis. Takut jadi seperti mama dan papanya serta kakak sulungnya.

Disaat vio lagi bersedih dia seperti kedatangan orng di belakangnya. Mau berbalik tapi dia enggan, tapi hatinya penasaran siapa yang menghampirinya. Bayangan orang itu mulai mendekat pas disampingnya. Vio menengok, seketika jantung nya berdetak dengan cepat.
Dia?lagi.

"Lo?"ucap vio tertahan.

"Lo? Ngapain lo disini?"tanya vio dengan cepat menghapus air matanya.

"Gue?lo nanya gue?"tanya orang itu dingin dan langsung duduk tanpa permisi disebelah vio.

"Iyalah lo. Selain lo emang ada orang lagi?"

"Ini tempat favorit gue kali selama ini."ucapnya seperti itu.

"Lo kan yang waktu itu divilla kan?"tanya pria tersebut kearah vio. Seketika pipi vio langsung memerah begitu saja. Malu dengan kejadian itu.

"Hmm..lo masih inget?"vio menanyakan itu dengan malu-malu.

"Enggak juga sih."
Vio mengendus kesal dengan pria ini. Baru dia melayang tinggi lalu dijatuhkan kembali kebawah.

"Oh yaudah deh."

Suasana nampak hening seketika. Hanya ada hembusan angin segar yang menyertai keduanya.
"Oiya, nama lo siapa sih?suka ketemu tapi gue gatau nama lo."tanya vio penasaran. Pasalnya pria itu hanya dipanggil prince es. No name.aneh.

1,2,3 menit gaada jawaban dari yang ditanyanya. Hanya diam tak bergeming.

"Helllooo.. masih sadarkan."vio melambaikan tangannya kemuka sang pria tersebut.

"Gue duluan."ucapnya berlalu begitu saja meninggalkan taman itu.

'Dingin banget sih jadi orang.sebel.'batin vio menggendus kesal.

Waktu berlalu sangat cepat. Matahari yang terik berganti dengan senja yang indah. Sunset berwarna oren kekuningan menambah keindahan yang mendalam bagi vio. Setelah menyaksikan sunset yang indah, vio bergegas pulang kerumah karena hari mulai malam.
############

 The Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang