Part 3

8.9K 335 0
                                    

****

Kring.....kring....
Suara jam bentuk kepala doraemon yang ada di samping tempat tidur Prilly

Prilly pun mengambil jam ittuh dan melihatnya

"hhooaamn...." gumam Prilly yang masih duduk di kasur king size nya
Tok
Tok
Tok
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar Prilly

"Sayank udah bangun belum" tanya seseorang yang berada di luar sana

"Udah mah" jawab Prilly pada perempuan ittuh yang ternyata mamah nya

"Yaudah siap-siap sekolah yah" Teriaknya mamah lagi

"iyah mah " jawab Prilly Prilly pun bergegas menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar nya

Setelah beberapa menit di kamar mandi Prilly pun marapihkan penampilannya dan sedikit memoles majah nya dgn make up yang natural

Prilly pov

"Huh semoga gak keliatan banget" Ucap gue sambil melihat mata gue yang agak sembab gara-gara menangis

Setelah gue rasa udah cukup gue pun turun ke bawah seperti biasa untuk sarapan

"pagi mah pah ja" sapa gue saat sudah sampai di meja makan

"Tumben gue kebawa" tanya raja menaikan satu dahinya

"tuh kan gue sapa salah gak di sapa salah " ucap gue sambil mengunyah roti di hadapan gue

"ehm" gumam nya

"Yaudah mah pah ii berangkat dulu yah" izin gue sopan "assalamu'alaikum " "wa'alaikumssalam" jawah mahpah gue

Ali pov

"Woyy kebo.. bangun" ucap seseorang disamping gue

"hoam... jam berapa sih masih gelap juga" tanya gue yang baru setengah sadar

"gelap gelap makanya buka tu mata" ucap wanita ittuh lagi sambil mengambil jam disamping gue dan menyimpannya tepat di depan wajah gue

"nih liat" ucap nya gue pun membuka mata gue sedikit

"Hah bego kenapa loe gak bilang dari tadi " ucap gue sambil melompat menuju kamar mandi yang ada di kamar gue karna jam menunjukkan pukul 06.15

Setelah siap gue pun berlari namun tertahan oleh suara wanita yg sangat gue sayank

"Eh bank gak sarapan dulu " tanya wanita ittuh

"enggak mah nanti ajjh di kantin udah mau telat nih Assalamu'alaikum" ucap gue sambil mencium punggung tangan mamah gue dan langsung beranjak

"Wa'alaikumssalam" jawab mamah yang terdengar samar

Author

Prilly pun sampai di sekolah dan seperti biasa dia langsung masuk ke dalam kelas nya

"hei" sapa seseorang yg baru saja memasuki kelas nya

"heii" sapa nya lagi yg tak lain adalah Bryan Prilly pun baru menyadari adanya Bryan disana karena terlalu pokus membeca novel yang ada di tangannya

" Eh hei " jawab Prilly sambil tersenyum tak niat

" lagi ngapain sih kayak nya serius banget" tanya Bryan

"hahah lagi baca novel biasa " jawab Prilly sambil sedikit terkekeh

" kamu kemarin kumpul basket " tanya Prilly

"em... iyah emang kenapa sayank" jawab Bryan gugup

"gak papah sih nanya ajjh" jawab Prilly sedikit cuek

"Sayank kok kamu jadi cuek gini sih " tanya Bryan namun Prilly tak menjawab nya

"nggak perasaan biasa ajjh kok" jawab Prilly

" yaudah deh kalau gittu gimana kalau nanti jam istirahat kita ke taman depan " ajak Bryan

" emm..." Prilly tampak berpikir

"gimana mau gak" Prilly sebenarnya ingin menjawab 'mau' tapi dia tiba-tiba mengingat kejadian kemarin

"em.. oh iyah maaf yah honey aku gak bisa soal nya ada tugas nanti aku lupa belum ngerjain " jawab Prilly

"eum yaudah deh lain kali ajjh" jawab Bryan sambil mengacak sedikit rambut Prilly

"yaudah sayank aku ke kelas dulu yah " Prilly pun manya mengangguk

'kenapa dia berubah sekarang apah dia udah gak peduli sama gak sayank sama gue' pikir prilly dalam lamunan nya

"Woyy.... kenapa lo bengong" tanya Gritte yng menepuk pundak Prilly cukup keras

"ih lo bisa gak sih gak ngagetin gue untung gua gak punya penyakit jantung" ucap Prilly ketus sambil memalingkan mukanya dari Gritte

"yaudah sorry sorry" jawab Itte

"lo kenapa sih bengong " tanya Itte

"gak papah " jawab Prilly singkat

Setelah mereka berbincang dan pelajaran pun dimulai
S
K
I
P
Kring ....kring... bel pun berbunyi pertanda bahwa pelajaran telah selesai dan kini waktunya jam istirahat

"pril gue kantin dulu yah" pamit Itte lalu berlalu dari hadapan Prilly

"Huh dasar belum juga di jawab" gerutu Prilly

"Huh gue ke taman depan ahk udah lama gak ke taman sekolah" ucap nya lalu beranjak menuju taman

Dia pun duduk di sebuah pohon besar dan menyenderkan tubuh nya di pohon yang besar ittuh dan kembali membaca novel nya .

Tapi saat dia pokus membaca novel ada suara yg mengganggu konsentrasinya dia pun memutuskan untuk melihat ke belakang melihat asal suara tadi

Prilly pun sangat terkejut melihat seorang laki-laki dan perempuan yg sedang berciuman di depan nya

"Bry..Bryan" gumam Prilly dan tak terasa air matanya sudah meluncur di pipi mulus nya nama yang dpanggil tadi pun menengok dan langsung menghampiri Prilly masih diam mematung

"prill aku bisa jelas..." ucap Bryan yang langsung terpotong oleh Prilly

"nggak ada yang perlu dijelassin" potong Prilly dan segera berbalik namun tangan nya tertahan oleh tangan Bryan

" Prill ta..tapi ini semua gak kaya yang kamu pikirin ini..." ucap Bryan terpotong lagi oleh Prilly

"Lepasin gue gak sudi tangan gue dipegang orank hina kayak lo" ucap Prilly yg berusaha melepaskan tangannya

"dan sekarank kita PUTUS" sambung Prilly lalu berjalan meninggalkan Bryan

"Apah alasan lo mutusin gue" Teriak Bryan langkah Prilly pun terhenti dan kembali menghampiri Bryan yg masih ada di tempat tadi

"Hah lo masih nanya salah loe apah " ucap Prilly sambil tersenyum sinis

"Iyah apa prill apa gue kurank sabar sama lo" tanya nya lagi

"Apah lo bilang lo kurang sabar ke gue GUE yang harusnya nanya gituh sama lo gue kemarin ngjak lo ke taman tapi lo nolak ajakan dari gue dgn alasan rapat basket " ucap Prilly terhenti

"iyah emank kemarin gue rapat" ucap Bryan

" Halah rapat apaan di taman,, pelukan apa ittuh yg namanya rapat" ucap Prilly yg mulai meninggi dan langsung pergi meninggalkan Bryan disana

"Tapi Prill......aaarrrgggg....." Erang Bryan
.
.
.
.
.
.
.

Vote......vote   vote.....yahhh

Mathmaking LoveliestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang