Part 1

19 1 0
                                    

"Hoaaammmm,, unnie masih ngantuk" keLuh manjaku sama kakak iparku yang membangunkanku.

" ngak usah banyak mengeLuh,, cepat bangun!!!bukankah hari ini kamu ada ujian???nanti kamu telat".

Aku adalah seorang mahasiswa disalah satu universitas di Bandung. Disini aku tinggaL bersama kakakku dan istrinya, sedangkan orang tuaku berada di Makassar.

"pagi Hany,, tumbenk banget kamu cepat datang". Sapa Nhuy sahabatku.

"pagi juga, khan pagi ini ada ujian".

"eh ntar pulang kampuz temenin aku iya???"

"Maaf say, aku ngak bisa. Pulang kampus aku mau bantuin Danu kerja tugasnya. Emannya kamu mau kemana sich???".

"Aiiiizzzttt.... Aku mau ke butik. Tadi malam Hikmah SMS katanya pesananku sudah datang".

"iya Maaf bangetz Nhuy sayang, aku sudah terlanjur janji mha Danu. Dw napa kamu tidak minta diantar mha Revand????"

"hmmm.... Malez ah".

"bertengkar lagi????,,gara-gara apa lagi???".

"iya begitulah. Kemarin aku Liat dia jalan mha cewek, aku sudah capek hadapi tingkahnya. Mungkin putus yang terbaik".

"bicara baik-baiklah dulu dengannya, kalau dia memang tidak mau berubah, iya tendang ajha ke laut". hehehe

Tak lama pak Mus dosen kimia pun masuk keruangan memberikan ujian. Karena mata kuliah kedua dosennya tidak masuk, akupun menelpon Danu tuk menjemputku. Danu adalah seseorang yang mengisi Hatiku 8 bulan terakhir ini. Kami bertemu di organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Makassar).

Aku membantu Danu mengerjakan tugasnya yang numpuk. Maklumlah cowok kerjaannya kalau bukan keluyuran pasti maen game.

"sayang, bantuin donkz buat Makalah. Besok udah harus dikumpul." Rengehnya manja padaku

"makanya punya tugas itu dikerja jangan maen game terus, Danuku sayang".

" ya..ya...ya... hanyku sayang". Lalu mencium pipiku

Aku pun mulai sharing materi-materi yang berkaitan tentang judul makalahnya, buku demi buku kubaca. Danu juga ikut membantu mencari di Om google.

Tak terasa senja pun kini telah berganti menjadi gelap dan tugas Danu juga sudah selesai, saatnya untukku balik ke rumah apalagi kakakku dari tadi sudah menelponku menanyakan keberadaanku.

"halo kak"

"kamu dimana???,napa jam segini belum pulang???"

"aku lagi di rumah Nhuy kerja tugas kak, ntar lagi saya pulang". Ucapku bohong. Iya aku dan Danu memang sudah lama pacaran tapi kakakku dan istrinya belum mengetahuinya soalnya kakakku terlalu over protective sich. Dilarang inilah, dilarang itulah. Ngak boleh begini, ngak boleh begitu. So kalau mau keluar, seribu alasan aku gunakan untuk dapat izin. Ntahlah, Mungkin sudah segunung kebohonganku sama mereka.

"lain kali kalau mau kerja tugas di rumah teman bilang, supaya kakak tidak khawatir".

"iya kak".

Setelah kakakku menutup telpon, kuelus dadaku yang dari tadi rasanya jantungku mau copot. Aku benar-benar takut kakakku bakal memarahiku soalnya aku lupa memberitahunya kalau aku akan terlambat pulang, mungkin karena aku terlalu tenggelam mengerjakan tugas-tugasnya Danu.

Seperti biasanya Danu hanya mengantarku sampai di gang tak jauh dari rumah kakakku.

"makasih sayang" ucapku

"iya sayang, sudah masuk diluar dingin". sebelum aku pergi dia selalu mencium keningku. Dan dia akan pergi dari sana kalau aku sudah masuk dipekarangan rumah kakakku. Hemmm aku sangat bahagia memiliki kekasih seperti dia.


Ketika Cinta Harus PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang