part 5

11 0 0
                                    

3 TAHUN KEMUDIAN

Malam ini adalah malam pertunanganku. Calon tunanganku itu adalah lelaki yang selama ini menemaniku saat-saat aku mencoba move on dari Danu. Walaupun kami sudah saling kenal dekat ± 3 tahun tapi hubungan kami baru berjalan sekitar 1 tahun 7 bulan, soalnya dia butuh waktu 1 tahun lebih untuk menjadikanku kekasihnya.

Dari arah pintu kulihat seorang wanita dan lelaki yang menggendong seorang bocah mungil yang mungkin umurnya sekitar 2 tahun menghampiriku.

"selamat iya sepupuku sayang,, hemm kangen bangetz lama ngak bertemu". Lhinda datang memberikanku ucapan dan memelukku.

"selamat iya Hany,. Lama tak bertemu". Ucap Danu padaku

"makasih. Ini anak kalian???". Walau masih sedikit canggung berhadapan dengan mereka tapi aku berusaha bersikap seolah-olah tak pernah ada masalah diantara kami.

"yeapz....buah cinta kami". Jawab Danu sambil merangkul istrinya dan tersenyum padaku, aku bahagia melihat mereka bahagia. Sepertinya Danu sudah mulai mencintainya.

"siapa namanya??".

"Lihanda rahayu putri Danuarta. Dipanggilnya Ayu dan arti Lihanda adalah singkatan dari Linda,,Hany,,dan Danu,itu nama yang diberikan oleh sang ayah". jelas Lhinda panjang Lebar

"kok namaku ikut terselip???".

"iya,, aku senggaja menyelipkan namamu agar ketika dia besar bisa seCantik dirimu". Jawab Danu

"oh iya, kenalin ini Ippan".

"Danu"

"Linda...Dw gimana ceritanya kalian bisa kenal??".

"ceritanya cukup tragis"

"yak,, jangan katakan atau saya batalkan pertunangan ini??". Ancamku tapi Ippan tak mengubris ancamanku dan tetap saja menceritakannya.

"saat itu aku sedang berjalan-jalan digang sekitar rumahku mau pergi ke taman terus aku lihat cewek dari arah berlawanan dia seperti mayat hidup gitu dan kemudian dia terpeleset jadi aku tolongin, dia hanya memandangku dengan tatapan kosong lalu melanjutkan jalannya kembali. Esoknya begitu aku bertemu dia lagi dan masih dengan kondisi yang sama tak ada semangat hidup, dia terus berjalan hingga akhirnya pingsan didekat rumahku terus aku bawa kerumah dan dari itulah kami mulai dekat".

sekilas aku melirik kearah Danu dan kuLihat dia hanya menundukkan kepalanya saat Ippan menceritakan kronologi pertemuan kami. Inilah alasanku mengapa aku melarang Ippan menceritakannya, aku tak ingin Danu merasa bersalah. Aku pergi meninggalkan mereka bertiga tanpa mengucapkan satu katapun dan aku tahu Ippan menyadari kalau aku lagi kesal saat ini karena dia mengikutiku hingga kekamar.

"Sayang, kamu marah??".

"kamu tahu khan, setiap aku melarangmu melakukan sesuatu itu pasti karena ada alasannya".

"iya. Memang kesalahan apa yang telah kulakukan".

"kamu tahukan kisahku dan mantanku Danu dan lelaki tadi adalah Danu mantanku. Aku melarangmu menceritakannya karena aku tak ingin dia merasa bersalah dan membuat hubungannya dengan istrinya tak nyaman, demi kenyamanan mereka 3 tahun aku tak menginjakkan kakiku dikota kelahiranku, demi mereka aku rela tinggal jauh dari keluargaku".

"maafkan aku sayang". Ippan menarikku dalam pelukannya, dia sangat tahu tentangku yang tak ingin menjadi sumber masalah buat orang lain, yang selalu ingin melihat orang disekitarnya bahagia walau itu melukai diriku sendiri.

Sebuah cincin berlian kinipun telah menghiasi jari manisku. Saat aku sedang berjalan mau bergabung dengan teman-temanku kulihat Danu memanggilku dan menghampiriku.

"selamat iya Hany, telah menemukan lelaki yang jauh lebih baik dariku".

"Makasih Nu, aku harap kamu dan Linda bisa bahagia selamanya. Aku senang melihat kalian malam ini, tak seperti 3 tahun yang lalu".

"makasih Han, aku akui dalam hatiku dirimu masih ada namun seiring berjalannya waktu aku mulai belajar mencintainya dan aku akan selalu berusaha untuk mencintai Linda seutuhnya".

"aku senang mendengarnya. Dw kenapa kamu menyelipkan namaku didalam nama putrimu????".

"tadi kan aku sudah katakan alasannya".

"Danu, aku mengenalmu bukan dalam waktu sebentar. Jadi aku tahu bukan itu alasan sebenarnya"

"iya,,ya...aku menyelipkan namamu sebagai tanda Cintaku padamu, agar aku bisa mengenang dan mengabadikan bahwa cintaku padamu sungguh besar".

"apakah Linda tahu tentang hal ini??".

"walaupun aku tak memberitahukannya aku yakin dia tahu".

"aku merasa tidak enak padanya"

"hal itu tak usah kau pikirkan.. dw gimana pekerjaanmu di AMRIK???".

"Alhamdulillah berjalan sukses".

"Han,, sampai kapan kamu akan menghindar hidup disekeliling kami??".

"entahLah"

"kembalilah,, jangan siksa dirimu seperti itu. Aku mengenalmu dengan baik. Aku tahu kamu tidak bisa tinggal jauh dari keluargamu. Jika kau terus seperti itu, bukannya membuat kami nyaman tapi malahan membuat kami merasa tambah bersalah. mari kita membangun hubungan keluarga yang baik.

"akan aku pikirkan,, aku ingin memastikan dulu bahwa kehadiranku memang takkan menganggu kalian".


Ketika Cinta Harus PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang