The Begin-02

86 6 2
                                    

[Woori's pov.]

Bel sekolah berbunyi, sudah waktunya untuk pulang. Aku segera membereskan buku. Aku beranjak keluar dari kelas. Tak sadar aku menabrak seseorang di depanku. "Maaf" ucapku tanpa menoleh ke orang tersebut. "Biasa aja. Gak usah sopan-sopan. Yuk pulang." Kata cowok yang ternyata Sehun. Aku hanya melirik dan jalan melewatinya.

Kami berjalan melewati lorong kelas dan menaiki tangga. "Hei, bukankah kita harus turun?" Kata Sehun. "Aku gak bilang mau pulang. Aku mau ke perpus. Pulanglah duluan." Kataku datar dan meninggalkan Sehun di sana.

Aku memasuki perpustakaan. Aku mengambil beberapa ensiklopedia. Aku melihat sebuah novel yang ku incar. Setiap aku pergi ke toko buku untuk membelinya, bukunya selalu habis. Letak bukunya cukup tinggi, bahkan aku mencoba melompat untuk mengambilnya tapi tak sampai. Namun, tampak sebuah tangan yang mengambil buku itu dari belakangku. Sontak aku langsung membalikan badanku. "Terimakasih." Ucapku kepada orang di depanku. "Siapa yang mau mengambilin buat lo?" Jawab orang tersebut yang tak lain adalah Sehun.

[Sehun's pov.]

Dia ingin ke perpustakaan?? Untuk apa?? Mungkin mengambil beberapa buku pelajaran. Karena aku bosan pulang sendiri, aku memutuskan buat ikut ke perpustakaan. Aku mencari Woori di meja, tapi dia gak ada. Aku juga udah nyoba nyari di rak buku pelajaran tapi gak ada.

Akhirnya aku mencoba mencari dia di rak buku novel. Di sana aku menemukan dia yang lagi lompat-lompat. Kayaknya lagi ngambil buku yang letaknya lumayan tinggi. Aku pergi ke belakang Woori, dan dia gak nyadar. Akhirnya aku ngambil buku yang dia incar itu. "Terimakasih." Ucapnya. "Siapa yang mau mengambilin buat lo?" Jawabku. Gak ada respon apa-apa dari Woori. "Buku apaan sih?? Sweet Cry of Ma-." Sebelum aku selesai ngomong, Woori motong perkataanku. "Give it to me." Ucap Woori dengan logat inggrisnya yang sempurna. "Gue bakal ngasih kalo lo mau jadi pacar gue." Ancamku. Woori yang mendengar ancamanku gak bereaksi. "Oke.." sebelum dia ngelanjutin kata-katanya aku udah merasa seneng. "Aku gak jadi pinjem." Ucap Woori lalu meninggalkanku yang masih saja membeku di tempat.

[Author's pov.]

-Esoknya

Bel istirahat berbunyi. Woori buru-buru pergi ke kantin karena hari ini dia gak sarapan. Namun, dia menabrak seseorang. "M-mian" Ucapnya. Barang-barang orang yang ia tabrak tergeletak di lantai. Woori segera mengambilnya. Ia melihat buku yang tak asing baginya. Novel yang ingin ia pinjam kemarin. "Hmm, ini bukumu?" Tanya Woori. "Iya, kenapa?" Jawab lelaki tersebut. "Tidak. Ku kira ini buku di perpustakaan." Jawab Woori. "Kau ingin pinjam?? Pinjam saja." Jawabnya. "Baiklah, makasih-"Jawab Woori. "Zhang Yixing. Kau?" Ucapnya. "Kim Woori. Makasih, aku pergi dulu." Ucapku. Aku meninggalkan lelaki yang bernama Yixing tersebut ke kantin. Perutnya kali ini tak bisa ia ajak kompromi lagi.

"Lo kemana aja?? Gue cari di kelas kok ga ada." Tanya Sehun yang tiba-tiba datang ke meja tempat Woori makan. "Jawab napa?!" Kali ini dia sedikit membentak Woori. Woori segera menyelesaikan makannya. "Aku sedang makan. Jangan ajak ngomong." Jawabku datar tanpa menoleh. Tiba-tiba ada seseorang yang datang. "Woori, bisakah kau mengembalikan bukumya minggu depan? Temanku ada yang ingin meminjamnya." Kata orang tersebut yang tak lain adalah Yixing. "Baiklah." Jawabku sambil menoleh ke arahnya. "Eh, kutubuku! Lo ga liat apa ada orang lagi ngomong?!" Sehun tiba-tiba membentak Yixing. "E-eh, maaf, ku kira kalian sudah selesai ngomong." Jawab Yixing. "Pergi sana! Ganggu aja!" Bentak Sehun. Yixing yang tak bersalah itu langsung pergi. Woori hanya melirik Sehun dan menyelesaikan makanannya.

[Woori's pov.]

Hari-hariku berlangsung seperti ini saja. Hanya ada si pengganggu dan si kutubuku. Walaupun Yixing bukanlah orang yang kurang pergaulan, tapi dia selalu menghabiskan waktunya dengan membaca buku sehingga dia di sebut kutubuku. Berisik? Tentu saja. Setiap kedua manusia itu bertemu, pasti ada perdebatan yang muncul.

Hari ini sekolah libur. Dan aku berencana menyiapkan makan malam spesial, karena hari ini oppaku datang. Sudah lama dia tak pulang ke rumah karena kuliahnya.

Tok.. tok.. tok..

"Biar aku yang buka!" Teriak Jongin sambil berlari menuju pintu. "Hyung... Hm? Anda siapa?" Tanya Jongin. "Apa ini benar kediaman keluarga kim?" Tanyanya. "I-iya.. ada apa?" Jawab Jongin. Aku mendengar Jongin bercakap-cakap dengan seseorang yang pastinya bukan oppaku. Aku berjalan menuju pintu dan melihat Jongin berbicara dengan orang yang tak asing bagiku. "Sehun? Ada perlu apa kemari?" Tanyaku. "Aku mencarimu. Ayo pergi sebentar." Jawab Sehun. "Maaf tapi oppaku-" omonganku langsung di potong olehnya. "Udah pokoknya ikut bentar deh." Jawabnya dan langsung menarik tanganku.

Kita tiba di sebuah taman yang tak jauh dari rumahku. Entah mengapa dia mengajakku kemari. Kami berdua duduk di kursi yang ada di sana. Suasana hening. Hanya ada suara angin dan air di airmancur. Setelah beberapa menit, Sehun mengakhiri suasana yang sepertinya tidak ia harapkan. "Hei Woori! Kenapa lo diem aja?! Gak tanya kenapa gue bawa lo ke sini kek atau apa. Malah diem aja lo!" Sehun berkata seperti itu sambil berdiri. "Buat apa aku bertanya? Kenapa kamu gak langsung ngasih tau? Bukannya ini kepentinganmu? Kalau gak ada-apa aku pulang dulu. Oppaku hari ini datang." Jawabku datar. "Akh, sebenarnya aku ingin.. Ah sudahlah pulang saja." Ucapnya tanpa menoleh ke arahku. Karena dia menyuruhku untuk pergi maka aku pergi. Aku pulang sendiri. Dan sepertinya oppaku telah tiba di rumah.

Aku membuka pintu dan di sana telah berdiri seorang lelaki yang sudah ku nanti-nantikan. Kim Joonmyun, kakak tertuaku. Kami hanya tiga bersaudara jadi aku anak tengah. Ayah dan ibuku juga sudah datang. Aku menyapa oppaku. "Habis pacaran?" Tanya Joonmyun. "Tidak. Siapa yang bilang itu? Jongin? Dia bohong." Kataku datar. "Masa? Aku gak yakin." Ucap Joonmyun. "Terserah." Jawabku datar. Kami pun makan malam bersama.

Esoknya, aku pergi ke sekolah sendiri. Akhirnya cowok itu gak menggangguku. Kupikir dengan menghilangnya Sehun di pagiku akan membawa keberuntungan. Namun sebaliknya, ketika tiba di kelas, mejaku terlihat sangat kotor. Terdapat tulisan yang sangat menggangguku

"Stay away from him"
"Lo gak cocok deket-deket Sehun"
"Jangan berani-berani nyentuh Sehun!"
"Jangan pernah masuk dunia kami dasar anti sosial!"
"Pacaran aja ama buku! Jangan ambil Sehun!"
"Lo pikir kita ga punya mata? Kita liat lo deket-deket Sehun akhir-akhir ini!"

Aku hanya melihat mejaku denga wajah datar dan segera meletakkan tasku di kursi. Aku meninggalkan tasku di sana untuk mengambil lap. Setelah mengambil lap aku membersihkan coretan di mejaku. Saat aku ingin mengembalikannya, ada kaki yang menghalangi jalanku sehingga aku terjatuh. Aku hanya mendengar tawa murid-murid lain. Aku langsung berdiri dan pergi ngembaliin lap yang ku pinjam. Saat masuk ke kelas, guruku sudah datang. Pada akhirnya akj harus menerima hukuman yaitu mengerjakan soal bahasa Inggris sebanyak 100 soal dan harua selesai hari itu juga.

Hei guys~
Sorry update lama.. Hehehee
Tolong vote comment sebanyak-banyaknya supaya gue semangat ngelanjutin.
[Sori kalo ada typo]
Thankchu~

Love Is Just A Bullshit [Oh Sehun EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang