Chapter : 01

1.2K 65 5
                                    

Kalian, adalah teman, sahabat, dan juga saudara terbaik untuk membagi cerita suka maupun duka

Aku Park Shin Hye, wanita karier berusia 25 tahun dan menyandang status sebagai S1 Manajemen dari sebuah Universitas Swasta. Aku baru mendapatkan gelarku setahun enam bulan yang lalu. Sungguh betapa bahagianya melihat binar bahagia dari ayah dan ibuku.

Saat ini, aku telah diterima bekerja di salah satu perusahaan Swasta di Seoul. Kota ini sangatlah jauh dari asalku. Tapi harus bagaimana lagi, aku terpaksa harus mengenyampingkan perasaan pribadiku demi mengejar cita-citaku.

Dikota ini aku tidak sendirian tapi aku disini bersama..

Shinhye-ah, kau dimana?

Kang Minah, saudara perempuanku berbeda ibu dan juga beda ayah. Ya sekarang aku tinggal bersamanya di Seoul.

Aku sedang ada diperjalanan pulang, ada apa?

Aku mengetik balasan chatku padanya.

Bisakah kau menjemputku, ada sedikit masalah dengan mobilku 😂

Please😉

Aku menghela nafas pelan. Ini sudah kesekian kalinya dia mengeluh akan kondisi mobilnya.

Sudah kuduga , baiklah tunggu aku di depan gedung kantormu.

Bukannya marah akan permintaanya, hanya saja ini adalah salah satu kebiasaanya. Tidak pernah memperdulikan kondisi mobilnya.

Untung saja aku masih ada dijalan. Tak bisa kubayangkan jika aku sudah ada di Apartemen dan dia masih terjebak dengan mobilnya yang mogok.

Dan juga, ini hampir lewat jam makan malam, ishhhh wanita itu benar-benar.

••••••••••

Author P.O.V

Mobil mini cooper merah itu menghidupkan lampu rating kanannya dengan cepat, lalu memarkirkannya disisi sebuah gedung perkantoran.

"Hai?" Sapa wanita berambut pendek sebahu dari balik jendela mobil yang telah dibuka, dengan tampilan sedikit lesu, wanita itu kemudian meraih knop pintu mobil, lalu membukanya dan masuk kedalam mobil.

"Kau ini, selalu saja tidak memperhatikan kondisi mobilmu, untung saja aku masih dijalan, bagaimana kalau.." Cecar wanita pemilik mobil dengan kekesalan pada temannya.

"Oh ayolah Shinhye-ah, aku sangat lelah untuk berdebat"

Shinhye kemudian memfokuskan lagi dirinya untuk menyetir dan membiarkan Minah memejamkan mata di sampingnya. Malam semakin gelap tapi Shinhye masih terjebak dijalanan Seoul yang pasti padat saat jam pulang kantor.

Dia berhenti disalah satu lampu merah, dan mencoba menyenderkan sedikit tengkuknya yang terasa penat.

Seharian ini, Shinhye bekerja begitu keras, karena dia memiliki proyek penting berasama rekan kerja kantornya dari atasan.

Membuat satu produk baru yang akan siap dipasarkan seminggu dari sekarang. Setelah lampu pemberhentian itu berubah menjadi hijau,Shinhye mencoba melepas rem kakinya dan menginjak lagi gas mobilnya.

Deep In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang