Chapter : 14

236 32 0
                                    

How you come to me?


Pagi hari, di hari minggu di bulan baru, Shinhye dan Haneul memulai aktivitas mereka dengan hobi menanam yang dimiliki Shinhye.

Meski Haneul tidak tahu menahu tentang berkebun, dengan sabar Shinhye mendidik suaminya ini untuk menanam beberapa bibit baru yang dipesan Shinhye beberapa hari lalu.

Haneul mencoba menyendok beberapa tanah kedalam pot berukuran sedang, dan menanam sebuah bibit bunga mawar putih kecil lalu menaburinya lagi dengan tanah dan juga pupuk.

"Seperti ini?" Tanya Haneul yang melihat Shinhye memperhatikannya menanam baby white rose.

"Astaga, anak pintar!" Puji Shinhye seperti memuji anak kecil yang baru saja melakukan pekerjaan dari sang ibu, seraya mengusap puncak kepala sang anak.

Haneul menghela nafasnya, dan tertawa tak percaya pada tingkah Shinhye padanya.

"Haneul-ah, Bisakah kau mengambil selang air, aku ingin menyiram beberapa tanaman yang layu" Langkah Haneul langsung menuju sebuah keran dengan selang air biru yang masih tergulung rapi, dia memutar kran air, lalu menarik selang dan membuka kuncianya untuk air agar keluar deras.

"Siram sebelah sana!" Shinhye menunjuk pada beberapa tanaman yang sudah memiliki kuncup bunga.

"Sebelah sini juga!" Tangan Haneul pun beralih-alih menyirami tanaman-tanaman yang Shinhye tanam.

"Haneul-ah, kemarikan selang airnya. Ada bunga besar yang sedang layu disini" Haneul memberi selang air itu pada isterinya .

"Dimana bunga itu?" Tanya Haneul yang menoleh, dengan mencari kanan-kiri.

"Disini" Semprotan air pun sukses membukam pandangan Haneul.

"Shinhye, Shinhye-ah" Pekik Haneul saat tangan jahil Shinhye menyemprotnya dengan air.

"Kau harus tumbuh dengan baik, Haneul-ah" Tawa Shinhye, namun Haneul tak mau kalah dia pun merebut selang dari tangan Shinhye.

"Shinhye-ah, kau terima pembalasanku"

"Ampun, ampun,nmaafkan aku" Tapi apa boleh buat, Haneul pun menyirami Shinhye juga akhirnya, mereka berdua saling tertawa lepas menikmati guyuran-guyuran air dari selang air tersebut.

Haneul tertawa lepas sekarang bersama Shinhye, betapa bahagianya Shinhye saat melihat senyum Haneul untuknya saat ini.

Momen seperti ini, mungkin akan terjadi sekali dalam hidup Shinhye sebelum dia benar-benar mengakhiri sandiwaranya ini.

"Hentikan, hentikan Haneul-ah Hahaha" Mereka masih asyik tertawa bersama sejuk air dipagi hari dan hangatnya sinar mentari pagi saat ini.

••••••••••

Keduanyan kini tengah duduk dipinggir teras belakang rumah. Haneul mengusap kepala Shinhye yang basah dengan sebuah handuk besar ditanganya, dia mencoba membuat rambut hitam panjang milik isterinya mengering dengan perlahan.

"Haneul-ah?" Lirih Shinhye yang masih menikmati usapan Haneul sambil memunggunginya.

"Hemm" Sahut Haneul yang masih tampak merona bahagia karena kebahagiaanya pagi ini.

"Bagaimana, jika kita punya anak?"

"..." Haneul seketika terdiam dan membeku karena pertanyaan Shinhye.

Shinhye yang merasa tangan Haneul yang tidak bekerja lagi, hanya bisa tersenyum kecut sambil menatap kedepan.

"Pasti akan sangat lucu, jika kita bisa bermain air bersama mereka, menanam bersama, dan mengajari bagaimana cara menanam bunga. . . ." Jelas Shinhye panjang lebar sambil mengkhayalkan masa depan yang tidak mungkin terjadi itu.

Deep In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang