Chapter : 10

231 30 0
                                    

-penggantimu disisiku?-

.
.
.

Author P.O.V

Bersenandung ria, sambil menanami beberapa bibit tanaman. Mungkin bisa mengalihkan rasa kebosanan Shinhye sekarang. Wanita ini tengah asyik dengan kegiatan barunya saat ini, meski tidak mengingat siapa dirinya dan bagaimana masa lalunya. Mungkin rasa cintanya kepada aktivitas menanam bisa ia rasakan saat ini.

Beberapa minggu yang lalu, sebelum rumah kaca ini selesai dibangun, Shinhye mengeluh tentang kesepianya pada Haneul Betapa dia lelah dan bosan jika harus hanya berdiam diri dirumah. Dia pun meminta suaminya untuk membangunkan sebuah rumah kaca minimalis dihalaman belakang rumah mereka.

.
.

Flashback

'Haneul-ah, aku sangat bosan jika harus seperti ini terus..' keluh Shinhye saat Haneul tengah ada di hari liburanya dari pekerjaan.

'Lalu kau ingin bagaimana?' Tanya Haneul dari balik laptopnya.

'Aku ingin sebuah rumah kaca, aku ingin menanam bunga-bunga di dalam rumah kaca itu' Haneul mendongak dari layar laptopnya dan melihat shinhye yang sudah menjelaskan dengan khayalanya tentang rumah kaca itu.

'Jangan lakukan itu Shinhye-ah, itu terlalu melelahkan untuk kondisi kamu sekarang' Hanl mulai menatap kembali layar laptopnya 'Aku taku kau akan kelelahan nantinya' sambun haneul

'Haneul-ah, percaya padaku. Tidak akan terjadi apa-apa padaku. Itu hanya menanam, aku lebih lelah jika harus berdiam diri saja' keluh Shinhye seperti anak kecil yang minta dibelikan permen,tapi sang ayah menolak karena dia takut akan ada gigi yang berlubang nantinya.
Haneul melepaskan kacamata kerjanya, lalu beranjak mendekati Shinhye yang telah melipatkan tangan didadanya.

'Shinye-ah, aku hanya ingin kau pulih lebih dulu' jelas Haneul dengan memberi usapan lembut di puncak kepalanya, tapi tangan Shinhye langsung menepisnya.

'Baiklah , jangan izinkan aku untuk apapun, lebih baik jangan kamu paksa aku untuk meminum obatnya..' belum sempat Shinhye meninggalkan Haneul, Shinhye kemudian ditarik untuk duduk lagi. Haneul menghela nafasnya untuk ancaman Shinhye. Jika sudahnya Shinhye mengancam tidak ingin minum obat maka Shinhye akan membuang semua obat yang dia berikan untuknya.

"Baiklah.." Haneul mencoba sedikit menghela nafasnya " Besok akan kusuruh beberapa orang untuk membuat rumah kacamu itu" binar senyum Shinhye kini tak tertahankan lagi, dia langsung menghambur kedalam dekapan Haneul.

.
.

Setelah insiden perdebatan kecil diruang kerja Haneul itu, Shinhye kini resmi mendapat izin untuk melakukan aktivitasnya untuk berkebun.

"Aghassi..." teriakan Bibi Jung membuat Shinhye memutar kepalanya untuk melihat ke arah suara nyaring itu.

"Ada apa bibi jung?" Tanya Shinhye yang bangun dari aksi jongkoknya seraya membersihkan tanganya dari beberapa butir pupuk.

"Anda harus meminum obat lebih dulu aghassi"pinta Bibi jung.

"Baiklah, sebentar lagi.."

"Baiklah aghassi, tolong jangan berlama-lama disana" anggukan Shinhye membuat Bibi jung meninggalkan tiga butir obat di atas mangkuk,dan juga segelas air putih bersama nampannya.

Belum sempat sepenuhnya dia kembali dengan rutinitas menanamnya, sebuah getar ponsel sangat terasa dikantung swetternya. Dengan lekas, shinhye merogohnya. 'Minah'

Deep In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang