Part Nine

66 4 0
                                    

Ranisya POV

Awan gelap mulai menyelimuti langit di senja ini. Kupikir akan ada hujan turun malam ini. Aku senang hujan, aku bahagia melihat hujan karena dari situlah pelangi akan menampakan keindahannya. Namun, sayang kali ini pelangi tak akan datang karena hujan di senja hari dan matahari telah pergi. Siapa yang akanembiaskan jika matahari telah pergi, apakah aku? Jelas tak mungkin, yang ada hatiku sedang bias hari ini.

Ranisya. AK

Kututup diary yang selalu menemaniku.
"Huh, kenapa sih kak Ardan bikin gua badmood terus. Gua kira dia dateng dengan cemas nanyain keberadaan gua. Eh nyatanya cuma minta maaf dan gak ada khawatir sama sekali. Apa dia udah tau kalo ini rencana Azrial? Kalo emang dia tahu, makin jelas Sa kalo kak Ardan itu gak nganggep gua lebih dari sepupu. Lu bego banget Sa BEGO. Selama ini lu tetep stuck sama kak Ardan yang jelas jelas gak pernah nganggep lu lebih dari saudara" kataku sambil memandangi kaca

Tiba-tiba air mata ini tak bisa lagi terbendung. Aku hanya bisa mengingat kenanganku bersama kak Ardan sesaat dia belum punya pacar.

Aku memandangi langit langit kamar yang berwarna warni selerti pelangi, aku teringat bahwa pelangi di langit langit kamarku ini adalah caraku untuk melepas kerinduan pada Kak Ardan.

Flashback on

Saat aku duduk di bangku kelas 8 SMP Purna Bhakti.
Sore itu aku sedang bermain di taman komplek bersama kak Ardan. Belum lama aku bermain di taman, tiba-tiba hujan turun sangat deras. Aku memutuskan untuk ujan-ujanan. Aku menari dibawah hujan yang membuatku nyaman karena saat itu aku sedang bersama Kak Ardan.

"Kak, aku seneng banget deh ujan-ujanan gini" ujarku

"Iya, kakak juga seneng" ujar Ardan

"Yaah, kak ujannya reda" ujarku

"Kamu liat sa sebelah sana tuh" ujar Ardan

"Waaaah pelangi kak, cantik ya kak?" Ujarku

"Iya kayak kamu sa cantik" ujar Ardan

Aku duduk di rumput taman dalam keadaan basah kuyup sambil memandangi pelangi. Aku terlalu baper saat kak Ardan bilang kalo aku itu cantik. Aku memberanikan diri untuk bilang perasaanku pada cowok most wanted di SMA Purna Bhakti

"Kak Sasa sayang deh sama Kaka" ujarku

"Kakak juga sayang sama kamu de" ujar Ardan

Aku tak bisa berkata-kata apapun saat itu. Aku hanya tersenyum pada pelangi, karena pelangi menjadi saksi kalau Kak Ardan juga menyayangiku. Sejak saat itu aku suka pelangi karena terdapat kenangan yang tak mudah untuk dilupakan.

"Kok kamu senyum senyum sendiri sa?" Tanya Ardan

"Aku suka banget kak sama pelangi, penuh warna dan penuh makna buat aku kak" ujarku

Flashback off

"Kamu sekarang berubah kak semenjak ada cewek itu" ucapku lirih sambil menangis

Tiba-tiba ada yang mengetuk kamarku. Aku lupa mengunci pintunya. Jadi siapapun itu dapat masuk dengan mudah dan melihat keadaanku yang sedang kalut seperti ini.

"Ahelah kenapa lu de? Mata lu sembab gitu. Hahaha lu disakitin cowok ya sampe mewek mewek gitu" kata Checyl

"Ih apaansi lu ganggu gua terus" kataku

"Udah deh de, gak usah sembunyi-sembunyi lagi dari kakak. Gua udah tau semuanya kok" ujar Checyl sambil mengangkat satu alisnya

"So tau" ucapku enteng

Love is RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang