Tiga hari tidak bertemu dengan Nora, membuat Joana melepas rindunya. Ia memeluk dan mencium anaknya yang sedang terlelap. Alex sengaja membawa Nora setelah kekasihnya itu menelponnya. Apalagi Nora sedikit demam karena merindukan Mamanya.
"Sayang, aku hari ini menginap di sini ya, boleh kan?" pinta Joana.
"Tentu saja, Sayang. Ini rumah mu juga," kata Alex. Dia senang akhirnya bisa bertemu dengan Joana. "Apakah masalah keluarga mu sudah beres?" Joana hanya menggeleng.
Rumahnya semakin kacau dengan kepergian adiknya apalagi neneknya mulai ikut campur membuat suasana rumah makin mencengkam.
"Aku bingung harus bagaimana, Putri kabur, Bunda hanya bisa menangis, sedangkan Ayah terus menyalahkan Bunda. Belum lagi Nenek, aku pusing dengan semuanya," curhat Joana.
Alex memeluk Joana, diapun tidak tahu harus berbuat apa. Sedangkan masalah mereka juga belum selesai. Ia tidak mengerti dengan sikap Ayah Joana. Joana menceritakan semuanya. Bila dia jadi Ayahnya Joana, dia akan mencari tahu apa yang terjadi, bukan main usir anak nya begitu saja.
Apalagi dia sekarang seorang Papa dari seorang anak perempuan. Senakal apapun anaknya, dia berjanji akan melindungi anaknya. Senakal-nakal anak pasti ada pengaruh orang tua. Joana mengatakan Putri tidak pernah mendapatkan perhatian dari Ayahnya sendiri. Karena itulah Putri memberontak.
"Ooeek," tangisan Nora membuyarkan lamunan mereka. Akhirnya mereka berdua bermain bersama Nora, terutama Joana yang sangat merindukan anaknya.
***
Joana POV
Setelah makan malam aku menyempatkan diri untuk menyusui Nora dan bermain sebentar sebelum anak ku itu terlelap. Rasa rindu pada Nora membuatku tidak mau jauh dengannya, Alex pun sempat protes karena daritadi aku hanya mengurusi Nora.
Dasar! Sama anak sendiri nggak mau kalah!
Huh! Mengingat masalah keluarga ku yang makin tidak jelas membuatku tidak bisa segera pulang, akhirnya Alex menyusul ku. untungnya dia ada rumah di Bali, lebih tepatnya rumah orangtuanya.
Sejak pensiun, Momma dan Poppa memutuskan menghabiskan masa tuanya di kampung halaman Momma. Momma sangat senang dengan kehadiran cucu pertama mereka, Nora membawa kebahagian bagi kita semua.
Momma sudah sering membujuk ku untuk menikah dengan Alex, tetapi melihat sikap Ayah membuat ku seribu kali untuk memikirkannya. Ayah sangat marah mendengar berita Putri hamil, bahkan itu belum kita ketahui kebenarannya, apalagi melihatku membawa Nora dihadapannya. Aku tidak berani membayangkannya.
"Sayang, kamu dimana?" aku mendengar suara Alex yang mencari ku.
Aish, apa-apan sih kekasih ku itu, padahal dia tahu aku di kamar Nora nggak usah seperti orang kehilangan gitu sih? Momma sudah menyiapkan kamar buat Nora, karena dia mengharapkan kami tinggal bersama mereka kelak.
Aku tidak menjawab panggilan Alex, karena takut membangunkan Nora yang mulai terlelap. Setelah yakin Nora terlelap, kau menghampiri Alex yang masih berteriak memanggil ku.
"Sayang, kenapa teriak-teriak sih? Kalau Nora bangun gimana?" omelku. Dia hanya cekikikan mendengar omelanku.
"Habisnya aku kira kamu pulang, kamu aku panggil tidak dijawwab," gerutunya. Dasar kekasih manja, lebih baik aku turuti apa saja kemauannya. Ya, malam ini kami melepasakan rindu yang hampir seminggu tidak bertemu.
***
Berhadapan dengan satu Kusuma bisa membuat bulu kuduk mu merinding, apalagi harus berhadapan dengan 5 Kusuma sekaligus, ingin rasanya pindah ke planet apapun asal tidak ada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
RomanceCinta? Apakah cinta itu? Mengapa aku tidak bisa merasakan yang namanya cinta? Mempunyai Ayah yang otoriter dan membenci keluarga Bundanya, serta adik yang tidak pernah menganggapnya Kakak dan kekasih yang mengkhianati dengan sahabatnya. Apakah pant...