Kisah itu bermula saat aku pindah rumah di dekat Big Ben.
FLASH BACK
"Sayang apa kau sudah siap?" Tanya dad pada ku, "iya dad sebentar lagi aku akan turun!" teriak ku dari kamar. Sebenarnya aku tidak ingin meninggalkan tempat ini, menurutku tempat ini begitu bersejarah, yah apa boleh buat jika aku tinggal di sinin aku akan tinggal bersama siapa? jadi aku nurut aja sama mom and dad.
"Dad aku sudah siap!'', '' ayo kita berangkat!" sahut mom sambil membawa 2 koper yang ia gandeng, "ayo masukan koper kalian ke dalam mobil, dad sudah siapkan mobilnya!". Aku memasukan koperku kedalam bagasi mobil dady, mungkin barang - barang kami yang lain akan diantarkan oleh jasa antar barang ke rumah ku yang baru.
Dad mengamudikan mobilnya dengan cepat agar kita sampai di rumah yang baru cepat lalu segera berbenah dan rumah baru segera bisa di tempati
SKIP RUMAH BARU >>>>>>
"sayang kita sudah sampai di rumah'', suara mom membangunkan ku "apa sudah sampai?", "iya sudah sampai sayang ayo cepat berbenah!". Akhirnya aku bangun dari tidurku yang sangat menyenangkan aku lal mengambil koperku dan segera pergi ke sebuah kamar yang ada di sana.
"mom, aku memilih kamar yang ini ya?", "ya sayang pilih kamar sesukamu!" mom berteriak dari lantai bawah. Aku memilih kamar di lantai dua karena aku pikir disini sejuk dan bisa melihat pemandangan luar jendela yang mungkin sedikit berbeda dengan rumahku sebelumnya.
Aku selesai berbenah dengan kamarku aku lalu turun menemui Mom, " mom aku sudah selesai", " oh ya sayang lalu kamu mau apa sekarang?", " aku mau jalan - jalan, bolehkan Mom?", "boleh sayang kamu mau lihat - lihat daerah sekitar sini?", "iya mom", "ya sayang, tapi kamu pulang sebelum makan malam ya?", " ya mom".
Aku langsung pergi ke kamar berganti pakaian lalu pergi ke Big Ben
SKIP BIG BEN >>>>>>
Aku berjalan sambil sibuk memotret Big Ben, aku melihat ada bangku kayu yang tersedia di sana, karena capek aku langsung duduk di bangku itu, aku tidak melihat ada orang yang duduk di sebelah ku.
Tiba - tiba ada yang memegang pundak ku sambil berkata "Hay", Aku langsung melihat kearah orang itu, lalu aku menjawab " ya".
Lalu orang itu mengajak ku berkenalan "Hi, what your name?" sambil menggeser duduknya dan mendekat padaku, "Hi, my name Jassie, and you?", "my name Niall, and you from?", "i'm from London" sambil memberikan senyuman termanis ku.
"oh ya, rumah mu di sekitar sini?", "iya", "sama seperti ku aku juga tinggal di sekitar sini, aku sering main ke sini, menghilangkan jenuh ku saat berada di rumah. "Niall?" tanyaku pada cowok berambut blonde itu, "iya, ada apa?". "How old are you?", "Why you ask that?", "eeem, sorry but i'm new here, may your age is same with me? and you can show me your school" tanya ku sambil menundukan wajah, lalu cowok itu memegang pundak ku dan berkata "its okay, Jassie i will show you my school"
Niall menarik tangan ku, aku tak tau apa yang akan ia lakukan pada ku. Lalu aku bertanya pada Niall, " kita akan pergi ke mana?", " kau bilang suruh menunjukan sekolah ku?", "iya Niall tapi pelan - pelan dong!". Lalu Niall memelankan langkahnya, tapi...... Niall tetap menggenggam erat tangan ku, Lalu aku mengingatkan cowok yang ada di sampingku itu. "Niall tangan mu?", "ada apa dengan tangan ku?", "itu................... eeem...............", "apa? oh aku akan menggandeng mu terus aku tak ingin kau tertinggal oleh ku!", ya sudah lah aku pasrah mengikuti langkah Niall.
Niall terus menggandeng ku sambil menyusuri jalan - jalan menuju sekolahnya. Dan tibalah aku dan Niall. Ternyata Niall tidak mengajak ku ke sebuah sekolah dia malah mengajak ku ke sebuah rumah yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
FanfictionJessie akan menceritakan sebuah pengalaman cintanya yang sangat rumit antara Niall Horan, Harry Styles, dan Zayn malik. Siapakah yang akan ditakdirkan untuk bersamanya?