Udah Lama aku merasakan kesepian kehilangan seorang Niall Horan, sahabat ku. Dan setelah Niall pergi aku selalu mengurung diriku di kamar tak seperti dulu saat-saat bersama Niall, saat-saat yang menyenangkan dalam Hidupku. Aku selalu pergi ke Big Ben saat aku ada waktu longgar, untuk mencari Niall, tapi ternyata aku tak menemukan siapapun di sini tak ada yang menemaniku seperti dulu. Aku merasa asing, aku ingat saat pertama kali aku bertemu dengan seseorang berambut Blonde yang bernama Niall.
"Hey kenape loe nglamun?" tanya Zayn "gak papa aku inget Niall aja." di saat yang sama Harry tiba - tiba menarik tangan ku, dia narik tangan aku kenceng banget dan mengajak ku ke taman sekolah.
"Jessie, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, please dengerin aku!" Harry menatapku dan berbicara serius pada ku, "Kau mau bicara apa Harr?" tanyaku pada Harry, "a....a....a... ku suka banget sama kamu, aku mulai suka sama kamu saat kita bertemu waktu Prom. kamu mau kan jadi pacar ku?" Harry memegang tangan erat tangan ku. aku diam tak percaya apa yang telah Harry katakan pada ku, dan aku jawab "ya.... Harry aku akan jadi pacar kamu." I Wont make a Same Mistakes again, dengan menyia-nyiakan Harry.
Harry langsung memeluk erat aku. aku membalas pelukan Harry, lalu tiba-tiba Harry melepaskan pelukannya, dan langsung mencium ku, sebelum aku sempat menutup mataku. Aku melihat mata Harry yang berwarna hijau ke biru-biruan. Aku melepaskan ciuman Harry "Harry kau tau ini sekolahan!", "ya sudahlah" Harry mengajak ku kembali ke kelas.
"Loe berdua dari mana aja?" tanya Zayn pada Kami berdua, "Kami habis dari taman sekolah." jawab Harry "trus napa loe gandengan tangan terus?" Zayn semakin penasaran "kan kita berdua abis Jadian" Harry menjawabnya lagi, "eh loe berdua lupa ya dengan tugas Drama?". Lagi-lagi Zayn pergi dengan wajah marah. "tenang aja beib ntar juga sembuh ndiri marahnya", "baiklah beib." Harry duduk di sebelah ku kami mengerjakan tugas Drama yang di tinggal Zayn.
Harry mengantar ku pulang lalu aku mengenalkanya pada orangtuaku "Hy momy, Dady" "ya darlin" mereka berdua kompak menjawabku. "Darling siapa ini?" tanya mom kepada ku, "mom his my BOYFRIEND! his name is Harry, Harry styles" Harry menjabat tangan momy ku dan juga dady ku " wow you got lotrey girl, soo lucky!" dady mengacak-acak rambutku, mom lalu menambahkan "kau punya pacar setelah Broken Heart?", "mom jangan ungkit lagi masalah itu! aku tak mau mengingatnya lagi, itu terlalu menyakitkan untuk ku!".
setelah beberapa lama Harry berbincang-bincang dengan mom and Dad dia berpamitan pulang dan aku langsung naik ke kamar aku.
Aku seneng banget udah dapetin penggantinya Niall, tapi aku ngrasain ada yang beda sama Harry. Harry gak seperti Niall, lalu aku menghapus pikiran negatif tentang pacar baru ku itu.
SKIP BEBERAPA MINGGU >>>>>>
Aku udah pacaran sama Harry selama hampir 3 minggu aku merasakan kalo' hidup ku berubah saat ada sosok Harry yang ada di sampingku, aku gak kesepian lagi dan hatiku mulai cerah, yang sebelumnya pernah terkena badai.
Harry menyadarkan aku dari lamunanku. dan mengajaku ke Taman belakang sekolah "beib, apa kau mau ke taman?" ya itu memang tempat ke sukaan ku dengan Harry. "Baiklah beib, aku ikut dengan mu!" aku menjawab pasrah kepada Harry.
Sampai di taman iPhone Harry berbunyi, aku mencoba melihat siapa yang menelphone Harry, tapi aku gak bisa melihatnya. aku curiga dengan Harry, "Harry, siapa yang menelphone mu?", "ah, bukan siapa-siapa kok, beib tunggu sini bentar ya?", "kau mau ke mana?", "sebentar aja di sini dulu ya, beib?", Harry mencium pipiku dan langsung pergi.
Oh SHIT, baru aja sampe' udah di tinggalin, aku curiga dengan Harry, aku mengikuti Harry dari belakang. Harry berjalan melewati koridor sekolah, tampak sepi karena hari ini sudah waktu nya pulang.
Hah.......................... Harry bersama cewek lain deket-deket lagi, beberapa saat setelah aku mengamati tingkah Harry yang mencurigakan, dan.............. Harry nyium cewek itu. Kan bener kata Niall harus hati-hati sama Harry baru aja dia nembak aku, ternyata dia sama cewek lain. Aku beneran kena gombalanya Harry, Sialan.
Aku berlari menuju kelas, ku kira di sana tak ada siapa pun dan aku ingin pulang ternyata di sana ada Zayn yang sedang asyik menggambar.
Aku langsung peluk Zayn terus nangis di pelukan Zayn, aku gak biasanya kaya' gini ama Zayn kenapa karena aku pikir Zayn selalu membenciku. Masa bodo yang penting ada yang bisa aku peluk.
"Jessie, loe kenapa?" tanya Zayn bingung, "Zayn, Harry....." huks.. huks..huks aku menangis semakin keras, lalu Zayn mengelus perlahan rambutku, "napa Harry?", "dia sama cewek lain di koridor! ayo aku ajak liat mereka!". aku menarik tangan Zayn dan mengajaknya menemui Harry dan cewek itu yang bernama Taylor.
Sampek di depan Harry, "eh, Harr, kamu apa-apaan sih? kamu malah sama cewek lain, kamu ya, aku cuman buat mainan kamu aja?" aku membentak Harry sebisa mungkin aku teriak. malah Bitchy yang jawab "Loe siapanya Harry, loe pikir Harry suka sama Loe? loe tu siapa ngaca dong!", "loe diem aja ya bitchy". aku sangat ingin menampar mereka berdua, aku sudah bersiap buat nampar mereka berdua.
Dan Zayn menghentikan aksi ku dengan langsung memeluk erat tubuhku, "Jaessie sudahlah, jangan loe bales mereka, biarin aja mereka, bukan Loe yang harus nya membalas mereka tapi TUHAN yang akan membalas perbuatan mereka berdua". aku bingung Zayn tiba-tiba bicaranya lembut dan bijaksana. "makasih Zayn kamu udah ngingetin aku", "iya, sama-sama". Zayn melepas pelukanya.
Harry kembali membuat perkara sama aku "eh kamu sendiri, malah gitu juga sama Zayn, kamu selingkuh sama Zayn ya?", "Harr, gue cuma berusaha nenangin pacar loe, yang loe selingkuhin loe gak tau kan rasanya? udah berapakali loe macarin cewek buat mainan, DASAR LOE!" Zayn bertindak bijak.
"Dan satu lagi Harr, KITA PUTUS.......!" aku marah dan meninggalkan Harry dengan Taylor.
Zayn mengantarku pulang sampai rumah. Tok..tok..tok Mom membukakan pintu dan membiarkan aku dan Zayn masuk ke dalam rumah. "sayang kau kenapa lagi?", "Harry, mom, berduaan sama cewek lain!" aku berbicara sambil menangis. "dan kamu siapa sayang?" tanya mom lembut pada Zayn, "saya temen nya Jessie, madam.", "panggil saja saya aunty", "oh ya, terimakasih Aunty". Mom mempersilahkan Zayn duduk.
"Jessie, lepasin tangan aku.." Zayn berbisik pelan pada ku. "nggak mau, cuman pegang tangan kamu bisa bikin aku tenang!", "ya sudahlah terserah saja".
"Mom apa aku boleh mengajak Zayn ke kamar ku?" aku bertanya pada Momy, "Kau boleh mengajak siapa saja teman mu untuk masuk ke dalam kamar mu sayang, jika itu membuatmu merasa lebih baik". "thanks mom" aku mengajak Zayn ke dalam kamarku.
"napa loe ngajak gue ke kamar loe?" Zayn mulai merubah bicaranya pada ku dulu cuek sekarang perhatian dan lembut banget saat bicara. "Gak papa, aku cuman ingin sama kamu aja". "Ya udah lah... serah loe aja".
Aku duduk di atas tempat tidur ku, dan aku juga menyuruh Zayn untuk duduk di atas tempat tidurku juga. Aku duduk sangat dekat dengan Zayn sampai aku bisa menyandar di bahu Zayn. "Zayn memang benar jika sudah banyak cewek yang kena jebakanya Harry?" aku mulai menanyakan Harry lagi, "bener udah banyak orang yang di 2 in ama Harry termasuk loe", "iya aku kecewa banget sama Harry, Harry tu bisanya cuman gombalin aja gak pernah taurasanya di 2 in tu kaya' apa!" Air mataku mulai mengalir.
Zayn mengelus rambutku pelan sampai aku bisa tidur di ata pundak Zayn, sebenernya aku masih sedikit sadar, Zayn memindahkan ku, menurunkan kepalaku dari pundaknya ke atas bantal, Lalu Zayn mencium keningku dan berkata, "See you my Sweety, Have a Nice Dream". Lalu Zayn meninggalkan ku sendiri di atas kasur ku yang empuk.
Zayn selalu menemani ku kemanapun aku pergi, dan aku pikir aku aku bisa melupakan Niall saat bersamanya, dia berbeda dari saat pertama aku kenal dia, He really nice. Kind boy, and he can be my best friend.
Dan aku merasa semakin dekat dengan Zayn hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
FanfictionJessie akan menceritakan sebuah pengalaman cintanya yang sangat rumit antara Niall Horan, Harry Styles, dan Zayn malik. Siapakah yang akan ditakdirkan untuk bersamanya?