tok...tok..tok "em.......". Aku masih males bangun tapi udah ada orang yang ketok-ketok pintu kamar aku, lalu orang itu membuka pintu kamarku, mataku masih terlalu ngantuk untuk melihat siapa yang masuk tapi ada samar-samar bayangan, cowok tinggi, berambut Hitam.
"Hy sweety, bangun" dia bicara lembut sambil duduk di sebelah ku. "Zayn, aku masih ngantuk.... kenapa kamu sudah ada di sini?" tanya ku pada cowok itu yang ternyata Zayn. "gak, papa gue cuman mau ngajak loe jalan aja? tapi ya udah kalo loe masih ngantuk.." aku mendengar suara sexy seorang Zayn.
"i..h... aku masih ngantuk banget tau!" aku memindahkan kepalaku ke pangkuan Zayn. "eh apa-apaan loe, kaki gue buka bantal tau, itu kan ada bantal!", "ah... aku mau di sini!". aku merasakan tangan Zayn mengelus rambut ku.
"ayo dong cepet mandi, loe bau tau' belum mandi!" Zayn menyuruh ku cepat mandi. dengan terpaksa aku segera mandi.
Aku keluar dari kamar mandi dan masih melihat Zayn duduk manis di atas tempat tidur ku dan memainkan iPhone ku. Aku langsung duduk di sampingnya "apa yang kau lakukan dengan iPhone ku?", "gue cuman masukin nomor telp gue ke iPhone loe salah ya?", "nggak sih?".
Zayn menghadapan tubuhnya ke arah ku lalu dia memegang pundak ku, dan Zayn menatap tajam mataku, Aku memperhatikan wajah tampan Zayn. Dan Zayn langsung memeluk erat tubuh ku. "Zayn lepasin dong! gak bisa napas tau!", "nggak mau,aroma tubuh loe abis mandi wangi banget, gue suka sama bau badan loe". wah aku langsung melayang denger perkataan Zayn dia pertama kali muji aku.
"Zayn lepasin dong katanya mau jalan-jalan?" aku mecoba melepaskan tubuhku dari badan kekar Zayn. "eh iya, gue lupa kalo gue tadi ajakin loe jalan" Zayn tertawa kecil.
Aku ama Zayn turun ke bawah untuk pamitan sama orang tua ku kalo' aku mau jalan sama Zayn, "mom aku pergi dulu ya?", "ke mana baby?", "jalan-jalan aja Aunty" jawab Zayn. "ya udah pulangnya jangan malem-malem ya?". "ok, mom" aku mencium momy dan pergi bersama Zayn.
Kami berencana untuk pergi keliling kota London pake bus. Kami menunggu cukup lama di Halte bus, setelah menunggu kami akhirnya mendapat bus. Aku dan Zayn langsung naik dan duduk di atas, biar bisa liat London dari bus. Belum pernah aku merasa sesenang ini dalam hidup ku.
"Jess..." Zayn memegang tanagan ku, "iya ada apa Zay", "Jess, gue... gue.. eh..", "apaan sih kamu Zayn, kamu mau ngomong apa?" sekarang Zayn menggenggam erat kedua tangan ku aku masih gak ngerti apa maksud nya si Zayn.
Mata coklat Zayn yang tajam menatap mataku lalu mendekatkan wajahnya ke arah ku.
"Honey, close your eyes" aku mendengar suara seorang nenek dari arah belakang kursiku, aku melihat ke arah datangnya suara itu. Ternyata seorang nenek berbicara pada cucunya.
"i'm Sorry madam" Zayn meminta maaf kepada nenek itu, "oh, its okay boy, but please dont do that in public place, or infront of a child" ungkap nenek itu menasehati Zayn, "sorry madam, we dont now when you and your grand child sit behind us" aku juga mencoba meminta maaf pada nenek itu.
Setelah puas keliling London Zayn mengajak ku turun. Dia mengajaku ke sebuah rumah yang cukup besar. Dan ternyata rumah itu adalah rumahnya.
"Jess, loe mau kan gue ajak ke rumah gue?", tanya Zayn padaku "Boleh, Zay". Zayn membuka pintu rumah itu yang tidak di kunci, di sana hanya 2 orang cewek dan aku bertanya pada Zayn "Zay itu siapa?", "oh itu kakak gue sama adek gue" jawab Zayn "terus, your momy and Dady?" aku menanyakan kedua orang tua Zayn "oh, they have a job in Irland, them had Vactory, thats a family factory", "oh jadi kamu di sini cuman tinggal bertiga?", "gak juga si' sama aunty, ama uncle, tapi mereka ke sininya pas malem aja!".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
FanfictionJessie akan menceritakan sebuah pengalaman cintanya yang sangat rumit antara Niall Horan, Harry Styles, dan Zayn malik. Siapakah yang akan ditakdirkan untuk bersamanya?