Trouble!

5.3K 450 9
                                    

BAEKHYUN POV

Eoh? Apa ini? Dimana aku? Apa aku sudah mati? Tidak, tidak ini tidak mungkin! Hanya terkena lemparan bola basket aku sudah mati? Heol, lucu sekali. Tapi.. kenapa aku berada di tempat ini? Taman ilalang dengan angin bersemilir lembut. Ommaya.. ini benar benar pemandangan yang indah.
Aku mendudukan diriku dan menghirup udara bersih disini. Heum... aku rindu dengan udara sealami ini. Saat aku menikmati suasana, aku merasa tiba tiba ada seseorang yang menyentuh pundakku. Refleks aku menoleh ke orang itu. Aku membulatkan mataku, hatiku bergemuruh saat melihat sosok itu.

"Baby Bee.."

Suaranya... panggilan itu.. aku benar benar merindukan sosok ini. Entah sudah sejak kapan air mata sudah menggenang dipelupukku. "Eo..eomma.."

"Ne Bee.. ini eomma.."

Aku langsung memeluk ibuku dan menangis sekeras kerasnya. Aku tak peduli jika aku laki laki yang cengeng, memang ini sifat burukku. Jika sudah berkaitan dengan ibu, aku memang sangat sensitif. "Eomma.. bogoshipeo.. huks"

"Sssttt.. uljimma.. namja tidak boleh menangis.."

"Eomma.."

"Sstt.. sudah sudah, eomma ingin bicara padamu"

Bicara? Seserius itukah hingga nada bicara ibu berubah serius?

"Baekhyun-ah... eomma mohon.. untuk saat ini.. sampai kedepannya berhati hatilah dengan perasaanmu"

"P-pera..saan?"

"Ya.. eomma mohon jangan menangisi orang yang telah menyakiti perasaanmu. Itu tak ada gunanya. Air matamu sangat berharga Baek, akan sia sia jika kau menangisi orang itu.. jangan sia sia kan air matamu Baek, eomma benar benar tidak suka jika kau menangisi mereka. Apa lagi menangisi keluargamu."

Menangisi keluarga? Ibu tidak suka aku menangisi keluarga? "K-kenapa.."

"Eomma tidak akan tenang jika eomma melihat airmata mu terbuang percuma.."

"T-tapi.."

"Eomma mohon Baek.. berjanjilah pada eomma untuk tidak membuang air matamu secara percuma"

"A-aku.. tidak yakin.."

"Yakinlah Baek.. kau pasti bisa melakukan itu.. eomma yakin anak eomma bisa"

"Ne... akan ku usahakan.."

"Sekarang.. kau harus kembali"

Kembali? Oh wait! Aku.. harus meninggalkan ibu? Tidak tidak, aku tidak mau meninggalkan ibu! Aku tidak bisa! Aku menatap ibu tak percaya, aku kembali menggenggam jemari ibu dengan erat. Aku tak ingin berpisah dengsn ibu.

Ibu menatap tangannya yangku genggam, ia tersenyum sembari terkekeh pelan. Perlahan ia melepaskan genggamanku dan menatapku lekat. "Kau pasti bisa tanpa eomma Baek, ibu yakin kau adalah namja yang kuat. Eomma yakin.."

Belum sempat ibu melanjutkan kalimatnya, perlahan lahan sosok ibu hampir menghilang mengikuti hembusan angin yang semakin kencang. "Andwe.. eomma!"

"Jalgayo Baby Bee.. Saranghae.."

Mainwhile..

Author pov

Perlahan Baekhyun membuka matanya dan mendapati Chanyeol yang menatapnya dengan raut khawatir yang begitu kentara.

Baekhyun mengerjapkan matanya 3 kali. Chanyeol.. dihadapannya..

Di.. hadapannya?

DIHADAPANNYA?! Baekhyun mulai tersadar dan ia lekas menjauh hingga kepalanya terantuk head board cukupkeras, hingga membuatnya mengeluarkan sedikit air mata.

"Gwencana?" Ucap Chanyeol sembari mengusap bagian kepala Baekhyun yang terantuk tadi. Tidak begitu parah, hanya ada benjolan kecil.

Baek, apa kabarmu? Apa kau masih sadar? Auwww.. lihat betapa kikuknya dia dihadapan Chanyeol, bahkan wajahnya saja sudah saaanggaaaatt memerah. "G-gwen.. cana.." ucapnya lirih.

"Ah ya, maaf yang tadi. Kau terhantam bola basket cukup keras sepertinya, hingga.. kau.. pingsan hehe.. mianhae. Saking paniknya, tadi aku membawamu ke rumah sakit. Dan setelahnya, aku membawamu kemari, sekali lagi.. maafkan aku" ujar Chanyeol sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ngomong-ngomong aku membawamu ke remahku. Ya kerumahku" lanjutnya.

"Ah.. rumahmu ya.."

Rumahmu..

Rumah.. Chanyeol?

"RUMAHMU?!" Ucap Baekhyun spontan.

"Ya, memang kenapa dengan rumahku?" Balas Chanyeol.

"A-aku harus pulang. Terima kasih atas semuanya" ahh.. bagaimana bisa Baekhyun lupa jika Baekboom menunggunya? Pasti ia akan diomeli Baekboom dirumah. Heh.. sama saja kau mendengar ocehan seorang ibu ibu.

"Hey, kau yakin tak apa?" Ujar Chanyeol sembari menghampiri Baekhyun yang terlihat tergesa gesa.

"A-aku tak apa sungguh" sialnya, saat Baekhyun berdiri. Kepalanya kembali pening. Beruntung, Chanyeol langsung menyadari itu dan menangkap si kecil agar tak jatuh.

Omaya.. kau tau adegan dimana siswi wanita tak sengaja menabrak siswa pria dan nyaris terjatuh namun ditangkap oleh siswa pria agar tak terjatuh dan saling menatap? Dan kini terjadi pada Bekhyun. Oh wow! Baek, bagaimana kabarmu?

"Ckckck.. sudah kuduga" ucap Chanyeol pelan, tapi msh bisa didengar Baekhyun. Sudah.. kuduga? Apa maksudnya 'sudah kuduga'? Apa 'sudah kuduga Baekhyun menyukaiku'? Haung... jangan! Jangan terlalu cepat berasumsi seperti itu Baek!

"Sudah kuduga kau masih belum sehat dan akan memaksakan diri seperti ini" Ucap Chanyeol sembari menegakkan posisi Baekhyun.

Apa? Bukan itu? Huft... syukurlah dia tidak tau itu. Chanyeol menuntun Baekhyun ke sofa ruang tamu dan berjongkok didepannya.

"Tunggu disini paham? Aku akan mengantarmu pulang. Tidak baik kau pulang larut malam dengan kondisi seperti ini." Ujar Chanyeol sembari menyunggingkan senyumnya.

Tunggu, apa? Apa... barusan Chanyeol mengkhawatirkannya? Auw... tuan Byun.. lihat betapa merahnya wajahmu.. bahkan ia tersenyum senyum sendiri membayangkan itu. Hauw... benar kata pepatah, cinta membuatmu hilang akal.

"Baik, ayo berangkat!"

Baekhyun spontan melihat Chanyeol dan.. Wow! Lihat betapa tampannya Chanyeol saat ini. Walau memang Chanyeol sudah tampan dari awal tapi.. entah kenapa Chanyeol kali ini terlihat berkali kali lipat lebih tampan. Rambutnya yang biasanya dibiarkan berponi kini diangkat keatas dan memperlihatkan keningnya yang menwan, jaket abu abu, kaus putih, celana blue jeans, dan snekers putih. Jangan lupakan kacamata yang selalu bertengger dihidungnya(seperti saat era growl dan ada di sbs young street radio) Bukankah dia tampan?

"Yuhuu.. gwencana?"

Baekhyun tersadar dari kegiatan 'mari mengagumi ketampanan Park Chanyeol' nya. Ia berdehem untuk menghilangkan kegugupannya.

"A-aku baik"

"Cha.. kajja, sebelum semakin larut." Ujar Chanyeol sembari menggenggam tangan Baekhyun. Tunggu, apa? Menggenggam tangan Baekhyun? Astaga, wajah Baekhyun kembali memanas akan sikap Chanyeol. Jantungnya juga berdetak sangat cepat. Memang Baekhyun tidak memiliki riwayat penyakit jantung, tapi... kenapa jantungnya berdetak sangat cepat? Baekhyun-ah! Ini benqr benar masalah besar!

---TBC---

HAKI HAI READERS NIMMM

MAAPKAN SAYA TELAT UPDQTE DIKARENAKAN KONDISI SAYA YANG KURANG FIT DAN JUGA KEHABISAN IDE /BOW

DAN AKHIRNYA, BERKWT ALLAH SWT SAYA BISA MELANJUTKAN FF INIII ^^

YERIMA KASIH BAGI READERS NIM YANG MASIH SETIA MEMBACA FF INI/BOW

JANGAN LUPA VOMENT!

THANKS, PEACE!! V^^V

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang