2 days later..
Baekhyun perlahan membuka matanya, ia melihat kesekeliling dan mendapati aemua ruangan berwarna putih, bau obat-obatan menyengat indra penciumannya, dan juga.. selang infus yang berada di punggung tangan kanannya dan sebuah selang yang berada dikedua lubang hidungnya untuk membantu Baekhyun bernafas. Ia perlahan mengerakkan tangannya dan menyentuh perban yang berada di kepala dan mata kanannya. Sudah ia duga, ia akan mengalami ini. Tapi.. ia harus berterima kasih pada tuhan karena telah membiarkan Baekhyun untuk hidup lagi.
"Baekhyun-ah.."
Baekhyun perlahan menggerakkan kepalanya dan menoleh kesumber suara, ah.. ternyata Baekboom dan Kyungsoo.
"Bagaimana kabarmu? Sudah merasa baikkan? Apa kau membutuhkan sesuatu? Maaf.. tadi.. kami pergi ke cafetaria sebentar.." ujar Baekboom dengan nada khawatir.
"Air.." lirih Baekhyun.
Kyungsoo segara mengambil segelas air putih yang sudah dilengkapi sedotan agar memudahkan Baekhyun minum, sebelumnya Kyungsoo sudah mengganti posisi Baekhyun agak duduk agar ia bisa minum dengan leluasa. Dirasa cukup, Baekhyun menjauhi dirinya dari gelas itu dan menundukkan kepalanya dengan pandangan yang kosong, jangan lupakan senyum yang selalu Baekhyun tampakkan.
"Berapa lama.. aku tidak sadar?" Ujar Baekhyun tanpa menatap Baekboom maupun Kyungsoo
"2 hari" ujar Baekboom.
"Syukurlah.. kukira.. aku tak akan bisa melihat dunia.. terutama kalian.. rupanya.. tuhan masih menyayangiku.. aku tak tau pasti apa tujuannya tuhan masih membiarkanku hidup.. aku juga tak tau.. harus berterima kasih atau malah sebaliknya. Aku sempat berpikir.. yak ada gunanya aku hidup didunia ini.. toh aku akan diperlakukan dengan sama.. atau justru lebih baik. Jika aku didunia yang sama dengan eomma.. aku bisa hidup bahagia dengan eomma, tapi.. aku akan sedih melihat kalian menangis.." Baekhyun memberi jeda sejenak untuk mengambil nafasnya yang mulai menipis.
"Baekhyun-ah.. sudahlah.. jangan bicara begitu, cepat atau lambat kau akan menemukan kebahagiaan, heum?" Ujar Kyungsoo sembari menggenggam tangan kiri Baekhyun yang terbebas dar selang infus.
"Kyungsoo benar.. aku janji, kita akan hidup bahagia di Bucheon. Tidak ada hiruk pikuk kota Seoul, pemandangan yang asri di mana kita bisa melihat mentari tenggelam di bukit belakang rumah. Dan jangan lupakan, samgyettang buatan nenek" Ujar Baekbom berusaha mencairkan suasana.
Baekboom mendekati Baekhyun sembari memegang kedua pundak Baekhyun dan memberi sedikit dorongan agar Baekhyun kembali terbaring. "Baekhyun-ah.. lupakan kejadian ini.. pikirkan kedepannya dan tetaplah berpikir positif. Kau tidak seoerti Bsekhyun yang biasanya, kau tau itu? Aku merindukanmu Baek. Aku merindukanmu menjadi Byun Baek yang dulu, adik kecilku yang selalu menjahiliku, selalu tertawa disaat berhasil mengerjaiku, selalu tergelak saat bermain dengan mongryong, dan yang paling penting.." ujar Baekboom menggantung sembari menyentuh pipi Baekhyun yang agak tirus.
"Kau yang selalu menghiburku.. disaat aku stress menghadapi segala masalah yang kualami" ujar Baekboom sembari mengulaskan senyuman pada Baekhyun.
Baekhyun menatap Baekboom dengan pandangan kosong. Benar-benar jauh berbeda dari Baekhyun yang biasanya.
"Kumohon Byun.. kembalilah.. aku sangat sangat sangat merindukanmu Baek.. kumohon.." lirih Baekboom sembari mencium kening Bakhyun penuh sayang. Baekhyun hanya bisa memejamkan matanya menikmati kasih sayang yang tersirat dari kecupan itu. Dirasa cukup, Baekboom menjauhkan dirinya dan menatap Baekhyun dengan lekat.
"Istirahatlah sebentar, setelah itu., Kyungsoo akan membangunkanmu untuk makan. Kau akan diberikan obat setelahnya" ujar Baekboom sembari mengusap rambut Baekhyun pelan. "Aku harus pergi, aku ada sedikit urusan dengan Saehee. Kyungsoo, aku titip ya. Annyeong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionIniku ambil dari sebagian kisah yang ku alami, mungkin.. kisah ini sedikit menyedihkan.. Cast : - Park Chanyeol - Byun Baekhyun Lange: Chaptered