sikstin

141 20 0
                                    

pagi menjelang siang di hari sabtu, sydney sedang mengantar ibunya, malvin, ke supermarket.

seperti biasa, sydney lebih memilih untuk menunggu malvin di coffeeshop.

"javachip satu, extra caramel sauce sama hazelnut pumps." --ujar sydney kepada seorang kasir yang bernama ryan—terlihat dari pin yang ada di bajunya.

kembaran kakak gue, batin sydney sambil terkekeh pelan.

"namanya?"

"sydney."

sang kasirpun menulis namanya di gelas plastik bening tersebut dan menaruhnya di sebelah mesin kasir.

"silahkan tunggu di sebelah."

sydney menunggu sekitar 15 menit dan namanya pun di panggil oleh si barista,

"sydney. javachip extra cara."

cewek berjaket denim ini mengambil pesanannya,

"thank you."

sydney memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela. dia melihat spot kosong di daerah sana. tapi baru saja dia berbalik, sebuah kopi panas tumpah pas mengenai jaket kesayangannya.

"shit." --umpat sydney sambil mengusap jaketnya.

"oh, sorry-sorry. maaf banget gue ga sengaja." --ujar seseorang yang baru saja menabrak sydney.

cowok ya?

sydney mengatur nafasnya dan mengontrol emosinya yang sudah menjadi-jadi.

untung saja, sydney memakai kaos dalam.
"its okay. gapapa. selo aja." --kata sydney yang mulai melepas jaketnya.

"sorry banget, uhm, sy-sydney?"

sydney menatap cowok itu kaget. darimana dia mengetahui nama sydney? sydney memberi tatapan tidak mengerti.

"oh, it-itu dari gelas lo."

+++

sydney menatap ke arah jendela, menunggu ibunya yang sudah 1 jam berbelanja, tapi belum juga dia menelpon sydney untuk menjemputnya.

sydney menghela nafas.

bosen, pikirnya.

"lo pasti lagi nungguin nyokap lo, ya?" --ujar jake—cowok yang tidak sengaja menumpahkan kopinya di jaket sydney.

mereka akhirnya berkenalan dan cowok itu mengajaknya untuk duduk bersama.

tau darimana lagi?

"haha, iya. lo juga?" --sydney tanya balik agar tidak memancing kecanggungan di antara mereka berdua.

jake hanya mengangguk.

jake menatap sydney dengan sengaja. mata jake tidak teralihkan walaupun sydney sudah menangkap matanya.

"lo kenapa ngeliatin gue kayak gitu?"

mata jake terkejap. jake langsung menggeleng pelan.

"gak papa. gue ngerasa kita pernah ketemu, tapi lupa kapan. atau mungkin, muka lo aja kali ya, yang familiar."

sydney tersenyum, "enak aja. lo kira muka gue pasaran!" --candanya.

handphone sydney tiba-tiba berdering. sydney langsung mengangkatnya tanpa melihat caller id terlebih dahulu. karena dia tau bahwa yang menelponnya pasti malvin.

"udah selesai, mah?"

"mending kalo orang nelpon lo, lo liat caller idnya dulu deh." --ujar si penelpon.

sydney langsung melihat caller id.

jessie?

"hah-oh, i-iya. kenapa, jes?"

"lo ke rumah sakit di deket kafe sebrang sekolah cepetan."

ekspresi sydney langsung berubah karena bingung. siapa yang sakit?

"kenapa, sih? gue lagi nunggu nyokap belanja, nih."

"gue gak peduli, lo harus kesini."

sydney mengerang kesal, sampai-sampai jake menatapnya bingung.

"ya kenapa, setan. ngomong aja ribet banget."

jessica di sebrang sana mendesah pelan sebelum menjawab sydney.

"niall kecelakan."

---------------------------------------------------

sip banget gue apdet cihuy

jake sydney on mulmed

-nabila sedang menjelang un butuh vomments dan feedbacks

urgent • njh [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang