fortin

145 23 10
                                    

author

niall yang memandang sydney dengan gelisah itupun membulatkan tekadnya untuk menghampiri cewek berambut pirang itu. dan sampai akhirnya, niall berani untuk meminta maaf kepada sydney. rasa bersalah, dan rasa takut-di-tolak meliputi hatinya pagi ini. jelas, dikarenakan sydney adalah sahabat yang selalu ada setiap niall membutuhkan sesuatu.

ketika punggung perempuan itu sudah ada di hadapannya, niatannya kembali menciut karena sydney sudah membalikkan badannya terlebih dahulu.

"ada apa, ya?" --ujar sydney datar tapi dengan sedikit di tekan perkatanya.

"hm-anu, gu-gue mau anu-hm-"

"belajar ngomong dulu yang bener, baru ngomong sama gue." --sydney yang memotong perkataan niall yang belom di sampaikannya, langsung mengajak temannya untuk beranjak pergi ke dalam kelas.

dalam sekejap, sydney berhasil mematahkan niat niall untuk meminta maafnya pagi ini. rasa bersalahnya semakin besar dan ga karuan. niall menendang kursi yang di saat itu berada di dekat kaki kirinya.

"ah elah! bego banget sih, nih mulut." sumpah-serapah yang niall keluarkan tiada hentinya membuat murid-murid yang lalu-lalang di koridor sekolah itu memperhatikan niall dengan heran.

"niall, lo kenapa?"

suara asing membangunkan niall dari kekesalannya saat itu. seketika niall menoleh, terdapat salah satu perempuan yang akan paling di bencinya sepanjang masa SMAnya.

niall yang ga menghiraukan perkataan orang tadi, langsung pergi meninggalkan selena yang mematung terdiam. perasaan yang sedikit senang di dalam hatinya. sebenarnya tanpa menanyakan hal tadi ke niall, dia sudah tau sendiri apa alasan niall sangat kesal dengan dirinya sendiri pagi ini.

+++

"sydney, please banget, maafin gue." --ucap jessica memohon yang sedari-tadi di diamkan oleh sahabat satu-satunya.

"gue emang bego. gue sampe ga kepikiran, syd. waktu itu bener-bener harry lagi baik banget sama-"

"waktu minta maaf aja lo masih bisa bawa-bawa harry, jess." --sydney sudah dua kali memotong kalimat teman-temannya pagi ini. mungkin, mungkin aja, mantan teman.

sydney melesat pergi ke kantin, mengedarkan pandangannya untuk mencari bangku kosong yang jauh dari keramaian. kursi paling pojok adalah tempat keramat sydney saat ini—dia bisa bersandar dan meluruskan kakinya sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone dan iPodnya.

selagi sydney sedang memilih playlist yang akan diputarnya kali ini, sebuah bayangan laki-laki dengan rambut yang khas. siapa lagi kalo bukan harry? sydney langsung mencopot salah satu earphonenya lalu melihat harry sekilas seakan menunggu apa yang ingin dikatakan harry kali ini.

"gue boleh duduk sini?" --tanya harry yang sedang membawa makanan favoritnya, bakso kang mimin.

sydney hanya menganggukkan kepalanya lalu menaruh kembali kakinya ke lantai kantin.

keheningan pula terjadi di antara sydney dan harry. ya, kalian tau, sydney sedari-tadi asik mendengarkan lagu-lagu favorit di iPodnya. sedangkan harry sibuk makan dengan baksonya selagi panas.

kembali mengingat kejadian dimana ada perempuan—yang sydney sebut lonte—di rumah harry, berbagai macam pertanyaan muncul di kepalanya.

apa gue tanya aja ya? pikir sydney.

"ting." --panggilan kecil dari sydney untuk harry di lontarkan dari mulutnya saat ini.

"hmm?" --harry yang sedang menyuruput bihunnya, membalas panggilan sydney tanpa menolehkan kepalanya sedikitpun.

"cewek yang ada di rumah lo waktu itu siapa?"

"cewek yang mana? banyak cewek yang ke rumah gue." --kata-kata harry seketika membuat sydney agak megernyit jijik. cewek yang mempunyai nama panjang Sydney Athena Wales itu kembali berkata,

"dua hari yang lalu, yang lo panggil by." --jelas sydney.

otak harry langsung mengingat ulang kejadian itu. ekspresi datar harry berganti dengan ekspresi kaget.

"OOOH! yang dateng ke rumah gue malem itu, elo syd?" --tanya harry dengan nada sedikit meninggi.

sydney memanggut kepalanya dua kali.

"sailah, kirain gue siapa, syd. maaf ya, waktu itu gue lagi capek banget jadi ga nerima tamu, siapapun itu." --setelah mendengar penjelasan harry, sydney kembali tertegun

"iya, siapapun. kecuali cewek itu, kan?"

SET.

ucapan sydney yang datar tapi menyelekit itu berhasil menancap di hati harry sekarang.

emang bener, gue bego banget kalo masalah nyari alibi.


---------------------------------------------------

hello

kemaren ada yg minta double update tapi sayangnya tidak terlaksanakan wkw maap yak gwe baru update skrg wkw

qu senang urgent udh 1.5k readers dan hampir 200 votes ehe

allisa violet as sydney yay

-follow, vote, dan comments

[baca Blue jg kuy]

urgent • njh [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang