Chapter 1 : "Sesuatu"

370 19 9
                                    

Seorang anak laki laki dengan Tas di punggung nya telah membantu warga dalam menegakkan hukum. Dia baru saja menggagalkan aksi perampokan yang terjadi di pertigaan dekat sekolahnya. Kejadian itu disaksikan banyak orang, dan banyak yang memberikan apresiasi pada keberaniannya dalam mencegah aksi tindak kriminal.

[~]

Yogha, sebagai mana biasa dia disapa adalah seorang murid SMA yang melakukan pekerjaan seperti teman sebaya nya. Belajar, bermain dan kadang membuat keonaran. Tapi itulah anak anak, tak ada yang bisa menghentikan tekadnya. Setelah dia berurusan dengan hukum masayarakat, sekarang dia harus menghadapi proses hukum di sekolahnya. Dia terlambat karena berurusan dengan perampok tadi yang membuatnya harus berurusan juga dengan Guru BK di sekolahnya.

"Ini sudah yang ketiga kali di minggu ini, Andri Dwi Prayogha. Apa masalah anda?" Guru BK itu membuka lembar kerja nya yang menempatkan Seorang anak bernama Yogha sebagai Target utamanya.

"Sebenarnya kali ini masalahnya berbeda bu. Saya harus benar benar melakukan hal ini, kalau tidak banyak orang yang dirugikan" Yogha tampak memelas agar dia tidak dikenakan hukuman seperti hari hari kemarin. Dia sudah lelah menyikat lantai kamar mandi, Mengepel ruang guru yang luas nya seperti lapangan sekolahnya,Bahkan membersihkan kelas dari kelas X sampai XII. Melelahkan.

Guru itu diam sebentar, menatap mata anak yang ada di depannya. Melucuti kejujuran yang ada di dalam mata anak itu. Lalu dia memalingkan wajah sambil memijat keningnya.

"Kau tahu, karena ulahmu sekolah ini menjadi bersih. Kau terus melakukan kesalahan yang sama. Saya harap kau segera berubah nak" guru itu menasehati Yogha. Yogha tampak senang karena kali ini dia tak dijatuhi hukuman. Dia segera mencium tangan gurunya lalu pergi menuju kelas.

Suasana di luar kelas tampak sepi. Anak anak sudah ada di dalam kelas untuk mengikuti pelajar. Suara sepatu yang bergesekan dengan lantai menjadi satu satunya suara di lorong itu. Anak itu sampai di kelasnya. Dia diam di depan pintu sambil mengatur pernapasannya. Seorang guru laki laki yang menyadari keberadaannya langsung menoleh ke arah anak itu.

"Kau datang terlalu cepat nak, kelas baru saja mau selesai" Ledek guru itu membuat seisi kelas tertawa. Yogha hanya bisa menundukkan kepalanya, menahan malu. Dia langsung masuk dan duduk di tempatnya. Sepasang meja yang kosong di satu sisinya. Yang kosong itu adalah tempat nya duduk. Dia menaruh tas lalu menyapa anak laki laki yang duduk di sampingnya.

"What's up Nov" Tanya Yogha sembari menaruh tas nya di bangku.

"Just like usually" jawab anak yang di panggil "nov" tadi. Walau dia menjawab pertanyaan Yogha,matanya masih fokus melihat guru yang sedang menerangkan. "Terlambat lagi? Seperti nya sudah ada di DNA mu ya?" Dia tertawa pelan setelah mengucap kalimat sadis itu.

"Kau jahat seperti biasanya, Aghenov Rizdaka." Yogha sudah siap dengan pensil dan buku catatannya.

[~]

Setelah belajar menguras tenaga, akhirnya bel istirahat berbunyi. Tanda murid murid diizinkan untuk keluar kelas dan mencari makan. Seisi kelas kosong, hanya Yogha yang sibuk memijat keningnya. Dia bingung, bukan karena kenapa guru BK itu tak memberinya hukuman, tapi karena kenapa dia mau dan berani melawan perampok itu. 

"Bahkan aku tak mau melawan saat tasku di buang ke sungai oleh orang orang nakal itu, tapi sekarang. Aku melakukan sesuatu yang bukan urusanku!" Ocehnya di dalam hati.

The Other self (Under Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang