Chapter 4 : "Magical Meeting"

124 11 4
                                    

Neutral

Seorang bocah laki laki pulang sekolah dengan luka memar di seluruh tubuhnya. Baju berantakan, celana juga tak jauh beda. Dia lebih mirip dengan penjahat dari pada pelajar.

"Bahkan dengan Kekuatanmu, aku masih tak bisa mengalahkan Yogha!" Anak itu tampak frustasi, dia mengobrak abrik isi kamarnya sendiri.

"Tenanglah, dia bertiga Sedangkan kau sendiri. Ditambah dia sudah bisa mengeluarkan senjata dewa, itu diluar dugaanku" Suara tanpa wujud, siapa lagi kalau bukan Ashuramaru.

"Senjata dewa? Apa aku bisa mengeluarkannya juga" Rizky sedikit tenang.

"Tentu saja, kau punya aku" jawab Ashuramaru. "Tapi senjata dewa saja tak cukup untuk menghadapi mereka bertiga. Kau harus membuat kuantitasnya menjadi sama" tambah Ashuramaru.

"Hmm, teman ya? Seperti nya aku punya orang yang bisa kuajak bekerja sama" Rizky mengusap dagu nya. Memikirkan orang yang akan dia ajak untuk melawan kebaikan.

"Itu bagus tuan, jika kau punya teman. Mereka bukan masalah lagi bagimu" Ashuramaru memanas-manasi.

"Baik, aku akan coba menemui mereka" Rizky mencopot seragamnya dan berganti dengan jaket kulit.

Dia baru saja pulang tapi langsung pergi lagi. Mencari orang orang yang akan membantu dia.

[~]

Waktu yang sama di tempat berbeda.

Aghenov, Laily dan Yogha sudah sampai di kediaman Aghenov. Rumah besar 2 lantai yang dihiasi warna coklat sebagai warna dasar membuat dindingnya seperti terbuat dari kayu. Di tambah banyak tumbuhan yang di tanam di sekitar rumah menambah kesan natural di rumahnya.

"Kau bisa letakkan tas mu di situ" ucap Aghenov sambil menunjuk sebuah kotak.

Laily dan Yogha pun menuruti perintahnya. Mereka meletakkan tas nya di dalam kotak, tak lama kotak itu bergerak dan menyembunyikan tas mereka.

"Eeeh, hebat!" Yogha tampak kagum melihat kotak itu.

"Kau kagum hanya dengan melihat kotak itu?" Ledek Aghenov. "Kalau begitu kau tak akan berhenti untuk kagum" tambahnya sambil membuka sebuah pintu. Saat terbuka, pemandangan bak di hutan terpampang jelas. Di tambah angin kencang yang menabrak wajah mereka. Membuat semua tampak nyata.

"Baiklah, di sini kita akan latihan" ucap Aghenov sambil merapihkan tempat itu, sedangkan Laily dan Yogha masih belum berhenti memandangi pemandangannya.

"Oke oke, kalian bisa men-summon panglima kalian" kata Aghenov lagi.

"Summon? Maksudmu mengeluarkan mereka dari tubuh kita?" Tanya Yogha.

"Tepat, tapi Summon hanya bisa dilakukan jika kedua belah pihak menginginkannya. Jika salah satu ada yang menolak maka akan tidak terjadi Apa Apa" tambah Aghenov.

"Tapi bagaimana caranya?" Kap ini Laily yang bertanya.

"Ulurkan tangan kalian dan pusat kan pikiran kalian kepada apa yang akan kalian lakukan" Aghenov mempraktekkannya terlebih dahulu, lalu diikuti Yogha dan Laily.

Cahaya emas perlahan merambat di tangan Ghenov, cahaya itu berkumpul menjadi satu. Membentuk sebuah sosok yang sangat gagah. Rambut silver ditambah mata coklat terang menambah ketampanan parasnya.

"Baiklah sekarang giliran kalian" ucap Ghenov setelah selesai dengan proses nya. Sasaki yang baru di Summon langsung berdiri di samping Aghenov.

Laily dan Yogha melakukan apa yang Aghenov lakukan. Dan akibatnya sama, cahaya emas menghiasi lengan mereka. Siluet tampak berwibawa dengan rambut hitam dan ditambah mahkota yang menghiasi kepala nya. Sedangkan Satsuki sangat anggun dengan rambut Kuning sepinggul.

The Other self (Under Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang