Prolog

101K 4.1K 74
                                    

Haiii haii haii.. diriku sudah kembali dengan New Story.... Mari tinggalkan sejenak kisah sedih Dara&Revan atau Mike&Hana... kita kembali pada para anak-anak BadBoys ku yang tergabung dalam serial The Soulmate. Ini Seri pertamanya udah keluar nihh... yee.. yee... yee... semoga kalian suka yaaa... Enjoy Reading...

*Prolog

Brandon mulai mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai menyusup dalam cela-cela jendela kamarnya. Ahh... Siapa yang membuka Gorden Kamarnya pagi-pagi seperti ini..? Mama..? tidak, itu tidak mungkin Mama, Mamanya hanya akan masuk kedalam kamarnya ketika dirinnya sudah bangun dan keluar dari kamarnya.

Apa Aaron..? Ahh tidak mungkin juga, Anak itu kan masih di luar negri. Akhirnya dengan Kesal Brandon bangun dari tempat tidurnya. Dengan sedikit menyeret langkahnya Brandon mulai masuk kedalam kamar mandi. Ada yang berbeda dengan kamar mandinya. Ada dua handuk yang satu berwarna biru tua, yang satu berwarna merah muda. Punya siapakah handuk tersebut..? Brandon menggelengkan kepalanya tak menghiraukan tentang handuk tersebut. Dia beralih kearah Wastafel untuk menggosok gigi. Lagi-lagi dirinya dikejutkan dengan adanya dua sikat gigi dalam satu wadah. Dua Gelas lucu untuk berkumur, dan juga ada beberapa Cream yang diyakini sebagai Cream untuk wanita.

Apa ada yang menjailinya saat ini..? Apa dirinya sedang dikerjai atau sesuatu..?

Dengan tergesa Brandon kembali keluar dari kamar mandi dan baru menyadari jika keseluruhan dekorasi kamarnya berubah menjadi warna Pink. Apa-apa'an ini..? Pikirnya kemudian. Bahkan di ujung kamarnya pun terdapan Boks Bayi yang terlihat masih baru belum di gunakan. Boks Bayi..? Apa dirinya salah masuk kamar tadi malam..?
Brandon akhirnya keluar sambil memanggil-manggil Mamanya. Mama yang sangat di sayanginya.

"Mah... Mama... kenapa kamarku...." dan Brandon tak dapat melanjutkan kalimatnya ketika mendapati Mamanya sedang memasak dengan seorang wanita di dapur mereka, sedang Papanya sedang membaca koran dengan santainya. Siapa wanita itu..? Tanya Brandon dalam hati tanpa menghilangkan rasa penasarannya.

Brandon mendekat kearah Mamanya dan wanita tersebut yang posisi mereka saat ini membelakangi Brandon. Nessa akhirnya membalikkan badannya mendapati Putra pertamanya dengan Raut bingung.
"Sayang.. Kamu sudah bangun.. padahal tadi istri kamu sudah bangunin kamu sejak jam tujuh tadi loh..." Kata Nessa, ibunya, sambil membawa beberapa maskan ke meja makan.
Istri..? istri yang mana.? Brandon bahkan merasa tak pernah menikah sebelumnya.
"Heii... kamu sudah bangun..?" Tanya suara lembut dari sosok wanita yang kini sudah menghadap kearahnya. Sosok wanita dengan wajah cantiknya yang selama ini menghiasi mimpi-pimpi dan fantasinya.
"Angel.." tanpa sadar Brandon menyebutkan nama wanita tersebut.
"Iya sayang... Aku tadi sudah bangunin kamu tapi kamu nggak mau bangun. Aku lapar, anak kita juga." Kata wanita yang di sebut Brandon dengan nama Angel tersebut sambil mengusap perutnya yang sudah besar.
"Anak..?" Tanya Brandon masih dengan raut bingung.
"Iyaa... anak kita..." kata wanita tersebut meyakinkan.
"Sudahlah Kak... Kak Angel nggak usah ngurusin Brandon lagi, mendingan ngurusin aku." Itu suara si Bandel Aaron. Tunggu dulu, Kenapa Aaron ada disini.? Semuanya jadi tidak masuk akal untuk Brandon.
"Aaron." Kata Dhanni meralat ucapan anaknya. Yaahh.. Aaron memang lebih suka memanggil Brandon hanya sebutan namanya saja, tanpa embel-embel Kakak dan sebagainya.
"Iya Pah.. Kak Brandon." Aaron membbenarkan perjkataannya dengan sedikit kesal.
Brandon tak menghiraukan Aaron dan keluarganya lagi, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah wanita dihadapannya, bagaimana wanita ini bisa begitu nyata di hadapannya, menjadi istrinya dan mengandung anaknya..? itu.. sepertinya tidak mungkin.
"Bisa kita bicara sebentar.?" Tanya Brandon pada wanita tersebut.
"Mau bicara apa.?"
"Kita kekamarku dulu." Kata Brandon sambil menarik tangan wanita tersebut. Ya tuhan.. bahkan tangan itu terasa nyata dalam genggaman tangannya.
Brandon menutup pintu kamarnya dan mulai menatap tajam kearah wanita tersebut. Mengamatinya, mendekatinya pelan-pelan.
"Bagaimana kita bisa menikah.? Dimana kita saling kenal, dan astaga.. Bagaimana mungkin kamu nyata..?" tanya Brandon dengan sedikit frustasi.
"Kamu nggak ingat sama sekali..?" tanya wanita itu dengan lembut. Brandon hanya menggeleng pasti. Yaa.. dirinya sama sekali tak ingat apa-apa, dirinya hanya mengingat jika wanita di hadapannya ini adalah wanita misterius yang menghiasi mimpinya selama lima tahun terakhir.

"Mungkin ini akan mengingatkan Kamu." Kata wanita tersebut sambil merangkulkan lengannya keleher Brandon lalu mendaratkan bibir penuhnya kepada bibir Brandon. Ciuman tiba-tiba itu benar-benar mengejutkan untuk Brandon. Ciuman yang sangat intens dan begitu terasa nikmat untuknya. Brandon kini bahkan memeluk tubuh wanita tersebut, membalas ciumannya, menikmati rasanya. Hingga rasa tersebut berubah sangat cepat menjadi Gairah. Brandon menginginkannya.

Dengan terengah Brandon melepaskan pangutannya. Menatap wajah merah padam dari wanita dihadapannya tersebut. "Angel..." kata Brandon dengan parau penuh gairah.

"Apa Kamu sudah mengingatku.?" Tanya wanita tersebut dengan lembutnya.

Namun belum sempat brandon menjawab, tiba-tiba wanita tersebut sedikit demi sedikit mengabur, tubuhnya mulai bercahaya, sedikit demi sedikit menjadi lebih terang lagi hingga Brandon tan mampu melihatnya.
"Angel.." Panggil Brandon ketika tubuh wanita tersebut sedikit demi sedikit menghilang dari pandangannya.
"Angel..." Lagi-lagi Brandon memanggil wanita tersebut kali ini sedikit lebih keras. Tapi ketika cahaya itu hilang dan ketika Brandon dapat mebuka matanya dengan sempurna, Brandon mendapati dirinya sendiri di tengah ruangan tersebut.
"Angel... Kamu dimana..? Kamu dimana Sayang.?" Teriak Brandon sambil mencari-cari sosok yang sangat diinginkannya tersebut.
"Angel... Angel...."

"Angellllllll........." Teriak Brandon sambil terduduk lengkap dengan keringat dinginnya. Nafasnya menggebu, matanya merah melebar. Brandon sadar jika dirinya baru bangun dari mimpi dalam tidurnya.
Ahh... Sial.. Mimpi itu lagi. Umpatnya dalam hati.

Lalu Brandon kembali membaringkan Diri di ranjangnya, menatap jauh pada langit-langit kamarnya. Brandon meraba Dadanya. Mimpi itu terasa begitu nyata.. jantungnya bahakn masih berdetak lebih cepat seakan ingin melompat dari tempatnya. Belum lagi rasa kehilangan saat melihat wanita tersebut menghilang begitu saja, benar-benar sangat menyakitinya tepat di dadanya. Apa ini..? Kenapa seperti ini...

Brandon memijit pelipisnya. "Angel... Apakah kamu nyata..??" Lirih Brandon sedikit tak terdengar.

-TBC-

Ehhhmmm test.. test... gimana nihh prolognya.. ada yg penasaran nggak nih... aku tau pasti kalian sedikit bingung ama nii prolog... yaa maklum yaa karena baru prolog hahhaa jadi masih banyak misterinya... ok selamat menunggu chapter selanjutnya yang mungkin aga telat postnya karena aku jga harus ngbut nulis MBE nya Hana& Mike.. hehheh bye.. byee....

BTW diatas adalah cast Brandon yaaa... maaf kalau kurang kece menutut kalian.. hahhaha


Love In The Dream (The Soulmate #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang