0.8

61 5 0
                                    

Devan tidak tahu harus menjalankan motornya kemana, setelah dimarahi habis habisan oleh ibunya gara gara mendapat Surat Peringatan yang kedua kalinya dari sekolah, Devan memutuskan meninggalkan rumah sejenak, untuk sekedar menenangkan emosinya yang tengah bergolak.

Setelah keliling keliling tidak jelas, Devan berhenti disebuah pub untuk menemui Ajun yang tadi bilang tengah berada disana, Gugun dan Theo juga disana, tengah berkumpul ditemani minuman yang seharusnya tidak mereka konsumsi diumur belasan seperti ini.

Selesai memarkirkan motor dan mengkunci ganda, Devan melangkah masuk ditemani jaket biru tua dan topi senada yang sengaja dia balik arah menjadi ke belakang.

“Widihh, Jenderal kita udah dateng,” Teriak Gugun saat melihat Devan memasuki pun dengan ekspresi bete yang kali ini tidak mereka ketahui alasannya.

“Vodka!” Pesan Devan pada seorang bertender perempuan yang berjaga di bar yang bangkunya tengah mereka duduki.

“Dateng dateng langsung mau mabok lu?” Melihat tingkah laku Devan yang sedikit berbeda, membuat Ajun sedikit mengernyit, bingung akan masalah apa yang kini menimpanya.

“Pusing gua! Masa si Samsudin ngasih SP langsung ke nyokap,” Setelah mendudukan diri disamping Ajun, Devan segera meneguk habis pesanannya yang baru saja sampai.

“Makannya Dev, bertobatlah!” Seloroh Theo dengan tangan sibuk mengapit rokok yang tinggal setengah, asap putih keluar dari mulut laki laki itu dan berbaur bersama udara didalam pub yang menyesakkan.

“Ngomong Yo, sama diri lu sendiri,” Sambil hehe hehe, Gugun segera meraih bungkus rokok diatas meja, membuat Ajun merespon kurang respect karena itu adalah rokok ke 12 Gugun. Ajun kira lakilaki itu sudah berlebihan.

“Udah Gun!” Tegur Ajun sambil menangkis tangan Gugun dan meraih rokok yang kini sedang disundut api dan terpaksa terhenti karena direbut Ajun. Ajun bukannya tak boleh, hanya tak mau jika teman seperjuangannya harus mati muda.

“Oh iya! Devan lagi pdkt sama cewek,” Dengan antusias Gugun kembali bersuara setelah sedikit manyun karena rokok nya direbut Ajun.

“Emang Devan demen cewek?” Perkataan Theo sukses membuat aktifitas minum Devan terhenti, terhenti di gelas ke 4 dan memandang Theo dengan tatapan ularnya, siap mematuk jika Theo kembali berucap yang akan menimbulkan emosinya tersulut.

“Santai Dev! Becanda gua!” Saat tahu Devan memandangnya seperti itu, Theo segera meralat ucapannya dengan kata kata netral yang lebih terkesan seperti sebuah tanda kalau 'ampun Dev.'

Devan mengabaikan perkataan Theo dan mengedarkan pandangan menatap suasana pub yang ternyata sedikit lebih ramai dari biasanya. Sebagian berkumpul ditengah tengah dan meliuk liukan badan diiringi musik hip hop yang mendominasi. Devan baru sadar jika dia harusnya muak dengan suasana bising ini.

“Gile men, si Devan sekarang maunya sama anak baik baik, gak ngaca apa ya.” Devan rasa, Gugun sudah bosan hidup, terbukti dengan kata kata hinaannya yang tadi dia ucapkan.

“Maksudnya gak ngaca apaan nih Gun?" Devan bangkit setelah menaruh lima lembar seratus ribu dimeja.

“Ya lu kan tau reputasi lu disekolah kayak gimana, lah pengennya sama cewek sempurna macem Deandra." Gugun sudah siap siap jika satu bogeman mengahantamnya, tapi tidak, kini Devan tengah memandang kosong kearah lantai marmer dibawah, menyerap kata kata menyesakkan yang dilontarkan Gugun.

“Bego lu Gun! Bukannya memotivasi, malah ngejatohin. Temen jenis apa lo ini?” Theo membeo dan memukul keras kepala Gugun, sang emounya baru sadar jika ada yang salah dengan celotehannya.

"Dev sorry! Becanda gua mah," Gugun ikut bangkit dan hendak menghampiri Devan, tapi lakilaki itu malah melangkah kearah pintu keluar dengan keadaan sempoyongan efek dari minuman yang tadi dia minum.

Devan baru sadar kenapa Dean selalu enggan berada didekatnya.

Devan tau alasan Dean yang selalu mengatainya tidak jelas.

Devan bertekad jika dia akan menghapus perasaan tak wajar ini,

Seorang Devan si sampah sekolah berharap menjadi kekasih Deandra si permata sekolah.

Mimpimu Dev! Ketinggian!

Mboh ya ngaca kali kali!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang