KETIGA

1.6K 80 0
                                    

Author's POV

"Siapa yang mengizinkan anda masuk?" kata devian dengan nada sinis sambil menulis sesuatu dikertas.

"Maaf tadi saya telat bangun pak"kata denaya takut-takut sambil menundukkan pandangannya.

"Saya tidak bertanya apa alasan anda telat,tapi saya bertanya SIAPA YANG MENGIZINKAN ANDA MASUK?" kata devian membentak

Denaya tersentak dari bangkunya semua mahasiswa dan mahasiswi memperhatikan kejadian yang langka ini, karena dosen yang satu ini terkenal dengan kecuekannya bukan seperti ini,sangat menakutkan.

Air mata denaya sudah berada diujung kelopak matanya siap untuk ditunjukkan didepan semua orang, tetapi tiba-tiba denaya berlari keluar kelas sambil terisak.

Devian kaget melihat raut wajah denaya bukan karena air mata yang siap keluar itu tetapi, kenapa devian bisa bersikap agak kasar seperti itu.

-------------

Suara tangisan terdengar dari dalam toilet wanita yang berada di kampus itu.

"Kenapa... kenapa dosen itu menakutkan sekali,padahal waktu aku menabraknya sampai jasnya kotor karena ulahku dia tidak marah,sedangkan tadi aku hanya telat lima menit dia sudah membentakku dengan keras"

Akhirnya denaya mengambil tissu yang berada disampingnya,merapikan penampilannya yang sedikit berantakan karena berlari sepanjang koridor kampus.

------------

"Naya pulang"

Denaya melihat sekeliling rumah yang tampak sepi.

Pada kemana semua sih,Pikir denaya.

Denaya naik ke atas kamarnya dan menemukan di atas meja belajarnya sebuah note.

"Denaya sayang mama pergi arisan dulu yah di rumah teman mama, makanan udah mama masak ada di meja makan, jangan sampai lupa makan nanti maag kamu kambuh lagi"

-------------

Esok harinya di kampus denaya sudah mengambil ancang-ancang untuk pergi 1 jam sebelum kuliahnya dimulai,saat ini denaya berada di kantin kampus, makan bakso yang terkenal karena baksonya enak.

Belum sempat denaya menghabiskan baksonya dia melirik jam tangannya dan sudah waktunya, denaya lari tergesa-gesa sambil meneguk air mineralnya.

Saat hampir memasuki kelas denaya juga melihat seorang mahasiswi yang telat dan ingin masuk di kelas yang sama.

Saat mereka berdua masuk, devian melirik mereka sambil lalu. Lima menit setelah denaya duduk.

Devian berkata "itu yang telat jangan sering-sering telat atau nilai semester ini akan saya tidak tuntaskan" katanya cuek.

Membuat denaya murung sekaligus tegang. Saat jam sudah selesai devianpun keluar tetapi sebelum mencapai ujung pintu devian berbalik dan melihat semua orang.

"Tugas yang kalian kumpulkan tadi adalah nilai utama kalian"

Denaya seketika kaget, karena saat dia masuk tadi tidak ada tugas yang diberikan, berarti dia suda terlambat sangat lama.

Alhasil denaya segera berdiri dari bangkunya dan merapikan alat tulisnya dan mengejar devian, tetapi sialnya dosennya itu sudah terlanjur masuk diruangannya.

Setelah berfikir panjang akhirnya denaya memutuskan untuk masuk dan meminta diberikan juga tugas seperti mahasiswa lainnya.

Toktok

"Aduh siapa lagi sih,ganggu aja" terdengar suara cewek didalam ruangan tersebut.

Membuat denaya kaget setengah mati, denaya mau pergi tetapi sudah terlanjur pintu dibuka dengan seorang gadis yang berpenampilan sangat cantik. Jauh dari denaya yang hanya memaki jeans biru navynya yang sampai ujungkaki dan sweater pinknya.

"Cari siapa yah?"

"Eh.. Itu.. Aku cari dosenku pak devian, apa beliau  didalam?"

"Oh..devian, masuk aja"

"Siapa?" kata devian sambil mendongak ingin melihat siapa yang datamg. Saat mata devian bertemu dengan mata denaya, denaya sektika gugup setengah mati.

"Eh. Maaf pak saya mengganggu..."

Belum sempat ucapan denaya selesai devian memotongnya dengan mengusir perempuan tadi untuk keluar dari ruangannya, sekarang tinggal mereka berdua saja yang ada diruangan itu.

"Lanjutkan"

"Eh. Begini pak saya mau minta buat diberikan tugas juga, tetapi saya sebelumnya minta maaf pak karena sudah dua kali telat masuk kelas bapak" kata denaya lancar tanpa memandang langsung mata devian.

"Anda seenaknya saja minta diberikan juga tugas, seenaknya minta maaf berharap bisa dimaafkan dan mengulangi lagi perbuatan anda" kata devian geram.

"Maaf pak,tapi saya tidak akan mengulanginya lagi" kata denaya meringis.

Denaya memegang perutnya dan sedikit menunduk, maagnya kambuh disaat yabg tidak tepat, dia mengutuk kenpa makan baksonya tadi hanya dua sendok.

"Kamu... Kenapa?" devian ikut meringis juga melihat kesakitan yang tergambar diraut muka denaya.

"..."

Belum sempat denaya ingin menjawab dia jatuh pingsan dilantai dengan suara yang cukup keras membuat devian kaget setengah mati.

Dug.

Terimakasih yang sudah vote, saran dan kritik sangat dibutuhkan, soalnya ini cerita baru saya, thanks!

A Mysterious LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang