KELIMA

2K 85 14
                                    

Author POV

Denaya masih berada dibioskop, tetapi yang membuatnya risih adalah DOSENNYA ada disini, tepat disebelah Denaya.

Denaya sedaritadi berusaha untuk menutupi mukanya menggunakan rambutnya yang dia urai hari ini. Sembari menyisir rambutnya menggunakan jari-jarinya dia bersungut berusaha menyumpai kenapa hari ini dia bisa bertemu dengan pak Devian dibioskop.

Apa pak Devian juga suka nonton film drama seperti ini?
Ahh masa bodoh, pikirnya.

Sekarang yang harus dia lakukan tidak boleh sampai ketahuan dengan orang disebelahnya ini.

-------------

Devian pov

Sungguh pengalaman menyebalkan bagaimana bisa aku mendapatkan siswi yang teledor seperti dia, masalah yang ditimbulkannya tidak habis-habis.

Belum lagi saat dia pingsan diruanganku, membuatku sangat kaget sekaligus sebal, bagaimana tidak.. dia yang datang tiba-tiba mengganggu pembicaraanku dengan adekku.

Dia datang untuk meminta maaf atas perbuatannya, huh enak saja! Segitu mudahnya dia memohon maaf kepadaku.

Belum lagi dihari libur seperti ini, niat untuk nonton drama enak dibioskop malah duduk bersampingan dengan orang yang sedaritadi gelisah ditempatnya, untung aku tipe orang yang sabar jadi bisa tahan untuk tidak menegurnya.

Yahhh terseralah menurut kalian, aku memang seorang pria yang sudah berumur 30 tahun tapi masih suka menonton film drama. Kenapa tidak toh filmnya bagus.

Denaya pov

Hari ini kembali lagi sama rutinitasku yaitu kuliah, sebenarnya sih agak canggung kalau mesti ketemu lagi sama pak Devian, bagaimana tidak setelah kejadian memalukanku yang pingsan diruangannya akibat maagku kambuh, belum lagi suasana canggung dimobilnya waktu itu,belum lagi... aha sudahlah! Aku jadi gak mood akibat kepikiran peristiwa itu.

Aku sekarang lagi merhatiin pak Devian yang lagi menjelaskan materi didepan.

Aku jadi teringat peristiwa kemarin dimana pak Devian haha alias Mr. Mellow itu menangis waktu dibioskop, entahlah mungkin dia terlalu menghayati filmnya. Aku tidak habis pikir seorang Devian bisa menangis juga gara-gara film drama hahaha.

"HAHAHAHAHA!!"

..
..

"ada apa denaya? Kenapa anda tertawa? Ada yang lucu pada diri saya?"

Shit! Tanpa sadar aku benar-benar tertawa tadi ahh...

Sekarang dia sudah berjalan ke tempatku dengan tatapan tajamnya itu.

Mampus kamu Denaya, rutukku dalam hati.

Ditanya begitu aku hanya diam saja, saking begitu tegangnya aku sedaritadi hanya mangap-mangap tidak jelas seperti ikan kehabisan nafas, jangan tanya aku sangat malu saat ini.

"Baik. Kalau anda tidak mau menjawab, sebentar anda keruangan saya untuk menghadap!" Katanya berbisik sambil melirikku sinis.

--------------

Diruangan pak Devian.

Aku menunduk takut, sehabis menjelaskannya kepada pak Devian kalau aku tertawa karna melihatnya kemarin dibioskop menangis.

Mampus kamu denaya bagaimana kalau dia akan memberikan nilai C atau bahkan D dimata kuliahnya. Aduh sekarang aku sangat takut. Lihat! Sekarang dia mulai melirikku sinis dengan alis terangkat sebelah seperti polisi yang mengintrogasi maling. Tapi lain halnya dengan kasusku ini malah dosen yang mengintrogasi muridnya.

Devian POV

Tidak salah lagi pasti dia kemarin yang duduk disampingku saat dibioskop, kenapa aku bisa mengetahuinya? Bagaimana tidak dia tidak sadar dan berjalan santai didepanku saat mau menduduki kursinya, bodoh! Pastilah aku melihatnya.

Kulirik dia yang berdiri didepanku sambil menundukkan kepalanya,mungkin dia sangat tegang, aku tahu saat ini aku mengeluarkan sisi aroganku. Haha biarkan rasakan itu, aku sangat emosi dengannya habis menimbulkan masalah baru timbul lagi masalah yang lain. Yah setidaknya sekarang dia tahu kalau aku ini penggemar film drama dan orang yang gampang terharu.

Damn it!, rutukku dalam hati.

"Baiklah, hmm sebenarnya saya sangat marah karna anda tadi ketawa diruangan saya sambil menatap saya"kataku sambil meliriknya sinis.

"Tapi.." sambungku.

"Tapi?" Tanyanya.

"Tapi saya bisa memberikan maaf saya pada peristiwa dikelas tadi asalkan anda tidak memberitahukannya kepada orang lain tentang dibioskop itu". Kataku sambil berdiri dan berjalan kearahnya.

"Eh..i..ya.pak, saya tidak akan memberitahukan peristiwa itu kepada siapapun" katanya dengan nada yang tegas.

"Bagus.." kataku.

---------------

Huft..akhirnya hari ini selesai juga tugasku untuk mengajar. Saat aku berjalan menuju keparkiran. Kakiku membeku melihat seorang wanita berada disamping mobilku sambil melirik kesana-kemari.

Ada apa dia mau kesini, GAWAT!

Baru saja aku ingin kembali ke ruanganku, tapi terlambat dia sudah melihatku deluan.

TBC.

Hohoho ayo siapa wanita yang ada diparkiran..?

Senang kalau ada yang baca cerita saya lebih senang lagi kalau meninggalkan jejak (vote and comment).

Oh..iya, mohon maaf lahir dam bathin kalau saya punya salah baik itu lama update atau apapun itu hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Mysterious LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang