Broken Home #8 (end)

1.9K 68 13
                                    

In season INTUITION

Semenjak kesuksesannya bersama band KQ, Vanesha terlihat lebih ceria dan tak sering menunjukkan kekesalannya terhadap orang-orang telah meremehkannya. Namun terkadang, ia masih terus bersikap dingin terhadap Pragma dan Erika. Ia tetap tidak mau mengakui tentang adanya hubungan darah diantara mereka.

Disuatu ketika, saat Vanesha datang ke Universitas Zohar. Ia terus membaca buku yang ia bawa sambil berjalan menuju ruang kelasnya. Namun, sebelum sampai keruangannya, ia bertemu dengan Frizka.

"makin sibuk nih.... sampai berjalan aja nggak liat kanan kiri. Baca buku terus. Emangnya sudah nggak ada waktu tuk baca dirumah?!" sindir Frizka.

"ya.. ginilah resiko jadi anak band. Jarang ada waktu tuk santai. Aku kangen banget main basket. Tapi sayangnya, aku udah nggak bisa men_shoot bola dengan benar. Huhhhh...

o ya... kapan ada pertandingan? Aku ingin banget ngeluangin waktu tuk nonton."

"mungkin walaupun kamu tau, kamu nggak akan bisa nonton. Jadwal kamu kan padat. Lagian sekarang kan, tengah ada masalah di Band KQ. Mana bisa kamu lari dari masalah itu dan bersantai nonton pertandingan basket?"

"iya sih.... aku juga masih pusing dengan masalah ini. Aku masih nggak ngerti sebenarnya siapa yang tega mencuri lagu-lagu KQ. Apalagi, ini lagu pertama yang berhasil aku ciptain sendiri."

"kamu sabar ya... mudah-mudahan, pelakunya cepat ketahuan dan segera ditangkap. Dengan gitu kan dapat mengurangi keresahan musisi-musisi. Khususnya band KQ."

"thanks..." berusaha tersenyum walau masih terasa berat.

"Vanesh,... kamu udah tau belum. Kalau ayah kamu. Emm... Maksud aku pak Pragma sekarang dirawat dirumah sakit." Kata Frizka.

Tanpa berkata apapun, Vanesha hanya menggelengkan kepala.

"pak Pragma sakit gagal ginjal. Dan yang aku dengar, keadaannya semakin parah."

"sejak kapan?"

"udah 5 hari beliau dirawat. Apa kamu nggak ingin menjenguknya? Itung-itung kan, bisa memperbaiki hubungan kalian."

Tanpa menjawab, Vanesha langsung pergi dari hadapan Frizka dengan wajah masih terlihat bingung.

Tak lama kemudian, ia dapat kabar. Bahwa pelaku pencurian lagu-lagunya sudah diketahui. Dan ia tidak bisa berfikir jernih lagi saat mereka mengatakan bahwa salahsatu orang yang terlibat adalah kakaknya sendiri. Yaitu Erika Listiana seorang model yang kini ketenarannya telah mulai pudar.

"lagi-lagi dia berusaha menghancurkan karirku. Dulu basket, sekarang Band KQ, terus nanti apa lagi?! Sampai kapan kamu akan berlaku seperti ini Rika? Apakah aku harus segera mengakhiri semuanya?! Tapi, gimana dengan ayah? Ahh... bodo'. Salah siapa berani bermain-main dengan api? Gini kan jadinya. Gosong!!" Kata dalam hatinya sambil berdiri di balkon belakang kampus.

Beberapa hari kemudian, dengan perasaan yang campur aduk, Vanesha datang menjenguk Pragma sendirian. Ditempat itu, hanya mama tirinya yang menjaga Pragma.

"apa kabar pak Pragma?" rasanya lidahnya sangat sulit untuk menyapa dengan sebutan Ayah.

"untuk apa kamu kesini? Pastinya kamu sangat bersyukur melihat keadaanku sekarang."

"saya kesini hanya ingin memberitahukan. Bahwa sebentar lagi, saya akan menikah dengan kak Dennis."

"sebelum kamu bersujud dikakiku, jangan harap aku akan menyetujui rencana kalian." Pragma angkuh.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang