Without even leaving a single photo
like everyone else takes
Until the very last moment
We only think of me
-ApologyAku memakan roti yang kubuat dengan terburu - buru. Sekitar setengah jam yang lalu, aku mendapat pesan singkat dari pimpinan YG untuk segera datang ke ruangannya. Entahlah sepertinya ini bukan pertanda baik, aku juga tidak bisa menebak apa yang akan ia katakan. Setelah itu, aku memakai sepatu ku sambil berdiri dan segera berlari ke halte bus terdekat. Udara yang dingin menusuk tulang - tulangku. Aku merapatkan mantelku.
Tidak terlalu jauh untuk sampai ke gedung yang unik itu, aku segera naik kedalam lift menunggu dengan cemas lift itu sampai berada di lantai yang aku tuju. Tepat di depan ruangannya, aku merapikan diriku sebentar lalu menghela nafasku. Aku mengetuk pintu itu tiga kali dan-
"Masuk,"
Aku masuk kedalam. Ia tengah duduk di kursi nya. Aku duduk di hadapannya begitu ia memberiku tanda dengan menunjuk kursi menggunakan dagunya. "Kau tau jika aku bukan orang yang suka basa - basi bukan?" Aku mengangguk pelan.
"Kalau begitu aku akan langsung ke intinya," aku menggigit bibirku. "Kau berpacaran dengan Hanbin?"
Deg. Jantungku seolah berhenti berdetak, aku bisa merasakan bahwa wajahku berubah pucat. Aku meremas kedua tanganku yang berada diatas pangkuanku.
"Sa-sajangnim,"
"Aku hanya butuh jawaban iya atau tidak, nona,"
Aku menelan ludahku. "Aku benar - benar minta maaf," ucapku. "Ini terjadi begitu saja. Aku mohon maafkan aku,"
Beliau menggeram kesal dan memijat pelipisnya. "Kau kira dengan meminta maaf maka semuanya akan baik - baik saja? Apa kau tidak memikirkan dirimu sendiri? Disini Hanbin tidak rugi, kau yang akan rugi. Semuanya akan menyalahkanmu dan membela Hanbin, apa kau tidak bisa berfikir panjang?!"
Badanku menegang dengan takut. Jika kalian bertanya siapa yang paling aku takuti di dunia ini maka aku akan menjawab, YG. "Astaga menurutmu apa yang akan terjadi setelah ini hah?!"
"Ma-maafkan aku, aku benar - benar menyesal," ucapku sambil menahan air mataku.
YG menghela nafasnya dengan kasar. "Akhiri hubungan kalian,"
***
Di waktu yang sama, Hanbin telah menyelesaikan part nya di music video ini. Mereka sedang berada di jepang. Hanbin kemudian masuk kedalam van hitam dan melihat Bobby tengah menunggu gilirannya.
"Ya, setelah ini liat artikel tentang dirimu," ucap Bobby. Hanbin mengerutkan keningnya. "Wae?"
"Liat saja," Bobby menepuk bahunya dua kali sebelum turun dari dalam van. Hanbin menuruti perkataan Bobby. Tangannya bermain di ponsel nya. Matanya membukat sempurna begitu melihat judul besar di artikel tersebut.
"Kim Hanbin dan adik TOP, Choi Hani, sedang menjalin hubungan"
Shit, maki Hanbin di dalam hati. Ia kemudian menghubungi ponsel Hani. Tetapi operator lah yang menjawabnya. Berkali - kali sampai ia muak, ia melempar ponselnya ke kursi disebelahnya dan mengacak rambutnya dengan kasar.
Ia harus menemui gadisnya, harus.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I
FanfictionHanya sepenggelan cerita biasa tentang dua orang yang saling mencintai. Karena yang biasa, selalu menyimpan satu kenangan manis didalamnya.