Tatapan

1.1K 40 3
                                    

Rabu, 20 Januari 2016

Oleh: Aku, Laddya.

20.14

Bukan sekali atau dua kali.
Kau selalu menatapku seperti itu.
Menatapku diam-diam.
Melihatku dalam tepat di manik mata

Bolehkan aku berharap?
Bolehkah aku berharap kau sama denganku.
Memiliki perasaan yang sama denganku.
Walau tanpa kepastian.

Hatiku berdegup tiap kali melihat tatapan itu.
Seolah aku ada di dalamnya.
Seolah aku masuk pada tatapan lembutmu.
Hatiku terenyuh, apakah salah?

Kamu selalu membuatku seperti ini.
Menatap berujung kebahagiaan.
Apakah aku salah mengartikan tatapanmu?
Tapi, kenapa tatapanmu seolah-olah memberi harapan.

Hei, kamu...
Jangan buat aku seolah-olah bodoh.
Karena mengharapkan kamu..
Kamu, yang jauh di sana.

Salahkah aku? Bila memiliki perasaan seperti ini?
Salahkah aku? Bila aku malu berada di depanmu.
Salahkah aku? Bila aku mencintai kamu.
Salahkah aku? Bila mengharapakan kamu?

Cinta itu sulit.
Dan kau buat jadi rumit.
Aku memang cinta, tapi jika kau tidak.
Tolong berhenti..

Berhenti membuat aku berharap.
Berhenti menatapku.
Berhenti membangun semua.
Cukup, cukup aku berharap sendiri.

Walau takan ada yang pernah membalas.

Dari Aku.

Yang selalu berharap dari jauh.

----

Demi apa ini serius.
Salah gue baper? Dia selalu ngeliat gue kaya gitu.
Ngeliat seakan ngasih tau kalau itu harapan.
Salah?
Salah?

Hiks

Baper lagi.

Yang sama, vomment ya.

-l a d d y a

Puisi Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang