Hanya diawal

899 28 1
                                    

Rabu, 03 Agustus 2016
Dari: aku, Laddya.

19.22

--

Ini bukan tentang jarak.
Ini tentang hati yang retak tak bersisa.
Menginginkan lepas namun tak ingin merasa kehilangan.

Ini dilema.
Aku rindu tapi kamu tidak.
Kita masih bersama.
Tapi aku selalu merasa sendirian.

Apa ini kamu?
Hanya berjuang diawal saja?
Sakit rasanya.
Apa tidak cukup rasa sakit ini?

Tolong lihat aku.
Aku tidak menginginkan apa-apa.
Cukup kamu disisiku dan menggenggam erat tanganku.
Itu sudah menjadi kebahagiaanku.

Aku rindu senyummu.
Rindu pada setiap kata yang sering kamu ucap.
Bukan seperti pada saat ini.
Rasanya kita berbeda dunia.

Kamu memang masih ada di sampingku.
Tapi kini tidak saling menggenggam.
Kita saling membelakangi.
Seolah semua ini tak ada arti.

Apa kamu tidak sadar?
Aku sangat menyayangimu.
Sampai-sampai rela terluka demi mempertahankan kamu.
Mempertahankan hubungan kita.

Tapi kamu bagaimana padaku?
Apa rindu itu sama?
Apa cinta itu seperti dulu?
Atau kini telah redup bagai langit dimalam hari.

Apa yang kamu mau dariku?
Tidak cukup pengorbanan ini?
Tidak cukup rasa sakit yang selama ini aku pikul sendiri?

Aku selalu bertanya pada malam.
Aku harus bagaimana?
Haruskah bertahan?
Atau menyerah secara perlahan.

Yang jelas bagaimana pun kita nanti.
Aku selalu menyayangi kamu.
Walau nanti harus ada jarak yang membentang.
Dan aku harus rela terluka lagi.

Dari aku,

Yang masih bersama kamu. Namun terasa jauh

***

A .n

Sumpah aku nangis.
Baper.
Ini bener-bener.
Ayo yg baper komen.
Kita baper bareng.

Puisi Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang