What Happen ???

85 6 2
                                    

☆ Aldo Pov

"Tak pernah ku sangka ternyata cerita-cerita yang sering terjadi di sebuah drama juga ada di dunia nyata,
Pasti Randy cukup tersakiti dengan semua itu, jika itu terjadi telah selama 5 tahun ini berati itu sejak dia masih di Primary School, oooh tak terbayangkan betapa kesepiannya dia selama itu dan masa-masa yang serahusnya menyenangkan dia lalui dengan kesedihan"

Ku usap rambutnya yang cukup lebat, dia tertidur sangat nyenyak sampai mengorok begitu, mungkin dia kecapekan hari ini.
Uuuh . . . . Lama-lama lengan ku jadi ngilu karena tertindih kepalanya randy namun aku tak mau menyingkirkannya takut dia terbangun. Lalu aku pun membenarkan posisi ku dan tidur disampingnya dengan posisi dia yg masih bersandar di lengan ku dan tangannya yg memeluk perutku, sehingga tak beberapa lama aku pun ikut terlelap.

-Kriiiiing . . . . Kriiiiing . . . . .-

Aku terbangun dan cepat-cepat mematikan alarm karena tak ingin membuat randy terbangun.
Aku melepaskan pelukan tangganya dan lengan ku dr kepalanya dengan hati-hati, lalu aku menuju kamar mandi untuk cuci muka.
Aku tak berani mandi karena saat ini cuacanya sangat dingin karena salju telah turun,
Ku kembali lagi ke kamar randy untuk membereskan barang ku lalu turun kelantai dasar untuk berpamitan pulang kepada mamanya randy yang terdengar sedang beres-beres di bawah.

" selamat pagi te" sapa ku kepada tante micelle yg sedang menyapu lantai.

"Ooh, pagi nak aldo. Kok sudah bangun sepagi ini apa ada yg di butuhkan ? Katakan saja biar tante yg antar ke atas" jawab tante sangat baik padaku.

"ooh tidak kok te, terima kasih.
Ini saya mau pulang sekarang karena hari ini harus nge mos adek kelas dan ini hari terakhir jadi saya harus hadir" jawab ku sangat sopan.

"Ooh seperti itu, apakah kau tak mau menunggu randy bangun untuk pamitan ? Kalau tidak biar tante bangun kan dia aja" kata tante sambil hendak berjalan ke atas.

"Tak usah te, biar saya aja yg ke atas" jawabku memberhentikan langkah tante micelle senggiha membuatnya tak jadi ke atas.

"Oh. Baiklah kalo gitu tante melanjutkan pekerja rumah dulu yaa do" kata tante lalu pergi le dapur.

"Okee sip tante" jawab ku lalu berjalan ke lantai atas untuk lembali menemui randy.

Sesampainya di atas aku melihat randy yg masih tertidur sangat nyenyak dengan memeluk gulingnya, sunguh bener-bener seperi balita yg menggemaskan.
Aku tak tega buat membangunkannya, lalu aku mengambil pena dan menuliskan beberapa kalimat di secarik kertas dan ku tempelkan di dinding pas di atas kasurnya, dan aku pun turun kembali lalu beranjak meninggalkan rumah randy setelah berpamitan kepada tante michelle.

Perjalanan dr incheon ke seoul memerlukan waktu 3jam, dan sekarang masih jam 3 pagi hari jadi aku bisa mengejar waktu agar dapat melanjutkan kegiatam mos akhir hari ini dan jalanan yg tertimpa longsor pun telah di evakuasi dengan sikap dan cepat oleh pemerintah jadi gak ada kendala lagi buat aku menuju seoul.

☆ Randy Pov

Hoaaaacm . . . . Nyenyak banget tidur kali ini, tanganku meraba ke kasur ku dan tak ada sesuatu, aku pun lalu bangun dan memang tak ada siapa pun di kamar ku. Rasanya semalem aku tidur sama kak aldo tapi kok sekarang tak ada, apakah semuanya cuma mimpi belaka ?? Pikirku sedikit bingung.

Aku bangkit dan beranjak ke jendela menengok ke bawah depan rumah dan tidak ada mobil, hemmmm . . . . Ternyata memang hanya mimpi.
Aku pun lalu turun ke bawah terlihat mama sedang menyiapkan sarapan buat ku.

"Loooh . . . Kok baru turun, kenapa tak menghantarkan kak aldo keluar rumah tadi ???" Tanya mama sambil menata hidangan dimeja makan.

"Hah ?? Kak aldo ?? kok mama kenal dia ??" Tanya ku antara bingung mimpi atau apakah.

Love Without DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang