Penjelasan

48 4 2
                                    

Author Pov

Jam sudah menunjukan pukul 07.42 AM, gak terasa mereka telah lebih dari 3 jam belanja dan bermain di mall.

"Rand lu mau langsung pulang atau ikut gua maen kerumah gua dulu ??"
Suara icha memecah keheningan sejak mereka keluar dr mall dan sekarang mereka telah berada di basement tempat memarkirkan mobil icha.

"Langsung pulang aja deh cha, gua agak lelah juga ini"
Randy seolah-olah menjawab sambil memaksakan bibirnya untuk tersenyum padahal dalam hatinya ada perasaan kacau yg membuat dirinya sendiri juga bingung merasakan kekacauan tersebut tanpa menyadari alasannya.

"Aah . . . Yaudah deh kalo gitu langsung aja gua anter ke kosan lu yaa"

"gak usah cha, gua mah jalan kaki aja lagian kosan gua kan deket cuma di seberang jalan itu saja"
Jelas randy menjukan arah kosannya yg sebenernya juga sudah di ketahui sama icha karena dulu juga pernah mengantarnya.

"Iyaa deh."
"Rand, tapi kenapa sih lu kok saat keluar dr mall muka lu murung lagi gitu padahal sebelumnya ceria deh walaupun awalnya lu masih bad mood juga"
Melihat ekpresi wajah randy yang memang kentara jika dia seperti memikirkan sesuatu yg membuatnya sedih.

"Eeh . . . Gak papa kok cha. Mungkin gua lg sdikit gak enak badan aja"
Randy yang masih berusaha menutupi perasaannya karena tak ingin membuat icha ikut dalam ke gundah gulanaan hatinya.

"Yaudah deeeh, sampai rumah langsung istirahat yaa, sampai ketemu besok"
Icha mengakhiri pembicaraan mereka yg kemudian mengelus sebentar pipi kiri randy yg membuat sang empunya terbelalak sedikit kaget.

Namun si icha melah meringis dan segera berlari meninggalkan Randy yg mematung memperhatikannya. Hingga sampai dia di mobilnya lagu memasukinya seraya melambaikan tangan lewat lubang jendela pintunya tanda mengakhiri petemuannya hari ini.

~~~~~~~~~~☆☆☆☆☆~~~~~~~~~

Randy berhenti berjalan saat akan melewati penyebrangan karena lampu rambu lalu lintas masih menunjukan warna hijau yg menandakan jalanya kendaraan umum di jalan lintas.

Hingga tak beberapa lama kemudian lampu rambu lalu lintas tersebut beralih warna merah dan randy pun bersiap untuk berjalan menyebranginya.
Saat hendak melangkahkan kaki tiba-tiba ada yg menarik lengan randy dari belakang yg sontak membuat si randy kaget serta langsung menengok ke orang yang menariknya.

"Iiih . . . Lepasin. Kenapa kak menarik tangan gua"
Randy berusaha meronta melepaskan lengannya dr tangan orang tersebut tp apa dia tenaga dia tak cukup kuat untuk melepaskannya.

"Lepasin dong, waah sakit tau"

"Woeee . . . Denger engga sih ada orang kesakitan minta dilepasin malah bengong kaya orang bloon gitu"
Umpat randy kesal hingga membuat orang tersebut sadar dan melepaskan tangga randy

"Uuuuuh . . . . Fusssh Fusssh.
Aaah memar kan"
Gerutu randy meniupi bagian lengannya yg sedikit memar karena memang di genggam sedikit kuat oleh orang tersebut.

"Kenapa sih narik-narik gua, liat nooh lampunya udh warna ijo lagi. Harus lama lagi gua nungguin buat nyebrang, sial"
Masih mengomel-ngomel karena orang tersebut masih bediri diam belum memberi komentar apapun hanya menatap randy dengan dingin.

Hingga tiba-tiba menarik lengan randy lagi dan membawanya ketempat yg sedikit sepi namun sang empu lengannya meronta berusaha melepaskan tatikan orang tersebut sehingga membuat org tersebut menggenggamnya lebih erat dan berjalan lebih cepat ke tempat yg dia tuju.

"Ada yg perlu gua jelasin sama lu" kata Aldo setelah mendudukan Randy dan dirinya disebuah bangku panjang yg berada di bawah pohon taman kota dengan beberapa lampu penerang di setiap pojok bagian taman.

Love Without DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang