"Keiylaa!!!"
Keiyla berlari menghampiri Peter yang baru pulang bekerja. Seperti biasa, setiap Peter pulang kerja Keiyla harus siap berada didepan pintu untuk membawakan tas kantor milik Peter lalu mengikuti Peter sampai di dalam kamarnya.
Keiyla segera meninggalkan kamar Peter sesudah tugas Ia selesai.
"Hei.." Keiyla membalikkan punggungnya
"Kau boleh pergi ke rumahmu" mata Keiyla berbinar-binar
"Benarkah?" Peter mengangguk
"Berapa lama?" Sambung Keiyla
"Dua hari.."
"Bolehkah aku pergi sekarang?" Peter mengangguk lalu menyuruh Keiyla untuk keluar dari kamarnya.
Keiyla segera menuju kamarnya untuk membereskan keperluannya. Keiyla tahu, meskipun hanya dua hari tetapi hatinya sangat senang diizinkan pulang ke rumahnya untuk bertemu dengan Eiyla.
**
"Mamaaaa. Keiyla pulang"
Eiyla beranjak dari sofa yang didudukinya lalu segera berlari menghampiri Keiyla lalu memeluknya. Pelukan Eiyla ini yang sangat dirindukan oleh Keiyla. Tetapi seperti ada sesuatu yang mengganjal. Wajah Eiyla tidak seperti biasanya.
Hampir disekujur wajahnya terlihat luka lebam. Sudut bibirnya juga terlihat sedikit sobek. Pergelangan tangannya juga terlihat luka bekas ikatan tali yang sangat kencang. Kini Eiyla sedang memaksakan senyumannya dan menahan air matanya.
"Are you okey, Mah?" Eiyla mengangguk lalu tersenyum paksa
"Mah jujur sama Keiyla.." Keiyla mengguncang-guncangkan tubuh ideal Eiyla yang sudah terlihat tak berdaya. Eiyla mulai menangis
"Mamah dipukuli Brian?" Eiyla masih terdiam dan menunduk
"Kemana laki-laki brengsek itu?"
"Ssshhh... sini duduk dulu sayang" Eiyla menarik tangan Keiyla untuk duduk disofa yang sebelumnya Ia duduki
"Kemana dia Mah?" Tanya Keiyla
"Dia..
"Dia kabur. Dia membawa uang Mamah dan mobil Mamah"
"Kenapa wajah dan tubuh Mamah lebam-lebam seperti ini?"
"Sebelum dia pergi, Mamah memergokinya sedang berhubungan intim dengan perempuan lain dikamar. Lalu setelah perempuan itu pergi... hiks.. Mamah... hiks... Mamah dipaksa berhubungan intim dengannya, tetapi Mamah menolak sampai akhirnya dia mengikat tangan Mamah dikasur lalu melakukan hal itu sembari memukuli Mamah..hiks...hiks"
Keiyla memeluk Eiyla. Air mata Keiyla kini ikut terjatuh. Saat inilah yang sangat ditakuti oleh Keiyla. Keiyla takut Eiyla disakiti oleh laki-laki brengsek seperti Brian.
"Sshhh, sudah Mah. Keiyla disini tenang saja.."
"Oh iya, bagaimana study mu?" Keiyla menelan ludah lalu melirik ke segala arah
"Em... itu... em.. baikko Mah" Eiyla mengernyitkan keningnya
"Em... ada seseorang yang memikat hatimu ga Keiy?" Goda Eiyla
Keiyla membantah lalu mereka tertawa. Keiyla menjadi teringat akan seseorang. Ya ada Mah yang memikat hati Keiyla, dia Peter batin Keiyla. Keiyla segera menggelengkan kepala berusaha mengusir semua fikiran tentang Peter.
Yang terpenting saat ini Keiyla ingin membuat Eiyla tersenyum, melupakan laki-laki brengsek seperti Brian. Tiba-tiba Nicholas datang.
"Loh Keiy? Ko kamu ada disini?" Tanya Peter heran
"Adiknya baru pulang dari London ko malah ditanya seperti itu?" Keiyla menunduk
"Mah Keiyla itu diju..."
Belum sempat melanjutkannya, Keiyla segera berlari ke arah Nicholas lalu menutup mulutnya sembari memeluknya untuk menghilangkan rasa curiga Eiyla.
"Kakaku yang tercinta, aku rindu sekali padamu.." Keiyla melototi Nicholas. Nicholas lalu menggigit tangan Keiyla. Sontak Keiyla melepaskannya lalu berloncat-loncat kecil kesakitan.
"Sakit.." Keiyla merucuti bibirnya
"Hei aku minta maaf" Nicholas mencubiti pipi mulus Keiyla dengan lembut
Eiyla hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya yang sudah beranjak dewasa tetapi masih seperti anak kecil berumur lima tahun. Lalu Eiyla beranjak ke dapur.
"Maaa... aku lapar" teriak Keiyla
---
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderkeiyla✔
Romance"Aku fikir hidupku akan terus diselimuti warna hitam semenjak Papahku--John Dawtson-- meninggal dunia. Apalagi semenjak Mamahku--Eiyla Littoson-- memutuskan untuk menikah dengan Scholas Brian seseorang yang ingin merampok kakak laki-laki tertuaku Ni...