Peter membuka matanya. Mencoba menghalang sinar mentari yang menyelonong masuk ke dalam kamarnya. Peter beranjak dari tempat tidurnya. Keluar dari kamarnya untuk menuju dapur. Peter menyipitkan matanya disaat Ia melihat sosok Keiyla sedang memasak. Peter mengucak matanya agar Ia dapat memastikan bahwa itu Keiyla atau bukan. Keiyla menoleh ke arah Peter lalu memberikan senyuman manisnya yang membuat Peter ikut tersenyum.
"Morning Keiy" sapa Peter
"Keiy? Hey Pete. Ini aku, Ilea"
Peter menyipitkan matanya sekali lagi mencoba memastikan. Ternyata benar, sosok Keiyla tadi hanyalah sebuah ilusinasi.
"Maaf Le,"
"Kamu lapar? Makan yu" Ilea menuntun Peter untuk ke meja makan
Peter masih terdiam. Ia masih bingung. Peter rasa tadi Peter benar-benar melihat Keiyla didapurnya. Peter mengingat pertemuan terakhir mereka yang berakhir kurang baik.
-flashback on-
"Bagaimana hubunganmu?"
"Entahlah Keiy. Sepertinya hatiku masih teriak namanya tapi disisi lain hatiku menunggu seseorang"
"Kamu ikuti apa kata hati kamu aja Pete" perintah Keiyla
"Kau memang adik yang mengerti perasaanku" Peter memeluk Keiyla
Keiyla terdiam. Hati Keiyla seperti mendapatkan sayatan pisau yang tajam mendengar perkataan Peter. Keiyla tidak berniat untuk membalas pelukan Peter. Peter melepaskan pelukannya.
"Pete..." Peter menoleh
"Aku gak sepantasnya ada disini"
"Kenapa?" Peter mengernyitkan keningnya
"Aku takut perasaanku melebihi rasa sayangmu kepadaku sebagai adik" rahang Peter mulai mengeras
"Maksudmu Keiy?" Nada Peter naik satu oktaf
"Aku salah..." Keiyla menunduk lalu meneteskan air matanya
"Lupakan saja perasaanmu Keiy!" Bentak Peter
"Baiklah.." Keiyla meninggalkan rumah Peter beserta Peternya sendiri. Peter masih terdiam melihat Keiyla pergi meninggalkannya
-flashback off-
"Pete? Hey? Lamunin apasih?" Tangan Ilea melambai-lambai didepan wajah Peter untuk membuyarkan lamunan Peter
"Tidak apa"
Peter melanjutkan menyuapkan makanan yang Ilea masak ke dalam mulutnya. Ilea masih menatap heran wajah Peter yang mulai bercucuran keringat. Peter merasa risih terus diperhatikan oleh Ilea. Peter bangkit dari tempat duduknya lalu pergi ke dalam kamarnya meninggalkan Ilea yang masih bingung dengan sikap Peter.
Peter mengunci pintu kamarnya agar Ilea tidak menerobos masuk ke dalam kamarnya. Peter meraih ponselnya lalu mencoba menelfon ponsel Keiyla. Sudah berulang-ulang kali Peter menghubungi ponsel Keiyla namun tidak ada satupun yang Keiyla jawab. Peter juga mengirimi beberapa pesan singkat.
To : Keiyla
Keiy, maafkan perkataanku beberapa hari yang lalu
To : Keiyla
Keiy balas pesanku atau jawab telfonku
To : Keiyla
Aku membutuhkanmu disini Keiy
To : Keiyla
Jawab sebentar bisa Keiy?
Peter menghembuskan nafas beratnya. Peter bingung harus berbuat apa. Yang Peter tahu kini Keiyla marah besar kepadanya. Peter memutuskan untuk menghubungi Nicholas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderkeiyla✔
Romance"Aku fikir hidupku akan terus diselimuti warna hitam semenjak Papahku--John Dawtson-- meninggal dunia. Apalagi semenjak Mamahku--Eiyla Littoson-- memutuskan untuk menikah dengan Scholas Brian seseorang yang ingin merampok kakak laki-laki tertuaku Ni...