11. Just Like A Sister

179 10 0
                                    

1 tahun kemudian

Keiyla masih enggan untuk beranjak dari kasurnya yang empuk ini. Keiyla masih belum siap untuk bertemu Peter pagi ini. Keiyla masih malu atas kejadian tadi malam.

-flashback-

"Keiyla jangan pernah pergi jauh dariku!" Teriak Peter. Keiyla menoleh ke arah Peter

"Memangnya kau ini siapa? Aku berhak menentukan hidupku sendiri Pete dan semakin lama aku hidup bersamamu semakin aku menyiksa diriku untuk mengetahui bahwa..." Peter mengernyitkan keningnya

"Bahwa kau tidak mencintaiku seperti aku mencintaimu!" Peter terkejut mendengat pernyataan cinta dari Keiyla

Tanpa sepatah katapun, Peter menghampiri Keiyla lalu melumatkan bibir Keiyla. Keiyla masih terkejut menyadarkan dirinya bahwa saat ini bibirnya sudah bersentuhan dengan bibir Peter. Sebelum Keiyla ingin membalas ciumannya, Peter sudah melepaskan bibirnya lalu memeluk Keiyla dengan erat.

"Kita pulang" ajak Peter lalu menarik tangan Keiyla untuk memasuki mobil sport milik Peter

-flashback off-

Keiyla masih malu atas pernyataan cintanya semalam. Peter pasti akan membahas perkataan Keiyla semalam.

Tok tok tok

Keiyla bangkit lalu membuka pintu kamarnya. Keiyla sangat terkejut mendapati Peter yang terlihat kacau. Mata Peter terlihat sayu. Tubuh Peter sudah lemas tak berdaya.

"Keiy.." panggilnya lirih

"Masuk Pete. Sini aku bantu" Keiyla membopong tubuh Peter untuk masuk ke dalam kamarnya lalu mendudukinya diatas kasur

"Ada apa Pete?"

"Dia kembali Keiy" air mata Peter mulai berjatuhan

Duh Peter nangis, udah tau aku paling gak bisa lihat orang nangis batin Keiyla

"Siapa?" Tanya Keiyla ragu

"Ilea.." Keiyla mengernyitkan keningnya

"Wanita yang ada dilukisanku. Wanita yang aku cintai setelah Mamahku"

Deg

Seketika ada bom yang meledak didalam hati Keiyla. Keiyla memang tahu kalau Peter tidak akan pernah memiliki perasaan yang sama sepertinya. Namun perlakuan semalam membuat Keiyla semakin berharap akan perasaannya ini. Keiyla mencoba tersenyum menahan air matanya yang sudah berkumpul.

"Tadi malam dia menghampiriku setelah kamu masuk ke dalam rumah"

"Aku harus bagaimana Keiy?"

Aku juga harus bagaimana Pete?

"Kamu jangan nangis! Kamu taukan aku paling gak bisa liat orang nangis?" Peter kini memeluk erat tubuh Keiyla membuat Keiyla terus ingin melepaskan air matanya

Keiyla menghembuskan nafasnya berat lalu mengusap pelan punggung Peter sembari menahan tangisannya sendiri. Tahan Keiy, kau tidak boleh terlihat lemah

"Coba kamu temui dia dulu, dia pasti akan menjelaskan semuanya. Percaya padaku Pete" Peter merenggangkan pelukannya lalu senyumnya merekah

"Aku memang tidak salah pilih untuk memilihmu sebagai adikku" Peter mencium sekilas kening Keiyla lalu meninggalkan Keiyla sendiri dikamarnya beserta harapan-harapannya yang sudah hangus

Keiyla menghembuskan nafasnya lalu beranjak ke arah lemarinya. Keiyla memilih baju casual untuk mengunjungi Nicholas di apartementnya. Keiyla beranjak ke kamar mandi

Cinderkeiyla✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang