2. Pertemuan Kedua

254 16 0
                                    

"Kak Nicho? Aku ingin mengunjungimu. Apa kamu ada di apartement?"

'Tentu Keiy. Aku ada diapartement. Kemari saja, oh iyah aku nitip sesuatu boleh?'

"Apa?"

'Aku ingin Shihlin BBQ dan satu frape mocachino. Boleh?'

"Baiklah Kak" Keiyla memutuskan saluran telfonnya.

Keiyla memakai sepatu vans berwarna merah, lalu mengambil tas selempang hitam favoritenya dan pergi meninggalkan rumahnya dengan menggunakan skateboard kesayangannya.

Kaos kelelawar berbahan karet berlengan panjang, celana hot pants berwarna abu-abu, sepatu vans berwarna merah, sepasang earphone yang berada dikupingnya dan skateboard yang sedang Ia kendarai. Keiyla pergi menuju Mall terdekat dari apartement milik Kakaknya itu. Diiringi lagu It's My Life dari Bonjovi yang terputar dari I-pod miliknya.

Brug!

"Aduh.." rintih Keiyla

"Ma..maaf ya, saya tidak sengaja. Tadi mendadak skateboard saya kehilangan keseimbangan"

"Kamu?" Kening Keiyla mengernyit mengingat kemarin hari

"Kamu calon istri Papah saya?" Tanyanya

"Tidak! Aku hanya diperintahkan Ayahku untuk menemui Papahmu"

"Orang tua macam apa yang menjualkan anaknya pada laki-laki brengsek seperti Papahku?"

"Tapi diakan Papahmu.."

Tiin! Tiin!

"Aku harus segera pergi" Keiyla undur diri dari hadapan Peter

"Hei, siapa namamu?"

"Aku Keiyla. Keiyla Dawtson" teriak Keiyla

**

Tok tok tok

"Keiy? Kau kenapa? Kenapa lututmu terluka?" Tanya Nicholas heran. Keiyla menyelonong masuk ke apartement Kakaknya itu

"Tadi hanya terjatuh disaat menaiki skateboard" jawab Keiyla acuh

"Astaga! Berhenti bermain alat bodoh itu! Kau kubelikan mobil mini cooper keluaran terbaru Keiy, tapi kenapa kau masih menggunakan alat yang berbahaya seperti itu?" Dengan malas Keiyla menoleh ke arah Nicholas yang sedang mencari kotak P3K dengan mulut yang tidak bisa diam

"It's a gift from Papa! I'll never stop to use it!"

"Okey, I know that Keiy. Tapi itu membuatmu terluka"

"Stop perlakuin aku layaknya anak kecil. Aku sudah besar Kak. Aku bisa obati lukaku sendiri"

"Kamu hanya perlu diam saja. Mau sampai kapan kamu menjadi boneka Mamah? Eum?"

"Bo..boneka?"

"Selesai. Yap boneka"

Keiyla mengernyitkan keningnya. Keiyla tidak mengerti apa maksud dari omongan Kakaknya itu. Selama ini Ia tidak pernah diperlakukan layaknya boneka seperti yang dibilang Nicholas.

drrtt drrtt

Keiyla mengernyitkan keningnya. Membuat Nicholas penasaran pesan dari siapa yang Keiyla dapatkan. Nicholas mengambil paksa ponsel adiknya itu. Kening Nicholas ikut mengernyit.

Halo sayang. Malam ini kau harus menemaniku ke club malam favorite ku. Okey?

Alex.

"Sejak kapan kamu punya pacar?"

"Em.. itu bukan pacarku"

"Lalu?.." Keiyla menghela nafas dengan berat

"Jangan bilang Mamah ya tapi.." Nicholas mengangguk lalu membenarkan posisi duduknya agar sejajar dengan adiknya

"Aku.. aku dijual sama Ayah" Keiyla menunduk

"Apa? Sejak kapan?" Tangan Nicholas mulai terkepal

"Tahan emosimu Kak.."

"Ini tidak bisa di diamkan. Ayo aku antar kau pulang" Keiyla ditarik paksa oleh Nicholas untuk kembali ke rumahnya

Didalam mobil, pertahanan terakhir Keiyla ialah skateboardnya. Keiyla tahu, Nicholas kini sedang diredam dalam emosi. Keiyla sangat takut jika Nicholas sedang emosi. Terakhir Keiyla melihat Nicholas emosi sebelum Nicholas meninggalkan rumah mewahnya.

"Mah.. Mamah" teriak Nicholas setelah sampai dirumah mewahnya itu

"Ada apa sayang?" Sahut Eiyla dari lantai dua

"Turun sebentar Mah. Ada yang ingin Nicholas bicarakan" Mamahnyapun menuruni anak tangga satu persatu

Dilihatnya Nicholas dan Keiyla sedang berdiri berdampingan. Nicholas tampak frustasi dan emosi. Keiyla tampak bingung dan ketakutan. Dengan sekuat tenaga Keiyla memeluk skateboardnya dengan erat.

"Mana laki-laki bajingan itu?"

"Siapa?" Tanya Eiyla heran

"Suami Mamah" Eiyla semakin bingung atas perlakuan Nicholas

"Dia Ayahmu Nicho!"

"Orang seperti dia apa pantas Nicho panggil Ayah? Dia sudah menjual Keiyla dengan teman seumurannya Mah. Keiyla Mah. Keiyla adikku sendiri" Eiyla menatap Keiyla yang masih menunduk ketakutan

"Buktinya mana?" Tiba-tiba Brian datang. Nicholas memberikan ponsel milik Keiyla dan menunjukkan pesan dari Alex itu

Kening Eiyla mengerut. Eiyla menatap tajam ke arah Brian. Brian terlihat sangat santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Mamah tidak mempercayainya" Eiyla meninggalkan Brian, Nicholas, dan Keiyla dilantai bawah dan pergi ke ruangan kerjanya.

Nicholas mengerang frustasi lalu pergi ke apartemennya. Keiyla tidak tahu harus berbuat apa. Kini Keiyla berada dilantai bawah bersama Brian. Ayah tirinya yang tega menjualnya demi harta yang berlimpah.

"Hampir saja terbongkar, dan kamu tanggung sendiri akibatnya" kata Brian sembari mencolek dagu Keiyla lalu pergi meninggalkan rumah entah kemana. Keiyla menangis sekencang-kencangnya tanpa suara mengingat perlakuan Ayah tirinya.

----

di mulmed Nicholas ya hehe

Jangan lupa vote and comment

Cinderkeiyla✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang