Egg

1.6K 89 4
                                    

"Cium, atau tidak sama sekali." Ucap Suga sambil menatap kearah namja yang duduk di pangkuannya.

"Tapi aku ingin makan telur dulu." Jimin merengek dipangkuan Suga.

"Kau harus menciumku dulu." Balas Suga, wajahnya tetap datar meski sang hmmm... 'istri' pasangan hidupnya lah pokoknya, sangat menggoda saat ini.

"Nanti kau malah meminta lebih." Jimin mulai mengerucutkan bibir.

"Tak bisakah kau tak merengek?" Tanya Suga, Jimin menggelengkan kepalanya bibirnya masih seperti tadi.

"Makan telur pokoknya Chim mau telur, hyung harus yg memasak telurnya!" perintah Jimin sambil menarik mungkin menjambak rambut Suga.

Bukan hal yang sulit sih sebenarnya permintaan istrinya, hanya membuat telur rebus. Hah, kookie anak tetangganya pun bisa melakukannya. Tetapi yang menjadi masalah adalah Suga yang terlalu malas melepaskan istrinya dari pangkuannya, Jimin seperti ini jarang lhoo.

Jimin biasanya tak merengek, tidak bisa aegyo tapi jika masalah menggoda, Suga rasa Jiminnya selalu menggoda setiap harinya.

Chu

Yoongi terbangun dari lamunannya, terkejut saat merasa bibir Jimin jatuh di bibirnya. Nah kan Jimin biasanya tak seagresif ini, walaupun Suga memaksa sekalipun.

"Mmmhh.."

Lenguhan mengalun dari bibir Jimin, saat Suga berhasil menguasai ciuman itu. Jambakan pada rambut Suga berubah menjadi remasan lembut, Suga menyeringai dalam cumbuannya tangannya bahkan sudah menjalar kemana-mana.

Plop

Jimin mendorong Suga dan langsung mengambil nafas dalam-dalam.

"Hahh..hhhh..."

Sret

Suga membalikkan tubuh Jimin sehingga posisinya sekarang Jimin membelakangi Suga, perlahan Jimin menyenderkan kepalanya di dada Suga.

"Mianhae.. apa aku membuatmu lelah?" Suga mengelus perut Jimin, Jimin menggeleng. Jimin mengecup ujung dagu Suga, kebiasaannya.

"Tunggulah disini aku akan memasak telur." Ucap Suga sambil mengecup pipi namjanya.

"Aniya Aku tak mau makan telur lagi." Jimin menahan tangan Suga yang sudah turun dari ranjang mereka.

"Uri baby kita menginginkannya sayang" Suga membalas sambil mengelus perut Jimin.

"Dia tidak menginginkannya lagi, dia mauAppanya disini saja" rengek Jimin lagi

"Hhhh..." Suga menghela nafas pasrah dan kembali membawa Jimin pada posisi mereka yg pertama.

Tuk

Tuk

Tuk

"Hujan..." ucap Jimin yang memecah keheningan yg mereka ciptakan, Suga mengambil selimut untuk menutupi tubuh mereka saat dirasa suhu udara menurun. "Hyung Jimin mau telur..."

Yoongi menghentikan acara mengelus perut Jimin, menatap namja dalam pelukannya tajam.

"Sekarang kau..mphh." Jimin mencium sekilas bibir Suga.

"Hehehe mianhae, aku jadi lapar hyung~" Jimin memasang wajah cemberut.

"Ahh ya ya ya ya..." Kemudian diakhiri dengan Suga yang mengalah.

"Kau sedang hamil jadi aku maklumi jika kau bersikap labil sperti ini."

Satu kecupan mendarat di kening Jimin, dibalas dengan senyuman lebar dari istrinya itu.

"Berbaringlah disini, tunggu aku." Ucap Suga kemudian berbalik berjalan ke arah pintu kamar mereka.

"Saranghae~~~" Teriak Jimin dari dalam kamar, Suga hanya tertawa pelan.

"Aku lebih mencintaimu bodoh" gumamnya.

BTS ShortStory Collection (Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang