Part 1 : Buku Terkutuk

1.8K 21 4
                                    

Part 1 : Buku Terkutuk

   "Oh God! ini buku benar-benar mencerahkan suasana hatiku." Clianta memekik kegirangan lalu bergegas menuju pintu kamarnya.

   Buku tersebut, ia taruh di atas ranjang buku yang  baru ia beli di perpustakaan umum yang berada di kotanya. Ibukota yang bernama Forendhuzt, yang tidaka lain adalah Ibukota dari negara Atelisina. Tanpa menunggu Clianta langsung bergegas ke kamar mandi sambil membawa baju ganti.

   Setelah selesai mengganti pakaian, Clianta langsung mendaratkan tubuh ramping nya di ranjang. Clianta membuka sebuah buku -yang katanya adalah buku terkutuk- yang memiliki sampul berwarna keemasan dan memiliki tekstur kasar yang seperti sisik ikan namun begitu indah, kertas-kertas yang berwarna pelangi begitu cantik dan menawan hati.

   "Buku yang menawan hati begini, disebut buku terkutuk." Clianta terkikik geli sambil mengelus-ngelus cover buku tersebut dengan perasaan senang.

   Saat Clianta membuka halaman buku yang pertama, sinar datang dan membuat Clianta tiba-tiba berada di dunia yang berbeda.

   "Aku dimana?" Gumam Clianta sambil berjalan dengan perlahan menatap sekitarnya.

   Clianta menengadah ke atas, diatasnya hanyalah ada pepohonan yang rindang dengan daun-daun yang terjuntai ke bawah seolah mengajaknya untuk menyentuh daun tersebut. Di sekelilingnya hanya pepohonan yang sangat asri dan sejuk seolah penawar dahaga. Dengan wajah bingung bercampur penasaran, Clianta berjalan dan terus berjalan. Saat melihat persinmpangan, dia ke kanan. Lalu saat bertemu dengan belokan ke kiri, iapun ikut ke kiri. Sayangnya sedari tadi Clianta dapat merasakan kedua kakinya mendadak sakit karena kebanyakan berjalan.

   Maka Clianta memilih untuk berjalan sedikit ke depan dan duduk dengan kedua kaki diluruskan kedepan. Bau tanah yang basah, suara desiran angin yang lembut membelai kaki jenjang nya dan kedua lengan nya terasa nyata. Clianta bisa merasakan dan melihat sosok hitam mendekati nya. Perlahan namun pasti sosok itu terlihat jelas dan nyata. Sosok wanita yang terlihat berusia tiga puluh tahun tersenyum kearah clianta.

   "Cantik."

   Clianta berkata dengan penuh kagum menatap manusia yang mirip seperti boneka hidup ini. Karena Clianta beropini tidak ada namanya boneka hidup. Sepertinya opini selama ini yang ia percayai itu salah besar, buktinya ada satu yang hidup berdiri dihadapannya.

   "Akhirnya, kamu datang Clianta Atfauclair. Kami sudah lama menunggumu." Suara sendunya terdengar seperti nada yang mengalun lembut ditelinga Clianta. Seperti oasis di padang gurun. Begitu menyejukan.

   "Sudahlah, jangan terlalu terpesona denganku." Dia terkekeh sambil mengedipkan matanya.

   "Bahkan kekehanmu saja sungguh merdu." Clianta bersungut sambil mencemberutkan bibir. Namun sedetik kemudian Clianta berdiri dan menunduk karena malu. Rasanya tidak sopan karena bersungt di depan orang yang baru ia temui.

    "Sudahlah, mari ikut aku." Tiba-tiba dia sudah berada disamping Clianta dan merangkul tangan kanan Clianta tanpa merasa risih.

  Wajah kaget bersamaan dengan dentuman kencang di dadanya membuat Clianta nyaris saja menyangka jika wanita yang berada di hadapannya adalah hantu. Mungkin hantu tercantik yang pernah dirinya temukan.

   "Kemana?" Tanya Clianta dengan mimik penasaran setelah pulih dari masa kagetnya.

   "Ke rumah kita." Dia hanya tersenyum simpul dan itu cukup membuat Clianta bungkam dan terdiam.

   "Aku lelah." Terdengar suara Clianta yang lirih terlontarkan begitu saja, Clianta metutup matanya perlahan.

 ***

Book Of MagaloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang